Pertolongan Pertama Pada Kebanjiran

Oleh Retno Aini pada Kamis, 31 Januari 2013
Seputar Tips


Hidup di Jakarta yang rawan banjir membutuhkan persiapan ekstra. Yang tinggal di daerah rawan banjir harus selalu siap, bahkan yang tidak tinggal di sana pun juga harus waspada karena sering kena imbasnya juga, seperti kena pemadaman listrik, akses jalan tertutup, dsb. Pengalaman dari beberapa kali Benhil kena banjir, kami sekeluarga jadi siap-sedia kalau banjirnya mulai datang. Yah minimal untuk mengurangi panik. Berikut beberapa tipsnya:

Dalam boks plastik kedap air atau di tempat tinggi yang mudah dijangkau, siapkan barang-barang berikut minimal untuk kebutuhan 24-36 jam ke depan:


  1. Air mineral, minimal 1 botol besar 1,5 liter per anggota keluarga (kemarin akhirnya kami mengeluarkan stok air mineral gelas dan menampung air dispenser sebelum mesinnya diselamatkan).

  2. Makanan instan siap-santap yang tahan lama: pre-cooked nugget, corned beef, cokelat, biskuit, wafer, keripik kentang, pisang.

  3. Kotak P3K berisi obat luka, plester band-aid, gunting, pisau lipat, perban, alkohol 70%, obat untuk penyakit tertentu yang diidap & cairan desinfektan dettol untuk membersihkan tangan-kaki

  4. Senter, baterai, lilin, dan korek api

  5. Jas hujan, payung, dan sepatu bot karet (kalau ada)

  6. Pelampung tiup (kemarin itu saya dan suami hanya menyiapkan untuk Alma belajar berenang, ternyata terpakai juga di saat genting seperti ini. Beli merk BestWay beli di Ace Hardware Rp39.900,-)

  7. Peluit (penting untuk memanggil bantuan kalau terjebak)

  8. Spidol permanent marker

  9. Tissue basah antiseptik

  10. Popok 1 pack isi 20 dan susu UHT 2 kotak @ 1 liter (untuk Alma)

  11. Tali tambang plastik dan kantong sampah besar (kalau ternyata lupa menyiapkan jas hujan, kantong sampah bisa dijadikan jas hujan darurat.

  12. Baterai handphone cadangan & powerbank yang fully charged, masukkan ke dalam handphone pouch waterproof. Tulis juga nomor-nomor penting/darurat di pouch tersebut.

  13. Sepasang baju-celana dari bahan yang mudah kering (biasanya poliester).


Persiapan lain yang juga kami lakukan:


  • Siapkan dokumen-dokumen penting dalam ransel kedap air/dry bag. Begitu harus evakuasi tinggal angkut saja

  • Pantau terus kondisi banjir lewat radio atau socmed, tapi hemat-hemat juga baterai alat komunikasi. Balas kabari yang penting-penting terlebih dahulu.

  • Kalau air sudah masuk rumah, sebaiknya langsung matikan listrik tanpa harus menunggu dipadamkan dari pusat.

  • Berkoordinasi dengan tetangga sekitar, update terus berita, posko evakuasi ada di mana dan rute mana yang bisa dilalui.

  • Jika akan meninggalkan rumah untuk evakuasi/mengungsi, pastikan semua jendela dan pintu sudah dikunci serta semua listrik sudah dimatikan. Ingat berdoa sebelum berangkat.

  • Jangan tinggalkan anak balita sendirian dalam kamar yang sudah tergenang air, apalagi kalau anaknya sedang tidur dan suka lasak.

  • Jangan percaya/ikut menyebarkan berita HOAX. Hanya ikuti berita dan himbauan dari sumber terpercaya seperti BMKG (@infoBMKG), badan-badan resmi penanganan bencana (@BPBDJakarta) serta badan lainnya seperti kepolisian (@TMCPoldaMetro) dan radio yang up-to-date menyiarkan info terkini kondisi banjir (@RadioElShinta)

  • Jangan panik. Panik lebih cepat menguras tenaga. Untuk itulah gunanya poin-poin di atas dilakukan, supaya tetap tenang, dan mengendalikan diri dalam situasi darurat.

  • Jangan nekat atau terburu-buru ingin mengungsi lantas melewati jalan yang masih dilalui arus air yang kuat atau masih tinggi genangan airnya. Makin dalam air, makin kuat arus dan tekanan di dasarnya. Kalaupun harus mengungsi, pastikan dibantu oleh tim SAR dan naik perahu karet. Utamakan wanita, ibu hamil, lansia, dan anak-anak untuk mengungsi terlebih dahulu.

  • Kalau ada baju renang terusan atau bicycle pants dan kaus dari bahan poliester, sebaiknya gunakan saat akan mengungsi melewati genangan banjir. Bahan poliester tidak senyaman katun, tetapi cepat kering kalau basah/setelah dicuci-bilas.

  • Siapkan tongkat kayu yang cukup kuat; saat berjalan dalam genangan air, tongkat kayu berguna untuk bantu berpijak dan memeriksa kondisi pijakan yang tertutup permukaan air.

  • Kalau mengungsi dengan berjalan kaki, berjalanlah di tengah jalan. Berjalan di tepi jalan yang dekat dengan parit/got lebih bahaya karena permukaan parit/got tertutup genangan air dan tidak tampak, bahaya terjeblos dan terseret arus.

Itu saja yang kemarin kami sekeluarga siapkan. Semoga tips ini bermanfaat untuk mengantisipasi saat datang banjir. Hope for the best, but always prepare for the worst.

Kategori Terkait


Tag Terkait

3 Komentar
ninit yunita
ninit yunita February 1, 2013 7:09 am

aini...
kemaren sedih deh pas tau tempat aini kena banjir... turut prihatin *hugs*

terima kasih ya ai untuk tipsnya ini.

Eka Gobel
Eka Gobel February 1, 2013 6:02 am

ai, terima kasih infonya ya. bermanfaat sekali, nih.
ikut prihatin ya ai, semoga ini pengalaman kebanjiran yg terakhr ya. *peluk*

ninaKriya
ninaKriya January 31, 2013 6:48 am

whohooo...mantap listnya! waktu itu aku ga ada persiapan banjir samsek karena waktu hari kejadian, dibilangnya daerahku baru akan kena banjir dalam beberapa hari..yang ternyata berubah hanya dalam hitungan jam :((.jadilah mengungsi secepat kilat, yg dibawa dengan sadar hanya surat berharga saja. sisanya bawa barang seingetnya, plus berdoa supaya diikhlaskan for the worst case. TFS yaa...