Biasanya point reward chart ini saya terapkan pada murid-murid saya di sekolah, dan ternyata sangat bermanfaat sekali.
Kelak, saat Ghani sudah masuk usia prasekolah saya sudah berencana untuk menerapkan ini juga di rumah. Siapa tahu para orangtua bisa mengadaptasi untuk anak-anaknya.
Point Reward Chart fungsinya untuk mencatat setiap kebaikan dan prestasi yang dicapai anak. Mereka akan memperoleh poin yang kelak jika sudah cukup banyak, bisa ditukarkan dengan reward yang bisa mereka beli sesuai jumlah poin yang terkumpul.
Mungkin ada yang pernah menonton acara Supernanny, dengan sedikit mengadaptasi gaya mereka dalam mendisiplinkan anak di rumah, inilah yang saya lakukan:
- Menyediakan karton untuk membuat chart, pita, dan label nama agar anak mudah menaikkan atau menurunkan sendiri poinnya. Sederhana saja, tapi bisa ditambah sedikit hiasan agar lebih menarik.
- Membuat daftar aturan apa saja yang menyebabkan pin bertambah dan berkurang. Biasanya setiap kebaikan dalam sehari bernilai 1, contohnya: mau membaca doa, berkata baik, membuang sampah, dll. Poin spesial bernilai 2 atau 3 jika ada target sudah dicapai si anak, contohnya: lulus toilet training, sudah lancar membaca doa sendiri, bisa berbagi dengan teman, dll. Poin akan berkurang 1 jika melanggar peraturan kelas (atau di rumah), contohnya: bermain saat belajar, atau jika di rumah: tidak mau merapikan mainan sendiri, dll.
- Lembar jumlah poin harian. Mereka menuliskan sendiri setiap pulang sekolah hasil poinnya hari ini, misalnya terkumpul 4 atau 5, atau hanya 1 karena poin semula 2 berkurang 1 karena melakukan pelanggaran.
- Membuat jadwal penukaran poin, misalnya target penukaran 20 poin dan akan ditukar setiap akhir bulan, setiap 2 minggu, dll.
- Reward menarik berupa benda-benda yang disukai anak. Kalau saya menyediakan alat tulis lucu dan setiap barang diberi label poin, contohnya: satu pensil unik harus ditukar 20 poin, dan poin yang sudah dibayarkan dikurang dengan total poin yang dimiliki anak, jadi semacam sistem menabung dan jual beli.
Dari apa yang sudah saya terapkan di sekolah, tentunya akan jauh lebih mudah diterapkan di rumah sendiri dengan anak-anak kita. Di balik selembar karton ini, ada banyak yang nilai-nilai yang bisa kita terapkan sehari-hari. Semoga hal itu tertanam dalam kehidupan mereka kini dan kelak. Nilai-nilai yang bisa kita terapkan antara lain:
- Disiplin menaati peraturan,
- Patuh pada agama dan orangtua (untuk pembiasaan harian).
- Belajar jujur (bagi yang sudah bisa menuliskan sendiri nilai poinnya setiap hari).
- Gigih (karena harus berjuang mendapatkan reward yang diinginkan).
- Sabar (mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya).
- Mengasah kemampuan berhitung (menambah dan mengurang).
Jadi, para orangtua bisa menerapkan peraturan apa saja dan menetapkan reward yang akan memotivasi anak untuk berbuat baik setiap hari sehingga akan menjadi pembiasaan bagi mereka. Para ahli pun menyatakan bahwa pemberian reward lebih membantu perkembangan otak anak dibandingkan selalu memberi hukuman jika mereka tidak mematuhi peraturan.
woooww terimakasih nice artikel boleh dicoba dirumah
gak ada patokannya mama naura, cuma kita adaptasi lagi, klo usia 1-2th sebenarnya udah bisa, cuma klo mau nyaman emang yang benar2 komunikasinya udah bagus ya, krn Ghani (2thn) msh belum fasih bicara jd aku suka bingung ni anak ngomong apa hehehe...tergantung usaha mamanya deh, dan klo anak2 kan ada target2 ma, misalnya menghabiskan makan, merapikan makanan, dll
kira2 ini bisa di terapka di usia berapa ya???jadi pengen nerapin juga ke Naura
mama marce, hebat!
aq udah pake mama... untuk si kk pakai system bintang,setiap berbuat baik * tambah 1,klo tidak baik *kurang 1... nilai harian 10 *+tambah 4,9 *tambah 3...dst. klo nilai 5 * kurang 1,... 0 kurang 6
kita juga membuat perjanjian apa yg boleh dan g boleh,si kk tanda tangan juga(jd ada rasa tanggung jawab)
hasil'y dia jd lbh sabar terhadap adik'y,belajar sendri,kebersihan urus sendri... "terpaksa" lebih displin untuk reward yg di inginkan
sharing yg bagus mama :)