Berbicara secara lisan merupakan hal yang biasa dilakukan kita sebagai mahluk sosial, tetapi mengapa kenapa masih banyak orang yang kesulitan berkomunikasi khususnya berbicara di depan banyak orang.
Tahun ini adalah tahun keempat Albert mengikuti les musik. Dari pengalaman mendampinginya mengikuti les musik, ada manfaat yang diperolehnya di luar kemampuan bermain musik itu sendiri.
Kehamilan kedua tak lantas membuat saya berhenti belajar. The Urban Mama mengadakan #TUMMeTime kelas ibu hamil bersama Konselor Menyusui Fatimah Berliana Monika, saya langsung mendaftar. Pada acara ini, seakan-akan saya menyegarkan kembali ragam wawasan seputar menyusui.
Sudah cukup lama saya ingin punya sepeda. Tiga tahun yang lalu, saya pernah mampir ke beberapa toko sepeda di STC untuk melihat-lihat tapi kemudian keinginan tersebut terlupakan. Sampai akhirnya beberapa minggu yang lalu, keinginan itu datang lagi. Kali ini, sudah yakin untuk membeli sepeda yang dahulu saya taksir.
Pada hari kerja, waktu untuk bermain bersama papa terbatas sekali, jadi Lombi, suami saya, sebisa mungkin meluangkan waktu bermain bersama anak-anak saat akhir pekan. Menurut Lombi, bermain bersama anak, tidak selalu harus keluar rumah. Di rumah pun, mereka bertiga terlihat senang sekali.
Akhir pekan memang waktu yang ditunggu-tunggu. Orangtua pasti selalu ingin mengajak si kecil beraktivitas bersama, baik hanya di rumah ataupun di luar rumah. Saat browsing, saya baca beberapa artikel yang menyebutkan sebuah tempat bernama Rumah Kerinci.
Apakah anak kita sering main di luar rumah? Apakah urban mama khawatir jika anak sedang bermain di luar? Kotor? Tidak aman? Panas? Hujan? Ternyata bermain di luar rumah itu banyak sekali manfaatnya.
Selama ini image museum adalah tempat penyimpanan benda purbakala yang tampak suram dan sepi. Jangankan anak-anak, mungkin orang dewasa pun bosan membayangkannya. Padahal minat dan kecintaan anak akan museum justru dibangun dari antusiasme orangtua dalam mengenalkannya kepada anak.
Sebenarnya apa sih motivasi saya mengajak Albert ke museum? Awalnya sih sederhana saja, hanya untuk variasi agar tempat yang ia kunjungi bukan hanya pusat perbelanjaan, taman bermain, atau kebun binatang. Apalagi tiket masuk ke berbagai museum itu termasuk sangat murah, bahkan ada beberapa yang gratis.
Saya dan suami suka sekali mengunjungi pameran seni dan desain, dan sekarang anak kami sudah pasti ikutan juga. Namun tidak sedikit orangtua yang khawatir saat ingin mengajak anaknya ke pameran, terutama kalau si kecil masih berusia di bawah 5 tahun. Kali ini saya punya sedikit tips untuk para mama-papa yang mungkin ingin membawa si kecil main ke pameran-pameran seni atau produk.