Sewaktu tinggal di kota Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah, kami sempat mengunjungi Pusat Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng. Letaknya di tengah hutan, sekitar 28 km dari Palangkaraya. Anak-anak sangat senang melihat orangutan sehingga kami berulang kali datang ke sana. Tidak ketinggalan, kami selalu mengajak keluarga dan teman yang sedang berlibur di Palangkaraya untuk datang menengok orangutan yang lucu-lucu ini.
Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng adalah kerjasama antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA Kalteng) Departemen Kehutanan dan Borneo Orangutan Survival Foundation. Di sini orangutan yang diselamatkan oleh petugas akan dilatih dan dibina untuk kemudian dilepas kembali ke alam bebas.
Apa itu orangutan? Orangutan berasal dari kata “orang” dan “hutan” artinya orang yang hidup di hutan. Dalam bahasa Dayak orangutan disebut 'kahiyu' dan di Sumatra disebut 'mawas'. Orangutan tidak memiliki ekor dan digolongkan sebagai kera besar. Orangutan memiliki banyak kesamaan fisik dengan manusia, DNA mereka 97,3% hampir mirip dengan DNA manusia. Kemiripan fisik dengan manusia ini membuat orangutan juga memiliki rasa takut, sedih, bahagia, dan sakit. Orangutan juga dapat menularkan dan tertular penyakit yang sama dengan manusia, seperti TBC, hepatitis, herpes, tifus, malaria, diare, influenza, dll. Oleh karena itu, tidak sembarangan orang diperbolehkan masuk ke Pusat Reintroduksi Orangutan ini. Mengingat kondisi orangutan yang rentan terkena penyakit, maka pengunjung yang ingin melihat orangutan bisa melihatnya dari balik kaca di bagian Pusat Informasi (Information Center).
Pusat Reintroduksi Orangutan memiliki wilayahnya cukup luas dan tertutup. Hanya petugas dan orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan masuk. Jadi kami tidak tahu persis seperti apa keadaan di dalamnya. Kami hanya tahu seperti apa situasi di dalam Pusat Reintroduksi Orangutan melalui foto-foto dan video di Pusat Informasi.
Melalui Pusat Informasi kita dapat melihat orangutan di dalam kandang. Ada dua kandang orangutan, yaitu kandang orangutan jantan dan betina yang dibuat terpisah. Pengunjung dapat melihat orangutan dengan dibatasi oleh kaca gelap. Hanya kita saja yang bisa melihat orangutan, sedangkan orangutan tidak bisa melihat kita namun bisa mendengar suara kita saja. Jadi orangutan tidak akan terganggu oleh para pengunjung.
Pusat Informasi menyediakan banyak buku bacaan mengenai orangutan. Bahkan beberapa permainan anak-anak juga ada, seperti boneka, lego, dan puzzle. Anak-anak bisa duduk dan bermain di atas karpet dengan nyaman. Selain itu, pengunjung juga bisa menonton video mengenai orangutan melalui layar lebar dan disediakan kursi-kursi unik dari pohon sebagai tempat duduknya. Jangan khawatir apabila kita bingung dan ingin tahu lebih banyak tentang orangutan serta kegiatan di Pusat Reintroduksi Orangutan. Petugas di Pusat Informasi akan selalu siap menjawab pertanyaan pengunjung dengan ramah.
Di pojok ruangan tersedia aneka suvenir bergambar orangutan. Beberapa brosur dan poster orangutan boleh dibawa pulang oleh pengunjung secara gratis. Oh ya, ada satu lagi yang disediakan dan boleh dipakai gratis oleh pengunjung, yaitu lotion anti nyamuk! Karena di hutan, pasti banyak nyamuknya. Wah, pengunjung jadi merasa nyaman dan betah berlama-lama berada disini.
Saat menonton video mengenai kisah nyata seekor orangutan, saya menangis. Saya sedih melihat nasib mereka yang terancam punah. Kemudian saya juga menangis terharu saat menyaksikan betapa beratnya perjuangan para relawan dalam menyelamatkan orangutan dari kepunahan. Ayo, terus berjuang! Kami akan selalu mendukung!
Setelah mengunjungi Pusat Informasi, kami berkeliling melihat-lihat. Tidak jauh dari Pusat Informasi, ada terowongan kecil yang pembuatannya belum selesai. Dari dalam terowongan yang menyerupai gua itu, kembali kita bisa sedikit 'mengintip' ada apa di dalam kawasan tempat orangutan belajar ini.
Kami berfoto sejenak bersama patung orangutan yang berada di depan pintu masuk khusus bagi petugas. Di halaman parkir dekat pintu masuk ini, kami menjumpai satu mobil pickup yang penuh dengan pisang dan buah-buahan untuk makanan orangutan. Dari cerita petugas yang kami dengar, ternyata tidak hanya buah-buahan saja, bahkan susu formula juga dikirim untuk para bayi orangutan yang telah kehilangan induknya. Dengan perawatan dan bimbingan di Pusat Reintroduksi ini, saat besar nanti mereka sudah bisa hidup mandiri di alam bebas.
[caption id="attachment_27185" align="alignnone" width="500" caption="Melihat orangutan secara langsung"][/caption]
[caption id="attachment_27186" align="alignnone" width="375" caption="Jalan dari papan kayu dan orangutan yang menjauh"][/caption]
Ketika sedang menikmati suasana hutan, tiba-tiba kami melihat beberapa ekor orangutan dari kejauhan. Beberapa orangutan yang sudah pintar memang dilepas untuk bermain di luar kandangnya. Bila sudah waktunya pulang, maka mereka akan kembali sendiri ke kandangnya di dalam kawasan. Waah, anak-anak langsung panik! Saya takut seandainya mereka malah menyerang kami. Syukurlah, akhirnya orangutan itu pergi menjauh dengan sendirinya. Kami juga sempat memotret orangutan tersebut.
Kami senang menikmati suasana hutan pedalaman Kalimantan Tengah di Pusat Reintroduksi Orangutan ini. Kawasan ini juga menjadi arboretum untuk pelestarian tumbuhan. Seperti kebun raya, beberapa pohon di sekitar kawasan ini dilengkapi dengan papan nama yang bertuliskan nama pohon dan nama latinnya. Karena lokasinya di tengah hutan, jadi jangan kecewa bila tidak banyak pedagang makanan dan minuman yang berjualan. Saya sarankan, sebaiknya membawa bekal sendiri jika hendak berkunjung ke sini. Terutama untuk anak-anak, kasihan kan kalau sampai mereka kelaparan.
Sebelum pulang, saya membeli suvenir yaitu tas dan pin bergambar orangutan. Beberapa poster, brosur, pembatas buku, dan buku mini tentang orangutan juga saya bawa pulang. Sampai di rumah saya suka membacakan buku dan bercerita tentang orangutan pada anak-anak. Melalui poster orangutan yang dipajang di rumah ini, saya berharap anak-anak saya tidak hanya ingat bahwa kami pernah pergi ke Pusat Reintroduksi Orangutan. Melainkan juga memupuk kecintaan mereka terhadap orangutan dan pentingnya melestarikan hewan yang terancam punah.
Mudah-mudahan suatu hari nanti kami bisa kembali berkunjung ke Pusat Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng lagi.
Baru baca artikel ini *telat ya hihi*
Kebetulan dulu saya kerja untuk BOSF. Kantor pusatnya memang di Bogor, tetapi beberapa kali berkunjung ke lapangan, salah satunya pusat reintroduksi kami di Nyaru Menteng ini.
Miris memang kalau tau kenyataan soal orangutan ini.
Terimakasih sudah berkunjung dan menulis artikel ini ya :D
Waktu liburan ke tempat mertua di Palangka Raya aku juga sempet main ke Nyaru Menteng. Cuma waktu itu orang utannya lagi ga kumpul, dan Harsha masih kecil belum ngerti (5mos). InsyaAlloh tahun ini mau ke Palangka Raya dan mengunjungi orang utan lagi :D
Terima kasih untuk komentarnya moms :)
Kami sekeluarga memang tidak ada 'kapoknya' pergi berkunjung ke pusat reintroduksi orangutan waktu itu. Sampai sekarang saya memajang poster orangutan di rumah dan selalu terharu saat melihatnya..
Wah, jadi bener-bener kangen pengen kesana lagi...
Baru tau ada tempat reintroduksi seperti ini dan salut sama komitment menyelamatkan orang utan, membina dan melepas kembali di alam bebas. keren bgt!
thanks for sharing ya ri, suka bacanya.
senang sekali bisa ke pusat reintroduksi orangutan... foto yang ada orangutannya bagus deh, ri :)
kok sama yaaa sama wiwit... pas baca artikel ini jadi kebayang novel partikel dee :)
sedih ya orangutan ini terancam punah. mudah2an anak2 kita jadi anak2 yg menyayangi binatang.
tks artikelnya yaa ri :)