Menghadapi GTM Pada Anak

Oleh Marsha Maria pada Senin, 23 September 2019
Seputar Tips
Menghadapi GTM Pada Anak

Sebagai seorang ibu, tumbuh kembang si kecil adalah hal yang paling penting bagi kita. Agar anak dapat tumbuh dengan optimal tentu saja si kecil butuh asupan nutrisi yang memadai. Ketika anak kita melewati usia 6 bulan, asi atau sufor saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Oleh sebab itu kita memberikan makanan tambahan pendamping ASI/sufor. Melihat anak kita makan dengan lahap apalagi makan makanan yang kita siapkan khusus untuk si kecil pasti memberikan perasaan bahagia yang tiada tandingannya. Namun perjalanan memberi makan si kecil rupanya tidak selalu mulus seperti yang kita lihat di iklan TV. Ada kalanya si kecil mendadak 'mogok' makan atau bahkan tidak mau makan sama sekali, dan inilah yang kita kenal dengan istilah Gerakan Tutup Mulut/GTM. Salah satu hal yang paling di khawatirkan Urban Mama namun hampir pasti terjadi. Begitu pun dengan saya, ketika Kaitlynn GTM rasanya stres bukan kepalang. Kalau anak tidak mau makan, bagaimana nutrisinya bisa tercukupi? bagaimana anak dapat tumbuh secara optimal? dan masih banyak 'bagaimana-bagaimana' lain yang bermunculan di kepala kita. Lalu kalau anak sudah GTM, apa yang harus kita lakukan?



Berdasarkan pengalaman saya ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak GTM, oleh sebab itu sebelum mencari tahu bagaimana solusinya sebaiknya kita mencari tahu dulu penyebabnya. Beberapa penyebab anak GTM antara lain:

1. Sedang tumbuh gigi
Anak yang sedang mengalami tumbuh gigi cenderung menolak makanan dikarenakan rasa yang tidak nyaman pada gusinya.

2. Sedang sakit/tidak enak badan
Jangankan pada anak, kita saja yang sudah dewasa jika sedang sakit juga tidak nafsu makan.

3. Bosan
Bosan seringkali dialami anak kita, misalnya bosan pada menu makanan, bosan pada tekstur makanan, bosan pada suasana makan, dll.

4. Trauma pada alat makan
Trauma bisa terjadi pada anak misalnya trauma pada sendok karena terlalu sering dipaksa makan atau disuapi obat.

5. Memilih makanan/picky eater
Anak kecil pun memiliki jenis-jenis makanan yang dia sukai dan tidak sukai. Ketika dia tidak suka terhadap satu jenis makanan bisa membuatnya menutup mulut dan tidak mau makan.

6. Tidak fokus
Makan dengan kondisi ada banyak mainan atau orang disekitarnya bisa membuat anak tidak fokus dan lebih memilih untuk bermain daripada makan.



Setelah mengetahui penyebab anak mogok makan, barulah kita bisa mencari solusi yang paling tepat untuk menghadapi GTM si kecil:

1. Jika anak sedang tumbuh gigi
Coba turunkan tekstur makanan menjadi lebih lembut. Rasa tidak nyaman pada gusi si kecil bisa membuatnya malas mengunyah makanan. Jadi jika sedang tumbuh gigi biasanya saya memberikan Kaitlynn makan dalam bentuk bubur supaya lebih mudah ditelan olehnya.

2. Jika anak sedang sakit / tidak enak badan
Jangan paksakan anak makan yang bisa berujung pada trauma. Awalnya saya juga khawatir karena waktu Kaitlynn sakit sama sekali tidak ada makanan yang masuk. Namun saat ke dokter, dokter mengatakan tidak perlu khawatir jika anak tidak mau makan. Namun tetap usahakan untuk memberi makan, kalaupun tidak bisa ya tidak apa-apa yang penting jangan dipaksa.

3. Jika anak bosan
Variasikan menu makanan. Ubah pola pikir bahwa makan berarti harus makan nasi. Ganti nasi dengan bahan-bahan lainnya seperti pasta, kentang, mee sua, dll. Jika anak bosan dengan makanan berkuah, coba berikan makanan yang kering tanpa kuah. Terkadang kita lupa bahwa kita orang dewasa saja tidak selalu makan nasi kan? Ada kalanya kita pun ingin makan mie ayam. Jika anak bosan dengan suasana makan yang monoton, buat jadi lebih ceria dengan makan bersama dengannya dan berikan pujian jika anak mau makan.

4. Jika anak trauma pada alat makan
Kaitlynn pernah sama sekali menolak makan, saya perhatikan setiap saya mendekatkan sendok ke mulutnya, ia seperti ketakutan dan ingin menangis. Lalu saya mencoba menyuapinya dengan sendok makan saya dan ternyata dia mau makan. Rupanya dia trauma pada sendok makan miliknya yang saya pakai untuk menyuapinya obat. Terkadang anak juga menolak makan dengan sendok namun ternyata mau makan disuapi dengan tangan. Intinya cobalah segala kemungkinan, mungkin saja si kecil mau.

5. Jika anak memilih makanan/picky eater
Sekali lagi jangan paksakan anak makan sesuatu yang ia tidak mau. Tapi jangan menyerah begitu saja ya Urban Mama. Kalau hari ini si kecil menolak makan brokoli misalnya, coba berikan lagi minggu depan. Ada kalanya Kaitlynn menolak makan sayur sama sekali, ya sudah saya stop saja tapi beberapa hari kemudian saya berikan lagi dan ternyata dia mau! Untuk menu-menu makanan yang kira-kira sulit disukai anak-anak seperti sayur terkadang kita juga harus mengakali dalam mengolahnya. Ketika kaitlynn tidak mau makan sayur yang saya masak di sop, saya coba buatkan finger food berbahan sayur dengan cara di panggang dan biasanya Kaitlynn mau memakannya sendiri.

6. Jika anak tidak fokus
Jangan berikan terlalu banyak mainan disekitar anak ketika sedang makan. Saya biasanya hanya memberikan 1 mainan untuk dipegang supaya Kaitlynn tidak bosan. Jika ada terlalu banyak mainan, jangan heran jika si kecil akan lebih memilih untuk bermain dan melupakan makanannya.

Dari beberapa kasus yang sudah pernah terjadi pada Kaitlynn, saya simpulkan bahwa dalam memberi makan anak, kita sebagai orangtua harus kreatif dan pantang menyerah. Jangan marahi anak karena ia tidak mau makan. Yang paling penting buatlah suasana yang menyenangkan bagi anak agar tidak monoton namun kita tetap harus menciptakan peraturan makan untuk anak kita seperti makan harus diruang makan, dan waktu makan tidak lebih dari 40 menit. Karena jika sudah lebih lama makanan pasti sudah menjadi dingin dan membuat anak tidak selera lagi untuk makan. Tentukan jam makan agar tidak terlalu dekat dengan waktu minum susu karena jika anak masih kenyang tentunya dia akan menolak untuk makan. Yang terakhir, jangan ganti makanan dengan susu! karena susu tidak lah cukup dalam memenuhi asupan gizi anak. Tetap usahakan untuk memberi anak makan demi asupan gizi nya. Ingat bahwa kenaikan berat badan bukanlah tujuan utama, melainkan menjaga agar anak tetap mendapatkan asupan gizi yang berimbang.

Nah demikian adalah hal-hal yang saya lakukan dalam menghadapi GTM-nya Kaitlynn, kalau Urban Mama bagaimana?


Marsha Maria
Marsha Maria

An interior designer who works at home. She loves fashion and enjoy styling her baby girl and lives in Jakarta.

14 Komentar
Eggi Putri November 16, 2019 2:24 pm

Waah berguna banget, anakku lagi GTM. Kalau udh kayak gini rasanya bingung harus apa sampai stress sendiri moms

shela anjar rani
shela anjar rani February 20, 2017 9:26 am

anakku lagi susah banget makan mom
mungkin karna kemarin sore dipaksa makan sam saya.
akhiranya tadi pagi mau makan asal lihat sendok kayak mau nangis dan gak mau makan.
tapi asal makan biskuit mau makan,tolong bantu saya mengatasinya saya benar2 sedih ketika anak seperti itu

putri larastika
putri larastika December 28, 2016 11:19 pm

anakku lagi GTM skrg ,, pusing, jadi kesel sendiri nyuapinnya , padahal aku sudah masak menu yg berbeda tiap hari , hufh ,,

Febi
Febi December 19, 2016 3:44 pm

GTM, problem semua ibu, termasuk saya :)
Kadang sudah paham teorinya tapi pas praktiknya haduuh bikin mau nangis hihihi. Apalagi kalau anak makin besar, makin pilih-pilih makannya. Mama harus puter otak untuk bikin makanan seberbeda atau sekreatif mungkin.

Makasih sudah berbagi artikel, mba... jadi kembali diingatkan ini adalah masalah yang dihadapi semua ibu :)

Eka Gobel
Eka Gobel December 16, 2016 10:39 pm

Marsha lengkap banget sharingnya. Berguna banget nih.
Dante nih kelas 1 SD mulai ngalamin GTM lagi, giginya udah mulai copot kan satu2. Kalo Dante sukanya makan pisang sama minum susu cair, sama roti sosis dan bolu kukus. Atau roti gandum yg dicelupin ke hot coklat. Endeuusz deh, mamanya juga suka ikutan meskipun lagi ngga GTM #ehh hahaha

Marsha Maria
Marsha Maria December 19, 2016 2:03 pm

hehee kalo mama nya sih apa juga masuk ya.. ga ada cerita GTM2 an.. hihi