Saat saya bercerita pada teman kalau akan jalan-jalan ke Yogya, ia mengusulkan agar saya mengajak Albert ke Gua Pindul. Wah, saya baru tahu kalau tidak jauh dari Yogya ada wisata untuk menjelajahi gua. Pasti ini menarik untuk Albert dan saya langsung memasukkannya ke rencana perjalanan kami.
Sesampainya di Yogya, kami langsung menelepon salah satu operator tur yang ada di sana. Kami membuat janji untuk tiba di sana pagi-pagi sehingga tidak terlalu panas. Salah seorang teman sempat bercerita kalau saat ke Gua Pindul di siang hari rasanya panas dan sumpek, belum lagi antreannya yang cukup ramai terutama di akhir pekan.
Kami berangkat sekitar pukul tujuh pagi dari Yogya menuju ke lokasi. Kebetulan saat itu kami berlibur pada awal bulan puasa, jadi hanya sedikit orang yang berkunjung ke sana. Untuk bisa memasuki gua, kita harus dipandu oleh salah satu operator tur yang memang beroperasi di sana. Biayanya sekitar Rp40.000,- per orang, dipinjamkan ban pelampung, jaket pelampung, dan jasa pemandu. Setelah memakai baju pelampung, kami diajak berjalan kaki ke Gua Pindul dan mengambil ban pelampung yang akan dipakai nanti.
Saat sudah berada di dekat Gua Pindul, kami mulai duduk di atas pelampung. Pelampung kami bertiga dikaitkan satu sama lain dan sepanjang jalan ditarik oleh pemandu. Gua ini terbagi menjadi tiga zona, yaitu, zona terang, zona remang, dan zona gelap. Pemandu akan menjelaskan bentuk-bentuk stalaktit dan stalakmit, beberapa bahkan masih hidup, bisa dilihat karena masih meneteskan air. Beberapa bahkan ada yang sudah menjadi seperti pilar. Sepanjang perjalanan ini Albert senang sekali. Menurutnya, ini baru petualangan sungguhan.
Pada bagian akhir perjalanan, peserta tur diizinkan untuk terjun ke air dan berenang. Setelah selesai, kami pun kembali berjalan ke tempat semula untuk mengembalikan pelampung dan berganti baju.
Tips jika ingin berkunjung ke Gua Pindul:
- Buat janji terlebih dahulu dengan operator tur. Memang sih bisa datang langsung, tetapi akan lebih nyaman jika sudah membuat janji. Menurut mereka, biasanya Gua Pindul sangat ramai dikunjungi wisatawan jika tidak saat bulan puasa. Antrean terjadi karena harus bergantian memakai ban pelampung. Jadi sebaiknya booking terlebih dahulu dan datang tepat waktu. Lebih enak saat pagi hari karena belum terlalu panas.
- Barang berharga bisa dititipkan ke loker yang ada. Jika ingin membawa HP atau kamera, sebaiknya dilindungi agar anti air. Sepanjang perjalanan menyusuri gua memang airnya tenang, tetapi kita tidak tahu kalau-kalau ada yang tercebur atau terciprat air.
- Jika ingin mengajak anak-anak, terutama balita, sebaiknya diberitahu dulu bagaimana keadaan di dalam gua. Berdasarkan pengalaman, di zona remang saja sudah cukup gelap dan saat berada di zona gelap memang benar-benar gelap gulita.
- Pakaian kita memang akan basah, terutama celana. Jadi sebaiknya pakai baju yang tipis dan ringan di air, atau sekalian memakai baju renang saja malah lebih praktis.
- Selesai menyusuri gua, tersedia banyak kamar mandi untuk bilas dan berganti pakaian.
Menurut Albert, ini salah satu hal terseru dari rangkaian liburan kami saat itu. Bahkan ia meminta agar kami bisa mengajaknya melihat gua-gua lainnya.
ahhh seruuuu..kalau azani udah segede Al pengen ajak jugaaa ke tempat-tempat ini hehe:)
Jd pengen ke Pindul lg.. Asik yah explore dlm Goa hehehe
Beuuhh seru amat berenang di gua :D ternyata oke juga ya buat anak2. Tambah lagi satu rekomendasi tempat keren kalau ke Yogya. Thanks sharingnya ya Ella :D
Albert keliatan happy banget.. boleh dicoba nih :))
aaa... terlihat seru banget La! tfs yaaa :))