Salah satu kegiatan yang kami lakukan saat road trip minggu lalu adalah mencoba body rafting di Air Terjun Sri Gethuk. Bermain-main di air terjun sambil menikmati keindahannya tentulah mewah sekali bagi kami yang sehari-hari hidup di kota.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, bermain dan berinteraksi bersama teman sebaya di ruang terbuka seperti yang saya alami saat kecil dulu sudah jarang ditemukan. Sebagai guru, saya mengamati bahwa sebagian besar aktivitas anak kini lebih banyak “duduk” daripada “bergerak.”
Kehamilan sering kali membuat ibu hamil mengurangi bahkan sama sekali tidak melakukan olahraga. Ada berbagai ketakutan untuk tetap berolahraga saat hamil, seperti membuat bayi 'terguncang' dalam rahim sampai risiko keguguran.
Sudah beberapa minggu ini Herbie mulai aktif mengajak saya berlari di sore hari. Minggu lalu pun, Wilson mulai tertarik ikut lari bersama kami. Sekarang setiap pukul 4 sore adalah waktu yang paling dinanti-nanti oleh kedua anak lelaki ini. Mereka selalu bersemangat menanyakan rute lari sambil berteriak-teriak.
Pada hari Minggu 6 September 2015 lalu, Herbie mengikuti lomba lari jarak 2,5km pertamanya di Pantai Kuta. Sebulan sebelum hari-H, Herbie selalu giat berlatih agar mampu mencapai 2,5km.
Beberapa waktu lalu, saya mengikuti Botani Fun Run 5k di Bogor, di sekitar kilometer 3 tiba-tiba saya merasa mual, pusing, selalu menguap, dan berkeringat dingin. Saya langsung berhenti dan istirahat, minum air mineral yang banyak. Tak lama kemudian ketika kondisi badan saya sudah mulai membaik, saya pun melanjutkan berlari dengan pace yang sangat lambat.
Jujur saya susah menolak makanan khas lebaran yang ditawarkan ketika bersilaturahmi dengan keluarga. Berat badan bertambah setelah hari raya. Sounds familiar?
Beberapa hari yang lalu saat lari di Studio Rawamangun, saya melihat ada anak-anak yang sedang berlatih. Otomatis saya jadi memperhatikan mereka karena pemandangan ini jarang terlihat ketika berlari di tempat lain. Ternyata anak-anak ini tergabung dalam Kids Athletics Rawamangun Athletic Center (RACe).
Semua berawal dari email yang masuk ke inbox dari panitia Tokyo Marathon. Reaksi saya tentu saja senang! Ini akan menjadi marathon saya di The World Marathon Majors! Namun pada saat yang bersamaan saya juga memikirkan masalah finansial, membagi waktu untuk bekerja, mengurus anak, dan latihan.