Seri Dongeng Pertamaku: Empat Level untuk Anak yang Baru Bisa Membaca

Oleh Gabriella F pada Jumat, 11 Mei 2018
Seputar Book Reviews
Seri Dongeng Pertamaku: Empat Level untuk Anak yang Baru Bisa Membaca

Apa sering dilakukan anak yang baru bisa membaca? Biasanya mereka akan membaca dengan penuh semangat semua tulisan yang ditemuinya. Di jalan, di supermarket, di televisi, di majalah, pokoknya semua kata dan huruf yang bisa diejanya akan dibaca. Keras-keras dan penuh rasa bangga.

Bagaimana kalau kita ajak membaca buku? Tentunya perlu memilih buku-buku yang sesuai dengan level mereka. Apa yang terjadi jika mereka mendapatkan buku yang terlalu sulit? Pasti akan frustrasi dan bisa menurunkan semangat membaca yang baru muncul. Mungkin kira-kira sama seperti kita mencoba membaca buku dalam bahasa asing yang baru saja kita pelajari. Rasanya sulit sekali dan tak jarang membuat kita menyerah setelah mencoba membaca beberapa halaman.

Saat Albert baru bisa membaca, saya tidak berhasil menemukan buku semacam ini dalam bahasa Indonesia. Ada beberapa buku yang kalimatnya pendek-pendek dan kata-katanya juga mudah, tetapi dwibahasa, sehingga menurut saya cukup membingungkan untuk anak yang baru bisa membaca.

Padahal jika kita lihat di negara-negara lain, ada pengelompokan buku berdasarkan level membaca anak. Sayangnya di sini belum ada serangkaian seri yang terus mengikuti keterampilan pemahaman bacaan anak-anak dari level pemula sampai tingkat lanjutan. Kita sebagai orang tua harus mencari-cari sendiri dan menawarkannya pada si kecil.

Beruntung saat ini Bhuana Ilmu Populer menerbitkan seri Dongeng Pertamaku yang terdiri dari empat level membaca. Setiap level terdiri dari empat judul buku. Cerita-ceritanya adalah dongeng-dongeng yang sudah cukup kita kenal, seperti Si Tudung Merah, Manusia Kue Jahe, atau Brer si Kelinci yang Cerdik.

Buku-buku pada level pertama hanya memiliki satu atau dua kalimat pendek di setiap halamannya. Makin tinggi levelnya, makin banyak juga kalimatnya dan makin beragam kosa kata yang digunakan. Anak-anak yang baru bisa membaca dapat diajak membaca bunyi-bunyian seperti plung, tuk-tuk-tuk yang ada di buku. Bisa juga mereka diajak membaca kata-kata pada balon percakapan. Tidak perlu langsung diminta membaca isi buku sendiri secara keseluruhan. 

Seri ini adalah terjemahan dari seri Usborne First Reading. Harapan saya, para penulis Indonesia juga bisa mengembangkan seri buku-buku berjenjang semacam ini bagi anak-anak yang baru bisa membaca sendiri.

Selain untuk anak-anak yang sudah bisa membaca, cerita dalam buku ini juga cocok untuk dibacakan kepada balita. Ceritanya tidak terlalu panjang, ilustrasinya menarik, dan ukuran bukunya pas untuk dibawa ke mana-mana. Kelak jika si kecil sudah bisa membaca, ia akan membuka-buka kembali buku yang dulu pernah dibacakan dan dengan bangga membacanya sendiri.

1 Komentar
Cindy Vania
Cindy Vania May 14, 2018 8:34 pm

Dongen pertamaku ini favenya anak2.. Kebetulan mereka punya yang kue jahe, dibolak balik terus setiap hari :)

yang jelas kalimatnya mudah dimengerti buat anak yang baru belajar baca kayak Maghma.