Pada proyek ini, saya dan Ing membuat instalasi dengan kabel yang membentuk tulisan "hello". Instalasi ini diletakkan di ruang tamu. Cocok kan ceritanya? Jadi setiap tamu disapa dengan "hello".
Saya dan suami selalu berupaya bagaimana menciptakan rumah mungil kami sebagai rumah yang nyaman, khususnya untuk anak-anak kami. Bagi saya, rumah yang nyaman syaratnya sederhana: bersih dan rapi.
Saya sendiri baru saja merenovasi rumah, karena setelah memiliki anak saya baru sadar bahwa rumah yang awalnya tampak nyaman dan mencukupi kebutuhan saya berdua bersama suami ternyata tidaklah cukup lagi setelah hadirnya buah hati di tengah-tengah keluarga kecil kami. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan rumah yang aman dan nyaman untuk anak-anak.
Kali ini saya akan mengajak Urban mama dan papa jalan-jalan ke Bandung, tepatnya ke kediaman Dendy Darman beserta Lina sang istri dan kedua anak lelakinya yang lucu.
Luas lahan yang terbatas kerap kali menjadi kendala dalam merancang hunian. Apalagi jika ditambah dengan hadirnya anak-anak yang masih kecil. Tapi, dengan pemilihan ide yang unik dan berani justru bisa membuat rumah kita terlihat menarik, chic, dan keren. :)
Ruang attic ini adalah salah satu alasan saya memilih apartment ini sebagai kediaman kami, Saya jadikan kamar bermain untuk anak-anak dengan pertimbangan cukup luas, bentuknya yang unik dan terletak di lantai atas apartment kami alias tidak berbatasan langsung dengan tetangga di bawah.
Sebenarnya saya ingin mendekor ulang seluruh isi rumah, tapi budget juga yang menentukan. Jadi saya gunakan skala prioritas, dimulai dari ruang tamu terlebih dahulu.
Saya dan suami sama-sama menyukai warna merah, hampir semua barang yang kami miliki berwarna merah, sehingga kami mencoba mengecat rumah kami dengan warna merah.