Menghadirkan Suasana Lebaran di Rumah

Oleh Retno Aini pada Selasa, 04 Juni 2019
Seputar Our Stories
Menghadirkan Suasana Lebaran di Rumah

Lebaran rasanya tidaklah lengkap tanpa sajian kue-kue kering... Setuju, Urban mama? Setuju lah yaa!

Lebaran identik sekali dengan kue kering. Untuk yang satu ini, nuansanya nostalgia sekali. Waktu dulu kecil, saat menjelang lebaran saya senang sekali mengamati Eyang yang sedang membuat kue-kue kering. Pokoknya nempel terus sama Eyang, sambil menghabiskan sisa adonan kue lalu duduk di depan oven menanti kuenya matang. Sampai sekarang kalau mencium aroma kue nastar, yang teringat adalah suasana lebaran saat bersama Eyang dan nastar buatannya. Sepeninggal Eyang, tradisi membuat kue kering untuk lebaran ini dilanjutkan oleh tante saya, sementara saya ikut membantu. Memang sih, kue yang dibuat tidak banyak-banyak. Sebenarnya bisa saja kami memesan kue yang sudah jadi, tetapi rasanya spesial saja saat membuat sendiri kue-kue kering tersebut, selain tentunya lebih hemat. Tradisi membuat kue kering ini juga seperti ‘menghidupkan’ kembali kenangan indah saat Eyang masih ada.

Setelah menikah dan merantau sekeluarga, tradisi membuat kue kering lebaran ini masih saya teruskan. Sederhana saja, untuk menghadirkan suasana lebaran a la rumahan yang selalu kami rindu-rindukan selama berada jauh dari tanah air. Mengapa bikin kue kering? Karena lebih mudah daripada hidangan ketupat lengkap. Kalau lebaran di tanah air, membuat kue keringnya gampang, selalu ada bala bantuan saudara-saudara yang bisa diajak bikin bersama. Atau kalau kepepet, tinggal pesan saja. Tetapi begitu lebaran di rantau dan kangen makan kue kering sambil minum teh hangat, tidak ada pilihan selain bikin sendiri.

Biasanya tiap orang punya kue kering favoritnya sendiri sesuai kenangan dan kebiasaan lebaran di keluarga masing-masing. Kebetulan, saya dan suami menggemari kue kering a la lebaran yang sama: kue semprit cokelat & kue nastar. Klasik ya. Saat lebaran di Indonesia dimana segala jenis kue kering disajikan, sudah pasti saya dan suami asyik mencicipi semuanya... tetapi kembalinya selalu lagi-lagi ke kue nastar dan semprit cokelat lagi.

Setelah ada Alma, ritual membuat kue kering lebaran ini semakin seru. Ada koki kecil yang selalu mau ikut membantu mamanya membuat kue kering, sambil sesekali iseng mencicipi bahan-bahan kue. Kebetulan saya pakai resep nastar dan semprit cokelat yang cukup mudah sehingga Alma bisa ikut bantu membuat kue. Senangnya lagi, kue kering jauh lebih gampang dibuat daripada cake atau pastry. Biasanya Alma saya tugaskan untuk mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas, memasukkan bahan-bahan kue ke wadah untuk dikocok, mencetak adonan kue serta mengoleskan mentega/margarin ke loyang. Untuk menghasilkan kue kering yang lembut renyah, ada beberapa tips yang saya punya:

 

    • untuk pengganti susu bubuk, saya pakai  sejumlah takaran susu bubuk dalam resep

 

    • full creamKarena mentega () terbuat dari lemak hewani yang titik lelehnya rendah, mentega dalam adonan kue cenderung lebih cepat mencair menjadi berminyak dan hasil kuenya nanti bisa keras. Margarin yang terbuat dari lemak nabati memiliki titik leleh yang lebih tinggi daripada mentega, namun citarasanya tidak segurih dan seharum mentega. Oleh karena itu saya selalu menggunakan campuran mentega dan margarin untuk membuat kue kering. Saat ini telah ada Royal PBiasanya saya membuat kue semprit cokelat lalu baru kemudian membuat kue nastar. Untuk kue nastar, saya membuat isi selai nanasnya terlebih dahulu, dibulat-bulatkan lalu didinginkan sebentar dalam freezer. Sambil menunggu selainya dingin, saya membuat kue semprit cokelat yang relatif cepat jadi karena adonan kuenya tinggal dibentuk dengan spuit. Setelah itu barulah saya membuat adonan kue nastar. Saat adonan kue nastar selesai dibuat, saya tinggal ambil sejumput, meletakkan bulatan isi selai nanas yang sudah dingin lalu adonan kuenya dibulat-bulatkan. Praktis, adonan kue tidak terlalu lama kena panas tubuh dari tangan yang bisa melelehkan mentega dan membuat kuenya agak keras. Saya paling ingat, eyang selalu membuat nastar yang ditancapi sebutir cengkeh. Nastarnya jadi tampak seperti pumpkin, kuning keemasan dan harum. Semprit cokelat ini aromanya juga bikin bahagia. Bayangkan saja wangi cokelat bubuk, vanilla cream bercampur mentega, menguar ke seluruh penjuru rumah di tengah udara dingin. 

      Begitu batch pertama kue kering keluar dari oven, seloyang pertama habis oleh suami dan saya hanya kebagian tiga kue saja. Paginya, Alma tidak bersuara melahap semprit cokelat dan nastar sambil memeluk wadah kuenya. Langsung posesif! Kalau Alma sampai tidak bersuara saat makan, berarti kuenya sukses besar!

      Bahagia rasanya saat suasana lebaran yang kami rindu-rindukan bisa hadir lewat hidangan kue kering lebaran ini. Beberapa hari kemudian suami membawa kue-kue lebaran tersebut ke perayaan lebaran anggota masjid kampus. Kuenya ludes habis, semua bilang enak bahkan ada yang sampai minta resepnya. Sampai-sampai beberapa bulan setelahnya saat menjelang idul adha, seorang teman (bukan dari Indonesia) wanti-wanti sebelum acara potluck berkata, “Jangan lupa bawa kue yang enak itu ya untuk eid nanti! Kue Indonesia buatanmu enak sekali!"

14 Komentar
Anggie July 24, 2014 1:10 pm

Maaauuuu yg ud jadi aja deh Aiiii.... Biar bs tgl hap... hap...

Eka Gobel
Eka Gobel July 22, 2014 2:11 pm

nastar memang favorit yaa..lejaaat! bisa abis sendiri satu toples! :D
penasaran juga pengen pake royal palmia, weekend ini mau coba bikin juga! tfs, ai

musdalifa anas
musdalifa anas July 22, 2014 10:16 am

aini maaah jagoan masalah baking, jaminan mutu,rasanya pasti enak banget. Mau ai nastarnya :)

kemarin beli royal palmia, gak sabar pengen nyobain.

Retno Aini
Retno Aini July 22, 2014 12:07 am

@Cindy semua gara-gara kabita campur kangen kangen nih, jadi dibela-belain bikin sendiri, hihi!

@tehNinit ah jadi tersanjung-11! terima kasiiihh ten Ninit ;D

@Ella gw cetaknya pakai spuit pasar yg 1M, tapi itu pun bentuknya baru bisa bagusan setelah ngerjain seloyang :))

Retno Aini
Retno Aini July 22, 2014 12:03 am

@Wiwit iya...alhamdulillah ada nastar, obat kangen beneran deh ini kue hahaha

@Zata terima kasiih Zata :D ini enaknya jadi dobel karena makannya pake rasa kangen, haha!