Saya pun mulai mencari alternatif kegiatan di luar ruangan yang ramah untuk bayi dan tentunya ramah untuk dompet ibunya! Walaupun Jakarta terkenal akan ratusan malnya, ternyata banyak juga fasilitas umum seperti taman yang tersedia gratis untuk dinikmati oleh masyarakat.
Bagi keluarga kami tanggal 14 Februari adalah Congenital Heart Defect (CHD) awareness day atau di Indonesia dikenal dengan istilah Penyakit Jantung Bawaan (PJB).
Setelah selesai beres-beres, saya ingin berbagi tentang perlengkapan yang saya bawa, siapa tahu berguna bagi urban mama yang sebentar lagi akan melahirkan.
"Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya anak yang kurang beruntung mendapat kesempatan untuk belajar dari guru yang baik dan metode yang benar." --Profesor Yohanes Surya, Phd
Yang paling berat setelah ditinggal ART adalah mengembalikan ritme kehidupan seperti sebelum ada ART. Selama ini saya terbantu sekali karena bisa fokus mengurus anak-anak dan sekarang tiba-tiba saya harus kembali mengerjakan semuanya.
Jehan senang sekali bermain di sana bahkan ketika diajak pulang ia terlihat sedih. Kami juga senang bisa melihat Jehan berlarian bebas di alam terbuka.
Suasana rumah kami saat kedatangan tamu-tamu kecil menjadi sangat ramai dan heboh. Mereka senang sekali bermain di rumah merah, mereka begitu antusias bermain cat air dan melukis bebas yang mereka inginkan.
Pengalaman saya, menjaga anak yang mengalami GE itu benar-benar membuat berdebar-debar. Kami mesti menjaga asupan cairannya. GE tidak ada obatnya, yang mesti diwaspadai adalah ancaman dehidrasi.