Jangan Takut Main di Luar Rumah

Oleh Rian Rosita Luthfi pada Jumat, 30 September 2016
Seputar Activities

Apakah anak kita sering main di luar rumah?

Apakah urban mama khawatir jika anak sedang bermain di luar? Kotor? Tidak aman? Panas? Hujan?

Ternyata bermain di luar rumah itu banyak sekali manfaatnya. Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti sebuaha acara tentang pentingnya anak bermain di luar. Saat itu, Psikolog Ellen Susila, M.Psi menjabarkan secara gamblang manfaat anak bermain di luar. Untuk itu, saya ingin berbagi dengan urban mama sekalian tentang manfaat bermain di luar rumah.

Menurut Ellen, pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain. Ketika anak bermain, anak merasa senang sehingga lebih mudah menyerap banyak informasi di sekitarnya. Dengan bermain pula, anak mengeksplorasi, bereksperimen, meniru, dan melakukan penyesuaian. Ellen menyebutkan manfaat bermain di luar rumah antara lain sebagai berikut:


1.  Manfaat kognitif

• Wawasan pengetahuan bertambah luas.

Bermain di luar rumah dapat membantu anak membangun konsep dan pengetahuan. Misalnya, pengetahuan tentang pohon. Informasi tentang pohon ini awalnya didengar dari orang lain, mungkin dari orang tua, kakak, atau pengasuh. Yang mereka dengar adalah bahwa pohon itu memiliki batang yang kuat, daun, bunga, dan mungkin buah. Ketika di luar, anak akan observasi langsung pohon tersebut, mencocokannya dengan informasi awal yang dia terima, sehingga membentuk konsep yang semakin lama semakin sempurna.

• Membantu anak berpikir abstrak.

Kecenderungan anak saat belajar di kelas akan berpikir konkret (contoh: bahwa 1+1 = 2). Lalu bagaimana dengan volume balok? Atau bahkan volume rumah? Diperlukan kemampuan untuk membuat "sketsa" atau membayangkan seperti apa bentuk bangunnya, seberapa tinggi, atau bagaimana letaknya. Dengan bermain di luar, anak akan lebih banyak menemukan "imajinasi".

• Mendorong anak berpikir kreatif dalam memecahkan masalah.

Sama halnya dengan berpikir abstrak, saat anak bermain di luar rumah, lebih banyak objek yang dapat diamati oleh anak. Anak akan semakin kreatif dan kritis dalam memecahkan masalah. Misalnya saat menyalakan air dengan keran atau selang, lakukan ekesperimen-eksperimen kecil. Apa yang akan terjadi ketika anak menutup lubang keran atau selang? Seberapa tinggi anak dapat membuat semburan air? Bagaimana rasanya basah kuyup saat terguyur air? Perhatikan anak saat ia mendapat penemuan-penemuan baru tersebut, lalu diskusikan bersama anak.

• Meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak.

Semakin banyak objek yang ditemui, semakin banyak teman dan orang yang dijumpai, maka maka akan semakin banyak juga perbendaharaan katanya. Apalagi dengan kemampuan otak anak yang seperti spons. Yang penting, mama-papa atau pengasuh yang mendampingi anak tetap mengawasi, mengajarkan, serta aktif mengajaknya berbicara.


2.  Manfaat sosial-emosi 

• Meningkatkan kompetensi sosial anak, interaksi sosial, kerjasama serta kepedulian terhadap sesama.

Tentu saja dengan bermain di luar, kesempatan untuk bertemu dengan tetangga, teman atau orang sekitar akan semakin besar. Anak mau tak mau akan belajar berinteraksi. Dari hal tersebut, anak akan belajar besosialisasi, berbagi, bekerjasama, serta berempati kepada orang lain.

• Membantu anak mengekspresikan perasaannya.

Bermain di luar rumah dan banyak bergerak dapat melepaskan tekanan dan emosi anak (sedih, kesal, ataupun marah) sehingga stres dapat berkurang. Siapa bilang anak kecil tidak bisa stres. Bisa. Namun sayangnya, orang tua kadang tidak menyadari kondisi stres tersebut, sehingga anak semakin merasa tertekan dan ia merasa bingung bagaimana harus mengungkapkan perasaannya. Setelah anak jenuh dan penat di sekolah atau kursus, coba Urban mama ajak anak berjalan-jalan sebentar di taman atau playground dekat rumah. Kita saja senang dan hilang penatnya setelah berjalan-jalan, begitu pula anak-anak.

3. Manfaat fisik

• Anak lebih sehat karena mendapat paparan sinar matahari yang penting bagi kesehatan tulang anak.

Dengan catatan jalan-jalan ke luarnya saat pagi hari ya, mama. Matahari masih hangat, tidak terlalu terik dan mengandung pro vitamin D. Bagi yang sedang flu atau alergi, paparan sinar matahari pagi dapat melegakan sekaligus menjadi terapi.

• Anak belajar koordinasi motorik melalui permainan motorik kasar dan halus.

Anak akan cenderung lebih banyak melakukan aktivitas fisik ketika bermain di luar rumah dibanding di dalam ruangan. Dengan berlari, bermain bola dan melompat-lompat, anak akan belajar mengontrol anggota tubuh, belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata dan tangan. Hal tersebut berperan penting dalam perkembangan otot gerak sehingga kemampuan motorik dan sensorik juga semakin meningkat karena adanya stimulasi.

Di samping tiga manfaat utama di atas, bermain di luar rumah ternyata memberikan stimulasi pada indera anak. Stimulasi yang bekerja antara lain stimulasi visual, stimulasi pendengaran, stimulasi sentuhan (taktil), dan stimulasi kinestetik. Dalam penjelasannya, Ellen menyebutkan bahwa dampak positif lainnya dari bermain di luar adalah bila anak berkembang dengan fisik dan motorik yang baik, anak akan lebih percaya diri karena anak belajar memegang kendali penuh terhadap apa yang dilakukan. Hal tersebut akan selaras dengan kreativitas dan konsentrasi yang lebih baik sehingga daya ingat anak juga akan meningkat.



Ketika anak bermain di luar rumah, ada beberapa faktor yang perlu Urban mama perhatikan, antara lain:

  1. Perhatikan tahap perkembangan anak. Permainan atau aktivitas untuk anak bayi tidak sama dengan aktivitas untuk anak yang lebih besar.

  2. Perhatikan juga faktor keamanan. Pastikan lingkungan aman dan tidak menyebabkan hal yang fatal akibatnya bagi anak.

  3. Kondisi dan status kesehatan anak. Ketika bermain di luar, pastikan juga bahwa si kecil kondisi tubuhnya sehat dan bugar. Apabila sedang tidak enak badan, dikhawatirkan justru memperburuk kondisi.


Perlu diperhatikan bahwa ruang hijau, terutama di kota besar, sudah mulai jarang. Namun bukan berarti hal tersebut menghambat anak untuk dapat bermain di luar. Esensi utama bermain di luar adalah mengurangi penggunaan gadget pada anak. Bermain di teras rumah pun sudah dapat dikatakan dengan bermain di luar. Ellen juga menambahkan bahwa untuk Urban mama yang bekerja, selalu ingat untuk luangkan waktu setiap hari paling tidak 10 menit untuk mendampingi anak bermain, karena bonding yang dibangun antara anak dan orangtua saat bermain bersama tidak bisa digantikan pada 1 atau 2 hari berikutnya.
And the end of the day, your feet should be dirty, your hair messy, and your eyes sparkling. (Shanti)

Yuk, Mama, ajak si kecil bermain di luar rumah!

8 Komentar
Rian Rosita Luthfi October 3, 2016 4:57 pm

@kak yana: iyaaa.. semoga kita dijauhkan dari sifat malas ya, biar bisa mendampingi terus hehe... SEMANGAT!

Rian Rosita Luthfi October 3, 2016 4:37 pm

@kak cindy: IYA BENER! Anak-anak itu tenaganya ga ada habisnya ya. Batrenya ON terus! Hahaha.. Cara paling ampuh biarkan mereka diumbar di luar, yang ternyata banyak manfaatnya :)

@Mbak Woro: Iya, karna dunianya beda sama yang ada di rumah yaa.. Jadinya menarik untuk anak-anak :))

hanana fajar
hanana fajar October 3, 2016 8:21 am

tfs mamaa rian.... emang lebih seru bermain diluar yaaaaa...anak-anak bias explore macem-macem...

Cindy Vania
Cindy Vania October 1, 2016 8:24 am

Mama Rian makasih ya penjelasannya, kumpliit banget!

Anak-anak dirumah paling seneng main diluar rumah, tapi kadang mamanya suka males ngajak :( Tapi kalo rumah udah berantakan banget sih akhirnya keluar juga, biar mereka bisa menguras energinya diluar aja :D

Woro Indriyani
Woro Indriyani September 30, 2016 7:49 pm

TFS Mom Rian :) sebagai orang tua juga kadang main 'gampang' aja sih kasih gadget padahal main di luar banyak manfaatnya :)