Di sini ada yang suka mengajak anak belanja bersama, tidak? Saya salah satunya yang sering mengajak Raffi belanja bareng. Soalnya tidak mungkin ditinggal begitu saja dirumah. Sekalian, biar anaknya ikut refreshing juga.
Kemarin saya sempat berkomentar di salah satu postingan permainan DIY seorang teman. Lalu teringat akan ide belanja-belanjaan yang dulu pernah saya buat. Sederhana sekali cara membuatnya, tidak butuh banyak persiapan, apalagi sekarang saya sedang hamil sekaligus mengasuh Raffi.
Ini adalah salah satu cara saya mengajak Raffi punya kegiatan seru, dengan berbelanja bersama. Kegiatannya sudah iseng dimulai sejak Raffi umur setaunan lebih, kalau tidak salah. Boleh memangnya, kalau kita ajarkan prinsip jual-beli sejak kecil? Sebenarnya lebih ke mengajarkan prinsip sebab-akibat untuk logika anak-anak. Saya lihat, kegiatan jual-beli juga termasuk hubungan sebab-akibat, karena kalau kita ambil barang berarti harus bayar. Betul, tidak? Apalagi Raffi mulai tertarik main jual-jualan sejak usianya satu tahun, beli buah-buahan mainan pakai uang mainan, bawa belanjaan sendiri, dan sebagainya. Jadi waktu yang tepat untuk mengajak Raffi berbelanja di tempat belanja yang betulan seperti toko kecil, supermarket, atau minimart. Selain itu, mengajarkan parenting dengan prinsip sebab-akibat juga memudahkan saya 'mengatur' Raffi. Karena ada alasan yang bisa saya lontarkan saat anaknya bertanya mengapa, misalnya mengapa kita harus bayar? Karena itu bukan barang kita, jadi harus dibeli dan dibayar.
Permainannya dibuat bertingkat sesuai umurnya. Ini penting ya Mama, kalau hendak membuat permainan DIY untuk anak, selalu ingat untuk disesuaikan dengan tingkat umur anak. Tingkatannya dapat dimulai dari 1 gambar barang tidak ada tulisannya, sampai beberapa gambar items/barang dengan jenis benda dan jumlah yang harus diambil. Nanti kalau anaknya sudah agak besar, bisa juga dibuat list belanjaan pakai tulisan biasa saja (sekaligus melatih kemampuan anak untuk membaca), atau anak yang akan menuliskan apa yang mau dia beli. Berikut cara membuat permainannya, untuk balita usia sekitar 3 tahun:
1. Siapkan selebaran promo iklan, katalog, atau leaflet toko dan supermarket.
2. Cari dan gunting barang yang akan dibeli anak.
Usahakan barang yang anak tahu ya, jangan tiba-tiba disuruh cari bumbu rendang. Barang-barangnya bisa seperti buah-buahan kesukaan anak, susu, camilan, minyak telon, sabun, tisu atau barang-barang yang familiar olehnya. Bisa juga kita bertanya ke anak, barang apa saja yang hendak dia beli. Beri beberapa pilihan agar anak dapat memilih dan tidak bingung.
3. Setelah ditempel, tulis dengan huruf kecil nama barangnya apa saja dan bisa disertakan berapa banyak barang yang anak harus ambil
Seperti yang sebelumnya disebutkan, ingat selalu untuk menyesuaikan sesuai umur anaknya ya. Mulai dari satu gambar barang dan tidak ada tulisannya, lalu gambar beberapa barang tanpa tulisan, sampai beberapa items gambar barang dengan jenis dan jumlah barang yang harus diambil. Nanti kalau anaknya sudah agak besar, bisa juga list belanjaannya ditambahkan tulisan biasa saja atau anak yang akan menuliskan sendiri apa yang mau dia beli.
Dulu awal-awalnya Raffi hanya ditugaskan mencari susu saja atau satu macam barang saja. Lalu mulai saya tambah 2 sampai 5 barang bertahap. Level selanjutnya, saya mulai menuliskan berapa banyak barang yang harus Raffi ambil. Sebelum berangkat, ajak anak membaca (atau mengenali angka) bersama-sama, barang apa dan berapa jumlahnya yang harus dia beli nanti di supermarket.
Ada beberapa tantangan selama bermain list belanja seru ini. Kalau anaknya masih balita, yang pasti saat awal dibuatkan list, kertasnya kadang diremas-remas bahkan disobek karena rasa penasaran anak. Tinggal Mamihnya menatap dengan tatapan nanar, haha! Lalu butuh beberapa kali bermain untuk anak mengenali isi barang dalam list, awal-awal seringnya anak akan mengambil yang tidak ada dalam list. Pelan-pelan saja diarahkan ya Mama. Oh satu lagi, sebaiknya buat acara belanja sendiri bersama anak untuk mencoba permainan ini. Belanja kecil-kecilan yang dekat-dekat saja. Jangan sambil bulanan, soalnya bisa bikin bete kitanya sendiri belanja tidak kunjung beres. Tetapi kalau misalnya mau sekalian sambil belanja bulanan ya boleh-boleh saja, asal usahakan barang belanja anak dulu yang diutamakan untuk dicari, agar anak tidak bosan. Atau minta ayahnya untuk menemani anak mencari barang dalam list belanja si anak, sementara mamanya memenuhi list belanja bulanan.
Seru bukan, permainan belanja ini? Bermain seperti ini bukan hanya permainan dirumah, semakin bertambah umur anak, banyak permainan yang dapat dilakukan di luar rumah dan menambah logikanya. Tidak ada salahnya stimulasi logika anak juga diasah dengan cara seperti ini. Selamat mencoba, urban Mama!
Wahhh seruuu.. coba aku praktekkan ke Narend ah nanti...
Kreatifnyaa mama Echaa...suka banget idenya nyari gambar, gunting dan tempel..aku baru pernah ngajak Gavin buat daftarnya aja pake gambar, tapi malah keasyikan gambar macem-macem :D blom sampe praktek belanjanya, makasi artikelnyaa
idenya seru! Bisa nih dipraktekkin buat Darren juga soalnya keseringan kalo ke swalayan cuma deprok di bagian buku sama bagian ikan :D
Tfs mama Echa!
wah seru banget, gak pernah kefikiran bikin diy belanja seperti mama echa bikin, tfs ya mau dipraktikkan ah ke Yoona, dia sering ikut aku ke supermarket soalnya, daripada diam duduk di trolley lebih baik bikin ginian ya, belajar sambil bermain, dapat reward pula :)
iya mama zata anak lebih happy ^^
ini bisa disegala tingkatan usia semenjak bisa milih ^^ mulai belajar nyocokin sampai main logika saat bayar belanjaan
semoga berguna buat mama-mama