Memberikan pendidikan anak jangan hanya sekadarnya. Pendidikan anak jelas harus mendukung masa depan anak sehingga ia bisa bersaing dan memiliki kompetensi yang baik. Salah satunya pendidikan yang science, technology, engineering, art dan math (STEAM) seperti yang diusung oleh Sampoerna Academy.
"Zaman sekarang cari kerja itu susah banget, ya. Nggak kebayang, deh, gimana kondisi 20 tahun mendatang, saat anak-anak kita dewasa nanti?"
Saat ini saya bekerja di beberapa korporasi, pernah di perusahaan nasional dan multinasional. Walau berhasil menuntaskan sekolah – bekerja – berpenghasilan, namun saya punya keresahan tentang sistem pendidikan yang saya kenal apakah mampu untk memenuhi kebutuhan dunia kerja di masa yang akan datang. Sempat ngobrol dengan beberapa teman, mereka pun sepakat kalau pendidikan belakang ini justru membunuh kreativitas peserta didik.
Anak-anak sedang beraktivitas di kelas bersama guru (photo doc Sampoerna Academy)
Boston Consulting Group bahkan menyebutkan kalau pada tahun 2020 akan terdapat kesenjangan antara supply-demand posisi manajemen menengah sebesar 56%. Bahkan laporan lain menyebutkan kalau hanya 28% lulusan perguruan tinggi Indonesia masuk kategori bisa segera dipekerjakan dari jumlah lulusan yang dihasilkan setiap tahunnya. Intinya, pendidikan yang tersedia sekarang tidak mampu mempersiapkan generasi zaman now yaitu generasi anak-anak kita di masa depan. Mengejutkan, bukan? Pendidikan yang penting seharusnya seru dan mengasyikkan. Lebih lanjut lagi, pendidikan seharusnya memberdayakan yang menjalaninya.
Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya terutama dalam hal pendidikan. Tanpa terasa pula, Darren tahun depan akan menghadapi Ujian Nasional SD. Artinya, sekarang saya sudah harus bersiap mencari sekolah lanjutan yang dapat menjawab keresahan saya di atas. Tidak hanya Darren, si bungsu Dre pun akan mulai masuk pre school secara bersamaan.
Untuk menghadapi persaingan di masa mendatang, anak-anak perlu dibekali dengan karakter yang kuat serta kemampuan untuk berkompetisi. Kita dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjawab tantangan tersebut dengan memilih sekolah yang tepat untuk mereka.
Minggu lalu, saya berkenalan dengan metode S.T.E.A.M saat menghadiri peluncuran buku salah seorang scientist mama.
S.T.E.A.M (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) dikenal sebagai metode pembelajaran terapan yang menggunakan pendekatan antarilmu dan banyak digunakan di Amerika Serikat. Metode ini merupakan metode belajar inovatif untuk mendorong anak berpikir kritis, memiliki skill pemecahan masalah dan dapat bekerjasama dalam sebuah proses.
Dan saya berkenalan dengan Sampoerna Academy yang mampu hadir sebagai jawaban atas tantangan di era globalisasi dan teknologi untuk masa depan anak. Tidak hanya menerapkan metode S.T.E.A.M dalam kegiatan belajar, Sampoerna Academy juga menggunakan metode PBL (Project Based Learning). Penerapan metode PBL membuat siswa terlibat dalam proses pencarian informasi. Proses belajar dan kolaborasi terjadi dalam skala yang lebih luas. Anak-anak yang bergabung di sini akan dilatih untuk berpikir kritis serta bekerja sama memecahkan masalah dengan cara yang kreatif.
Semoga urban mama mendapatkan sedikit pencerahan dalam memilih sekolah yang terbaik.
Informasi lebih lanjut klik di sini.
Sayangnya sekolah ini nggak didukung sama fasilitas yang memadai, ruangan kelas anak saya yang penuh sesak dan tidak nyaman. Playground pun sangat sempit. Saran saya sebelum masuk selain lihat cara belajarnya (ini pasti sangat membuat parents tertarik) walaupun metode STEAM yang diusung-usung pun sebenarnya tanpa subject teacher hingga kelas 3, jangan lupa lihat juga fasilitas yang ditawarkan dan punya konfirmasi tertulis berapa siswa dalam satu kelas karena pada kenyataanbya tidak sesuai dengan yang dijanjikan sehingga kelas jadi penuh. Hanya menyarankan agar tidak mengalami hal yang sama dengan saya di SA Jakarta :)
Wah ada info lagi nih tentang sekolah, keren ya. semoga bisa jadi salah satu pilihan sekolah untuk sikecil ya.
Iya Peh, bisa jadi salah satu referensinih :)
wah menyenangkan sekali ya sekolahnya :) PBL itu bagus banget untuk anak-anak dalam belajar. thanks infonya Honey!
ho oh Teh, PBL ini membantu banget anak untuk berpikir logis, sistematis dan pantang menyerah.
Yep untuk bisa bersaing di masa depan, anak-anak harus bisa berpikir secara kreatif. Jadi memilih sekolah buat anak nggak boleh asal-asalan ya mba Hon :)
setuju! Kalau kata Albert Einstein, "Creativity is intelligence having fun!"