Liburan ke Gunung Bromo

Oleh lilik pada Kamis, 06 September 2012
Seputar Activities

Alhamdulillah, liburan sekolah bulan Juli kemarin, kami sekeluarga bisa berlibur ke Malang. Ini adalah pertama kalinya anak-anak menginjakkan kaki di Jawa Timur, jadi mereka sangat gembira. Apalagi kami sengaja naik kereta saat berangkat.

Salah satu rencana kami adalah mengunjungi Gunung Bromo. Dari hasil bertanya kepada beberapa teman, hasil googling, akhirnya kami memutuskan untuk melihat matahari terbit di Bromo. Sebenarnya ini tidak direkomendasikan oleh teman saya, karena kami harus berangkat dini hari dari Malang, tempat kami menginap. Salah satu alternatif bisa menginap di daerah Bromo, tapi karena sudah telanjur booking hotel di Malang, kami memutuskan berangkat dari Malang. Dengan beberapa pertimbangan, juga melihat anak-anak kami yang memang sudah biasa bepergian jalan darat sejak mereka bayi, kami memutuskan ke Bromo dini hari untuk melihat matahari terbit.

Saya lalu mencari travel untuk ke Bromo-nya. Ternyata ada banyak pilihan paket tour yang ditawarkan oleh travel lokal di sana. Saya juga mendapatkan rekomendasi dari pihak hotel. Ternyata travel yang sama pernah dipakai oleh teman saya yang lain, dan hasilnya memuaskan. Akhirnya kami mantap memilih tur rekomendasi hotel.

Pada hari yang telah ditentukan, pukul 01.30 kami dijemput di hotel oleh pihak travel. Saya sudah memasang alarm untuk bangun pukul 01.00, dan ternyata tepat saya bangun, ada telepon dari resepsionis bahwa kami sudah dijemput. Untung saya sudah bersiap-siap pada malam harinya, sehingga saya cukup membangunkan anak pertama dan kedua kami untuk sikat gigi dan berganti baju saja. Untuk si bungsu, cukup saya kenakan jaket dan langsung saya gendong. Alhamdulillah si bungsu tidak rewel dan langsung pulas kembali.

Perjalanan dari Malang ke Bromo memakan waktu kurang lebih 2 jam. Kakak Shafa dan Mas Hafiz langsung pindah tidur saja. Begitu juga Dek Reefa. Alhamdulillah karena masih minum ASI, kalau terbangun langsung saya susui, dan langsung terlelap lagi. Kami memakai mobil jenis Trooper. Sebenarnya pada awalnya suami tidak setuju, minta ganti Innova/APV, dan baru berganti jeep di Pananjakan, tempat kami akan melihat matahari terbit (sebelum ke kawah Bromo). Tapi pihak travel menyarankan tetap memakai Trooper saja karena kondisi jalanan. Dan memang akhirnya kami lihat selama perjalanan tidak kami temukan jenis mobil pribadi, semua mobil yang menuju Bromo jenisnya jeep/trooper.

Dalam perjalanan kami ke Penanjakan, tempat kami akan melihat matahari terbit, kami diberi tambahan seorang pemandu wisata (bukan supirnya), yaitu mahasiswa jurusan pariwisata yang sedang kerja lapangan di travel tersebut.

Pukul 03.30 kami sampai di Penanjakan, setelah parkir kami menuju warung-warung yang ada di bagian bawah Pananjakan. Kami mendapatkan teh hangat untuk mengatasi dingin yang langsung terasa begitu kami turun dari mobil. Di warung-warung itu juga tersedia mie instan dan pisang goreng. Di sekitar warung-warung kopi ini, juga banyak warung suvernir, yang menjual jaket, syal, topi, dll. Bahkan ada persewaan jaket juga. Oh iya, kalau mau buang air kecil, di warung-warung ini juga ada toilet yang lumayan bersih.<

Pukul 04.00 kami berjalan menuju ke tempat melihat matahari terbit. Ada beberapa anak tangga menuju ke lokasi. Sampai di atas, kami melihat tempat duduk besi berjajar-jajar untuk melihat matahari terbit. Sayang di bagian paling depan, banyak orang berdiri, bahkan naik ke tembok pembatasnya untuk mengambil foto.

Dari keadaan gelap gulita, lama-lama mulai terlihat semburat kuning jingga, matahari mulai muncul malu-malu, sampai akhirnya matahari bersinar terang, sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan buat anak-anak kami. Bagi saya dan suami, ini menjadi pengingat untuk lebih bersyukur atas semua karunia Allah yang tiada taranya ini. Sayang saat itu, awan dan kabut agak menutupi saat matahari mulai terbit, tapi tetap saja indah menurut kami.

Dari Penanjakan, kami menuju ke kawah Bromo. Sebelumnya mobil kami melewati jalan setapak (bukan jalan umum), kata supir kami, jalan ini menuju pemandangan negeri di atas awan. Sesampai di lokasi, ternyata benar-benar ada awan di dekat kami. Pemandangan negeri di atas awan itu maksudnya pemandangan tiga gunung yaitu Gunung Bathok, Gunung Semeru, dan Gunung Bromo.

Jalan menuju ke kawah Bromo berkelok-kelok menuruni perbukitan. Sayang jalanannya rusak parah, belum lagi kalau turun hujan, kondisi jalanan pasti makin parah. Tentu saja ini menjawab pertanyaan kami kenapa hanya mobil jenis jeep saja yang bisa melewatinya. Saya sempat membayangkan, andaikan jalanan menuju kawah Bromo ini bisa seperti kelokan 44 menuju Danau Maninjau di Sumatera Barat, pasti pariwisata Bromo akan lebih ramai.

Setelah melewati kelokan yang panjang dan bergelombang, sampailah kami di bawah yaitu di padang pasirnya. Tidak berapa lama kami sampai di kawah Bromo. Dari tempat parkir kami menuju ke tanjakan tangga menuju kawah bisa berjalan kaki atau naik kuda. Biaya naik kuda sekali jalan Rp50.000,-. Di tempat parkir juga banyak meja penjual kopi dan mie instan. Juga ada toilet yang lumayan bersih. Sayang anak-anak tidak ingin naik ke kawahnya, padahal kami ingin sekali mencobanya. Konon ada 200 tangga dari dasar ke atas kawah Bromo. Tapi kami mengikuti kemauan anak-anak.

Setelah sarapan roti tawar yang kami dapatkan dari tur, ditambah mie rebus dan mie goreng, kami melanjutkan perjalanan ke padang Savana dan Pasir Berbisik. Duh hamparan rumput kering kekuningan di padang luas seperti ini, sungguh membuat hati ini senang. Reefa sangat puas berlarian di sini. Sayang sewaktu d isini, Kakak Shafa ketiduran di mobil.

Sebetulnya masih ada 2 tempat yang ditawarkan yaitu ke air terjun Madakaripura dan Candi Singosari. Sewaktu menuju Candi Singosari ternyata semua anak-anak terlelap tidur, akhirnya kami memutuskan kembali ke Malang. Walaupun tidak semua tujuan tercapai, kami gembira dan senang melihat anak-anak bisa melihat dan merasakan petualangan yang dekat dengan alam. InsyaAllah makin menambah cinta tanah air dan lebih bersyukur atas semua karunia-Nya. Amiin.

Tips melihat matahari terbit di Bromo:


  • Pastikan semua sudah disiapkan malam sebelumnya, baju hangat/jaket, syal, topi, sepatu dan kaos kaki wajib dipakai. Sebenarnya suhu di Bromo sewaktu matahari terbit itu seperti suhu pagi hari di Puncak, tapi memang sedikit lebih dingin. Untuk Mas Hafiz yang memang tidak tahan dingin, perlu jaket lebih tebal.

  • Bawa bekal makanan/minuman secukupnya. Biasanya travel menyediakan menu sarapan pagi (kami mendapatkan roti tawar isi beberapa variasi). Di setiap lokasi Penanjakan dan kawah Bromo banyak dijumpai penjual minuman hangat, gorengan dan mie instan.

  • Siapkan kamera, beserta cadangan baterai kalau perlu, sayang kalau sampai tidak mengabadikan keindahan alam Bromo.

  • Untuk anak yang suka mabuk, siapkan fisik dan obat yang diperlukan. Mengingat jalur yang berkelok dan rusak parah, perlu diperhatikan kondisi fisik anak-anak.


Selamat berlibur!

23 Komentar
Veitchia Budiyani December 11, 2018 11:10 pm

Teh.. boleh minta kontak travelnya ngga? Bisa kirim ke [email protected] hatur nuhun

ratih0876 April 14, 2015 1:15 pm

Mba, salam kenal. Baca artikelnya jadi timbul keberanian lg utk ajak anak2 liburan ke bromo. Sdh lama mau kesana tp nga berani ajak anak2. Mohon info travel dan hotel tempat mba menginap. Email saya [email protected]

MamaLinda February 15, 2015 5:49 am

Waduh hebat sekali mbak Lilik liburan dgn anak2 yg masih kecil ketempat yg begitu penuh tantangan, saya rencana bln Juli mau kesana juga dgn putri sy yg akan berusia 21thn bln depan, tapi saya masih ragu hrs lewat mana? tadinya sy sdh dapat info dari google ada paket tour dari Yogja, tapi perjalanan daratnya 11 jam, sy takut kalau anak saya tdk kuat… karena kami memang harus benar2 jaga stamina utk perjalanan 2bln+1minggu, rencananya mau menjajaki sebagian Asia Tenggara, Mbak Lilik kalau dari Yogajakarta ada penrbangan ke Malang gak Ya? boleh kasih nama Tour N travelnya dong Mbak, boleh kirim aja ke email saya [email protected], sebelumnya trimaksih banyak

yu2nings October 7, 2014 4:29 pm

Mba Lilik, terimakasih sharing liburan ke Bromo nya saya juga rencana ke sana kahir oktober ini dari Malang mohon info no travelnya yang bisa mengantar kami ke Bromo melalui email ini [email protected]. makasih.

dokterwidya June 13, 2014 5:09 pm

Selamat sore mba lilik. Salam kenal. Menyenangkan sekali ceritanya. Sy rencana mau ke bromo tapi bingung ikut travel mana yg baik. Boleh minta nomer telepon nama travel nya? Bisa dikirim ke [email protected]. makasih banyak