Kapan urban Mama Papa mulai memikirkan untuk memiliki anak? Apakah urban Mama sudah siap untuk hamil? Lima hal ini bisa dipertimbangkan sebelum menjalani proses kehamilan.
Sejak anak-anak masih bayi, suami saya sudah memiliki keinginan agar kelak mereka suka dengan aktivitas yang berbau adventure dan back to nature. Intinya agar anak-anak menjadi lebih mencintai alam ini. Kebetulan di bulan Mei 2016 ini ada long weekend. Suami pun berinisiatif membawa kami sekeluarga plus kakak saya dan keponakan, ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Kami berkunjung ke Art Science Museum yang terletak di Marina Bay waterfront. Eksebisi yang ditampilkan adalah Future World: Where Art Meets Science oleh teamLab (didirikan oleh Toshiyuki Inoko dan 4 rekannya), group ultra-technologist yang dikenal atas inovasinya dalam penggunaan teknologi digital sebagai media seni.
Sesuai dengan namanya, pameran ini lebih diperuntukkan bagi siswa sekolah khususnya dan masyarakat awam umumnya, dan bertujuan untuk menanamkan rasa cinta dan bangga pada tanah air dan dirgantara. Ketika saya tiba di lokasi, banyak rombongan anak sekolah baik dari PAUD, TK maupun SD yang menonton pameran ini.
Seperti namanya, messy play ini memang kelihatannya kotor dan berantakan. Namun ternyata messy play ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, emosi dan kreativitas anak. Salah satu messy play yang praktis dan menyenangkan adalah bermain air dan busa sabun.
Sudah lama saya ingin membuat jalanan untuk mobil-mobilan Qavi, tetapi belum sempat mewujudkannya. Saat akhirnya jadi, Qavi senang sekali dan belum bosan juga bermain dengan alas ini.
Itulah tema yang kami piilh untuk acara ulang tahun bersama Birth Club March 2014. Sederhana saja, karena March babies ini menyukai choo choo train alias kereta api. Dalam menyiapkan acaranya, kami memang tidak terlalu muluk. Tujuannya sebatas silaturahim dan agar anak-anak senang saja.
Termometer adalah salah satu perlengkapan yang wajib dimiliki di rumah agar kita bisa memantau naik turun suhu tubuh anak yang sedang demam. Satu kriteria termometer yang cocok bagi saya adalah mudah digunakan dan keakuratannya.
Anak saya sudah mau masuk SD, sudah saatnya mulai diajarkan untuk rajin menulis. Karena kan kalau sudah SD belajar jauh lebih serius dan selalu ada kegiatan mencatat. Saya berusaha mencari cara membuat ia mau menulis dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hal-hal favoritnya.
Setelah sebelumnya terbit serti pertama buku 'Aku Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri', saya senang sekali saat seri kedua dari buku ini diterbitkan. Buku seri kedua ini berkisah tentang mencegah kekerasan dan bullying pada anak. Karena terkadang segala sesuatu menjadi lebih mudah untuk dijelaskan kepada anak melalui buku cerita.