Anak-anak suka makan es krim, karena itulah saya mencoba membuat aktivitas bertemakan es krim. Tujuannya agar mereka termotivasi untuk mengerjakan dan berusaha menyelesaikannya, serta melatih daya konsentrasi.
Mainannya sih, kelihatan biasa saja ya? Tapi Enzo dan Dante bangga sekali dengan mainan buatannya sendiri, menurut mereka, mainan buatan sendiri itu keren sekali.
Selama ini saya mencari inspirasi untuk mengajak main Miguel dan Vino dari internet. Tak jarang saya menghabiskan cukup banyak waktu saat mencari-cari permainan yang kira-kira cocok untuk mereka. Belum lagi waktu yang saya perlukan untuk persiapan. Karena itulah saya menyambut gembira hadirnya buku tentang membuat mainan untuk anak ini.
Kegiatan memasak dapat menjadi family bonding time dan mengajarkan banyak life skill untuk anak. Tidak hanya mengajarkan kemandirian, banyak manfaat yang anak dapatkan dari kegiatan masak-memasak ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
Sesuai dengan namanya, pameran ini lebih diperuntukkan bagi siswa sekolah khususnya dan masyarakat awam umumnya, dan bertujuan untuk menanamkan rasa cinta dan bangga pada tanah air dan dirgantara. Ketika saya tiba di lokasi, banyak rombongan anak sekolah baik dari PAUD, TK maupun SD yang menonton pameran ini.
Seperti namanya, messy play ini memang kelihatannya kotor dan berantakan. Namun ternyata messy play ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, emosi dan kreativitas anak. Salah satu messy play yang praktis dan menyenangkan adalah bermain air dan busa sabun.
Sudah lama saya ingin membuat jalanan untuk mobil-mobilan Qavi, tetapi belum sempat mewujudkannya. Saat akhirnya jadi, Qavi senang sekali dan belum bosan juga bermain dengan alas ini.
Alika senang sekali membantu proses pembuatan klepon karena mirip dengan bermain playdough. Saat ini Alika sudah bisa melakukan hampir semua proses pembuatan klepon.
Saat membereskan lemari, saya menemukan beberapa baju yang sudah tidak terpakai lagi, jadi saya mengajak Rinjani untuk membuat fringe shawl dari kaus bekas.
Anak saya sudah mau masuk SD, sudah saatnya mulai diajarkan untuk rajin menulis. Karena kan kalau sudah SD belajar jauh lebih serius dan selalu ada kegiatan mencatat. Saya berusaha mencari cara membuat ia mau menulis dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hal-hal favoritnya.