Baru-baru ini kami sekeluarga pergi berlibur ke Korea. Tujuan utama liburan kami adalah bermain salju! Kerennya sih, mau main ski. Terakhir kami mengajak Naia berlibur ke ski resort adalah waktu Naia berumur hampir 3 tahun, ke New Zealand. Waktu itu saya sedang hamil 4 bulan, jadi trip yang sebenarnya sudah saya nanti-nantikan karena ingin sekali turun dari gunung menggunakan papan salju (snowboard), terpaksa saya tunda karena kehamilan saya. Akhirnya saat itu saya lebih banyak bermain dengan Naia di area bunny slopes. Di hari pertama, saya mengajak Naia bermain salju, lalu saya melihat ada sekolah ski khusus untuk anak-anak seumur Naia. Ternyata sekolah ski ini juga semacam tempat penitipan anak buat orang tua yang mau naik ke slope yang tinggi (yang biasanya tingkat kesulitannya tinggi dan butuh waktu lebih lama). Anak yang dititipkan dijaga oleh pengajar seperti guru TK, diajak beraktivitas layaknya di TK seperti mewarnai, storytelling, makan siang atau snacks lalu diajak keluar untuk belajar ski di atas salju. Seru sekali!!
Karena kami baru tahu ada sekolah ini di hari terakhir kami di sana, jadi Naia hanya sempat mengikuti pelajaran bermain ski selama setengah hari. Tapi ia suka sekali dan lumayan sudah bisa berseluncur di bunny slopes dengan ski board-nya. Karena saya memang tidak ke mana-mana, saya jadi tahu betapa seru-nya aktivitas ini untuk Naia.
Setelah anak kedua saya lahir dan sudah mulai besar, suami mengajak untuk pergi berlibur bermain ski lagi. Naia, tentu saja, senang sekali! Saya sebenarnya masih khawatir karena Neishia (2 tahun), belum bisa ditinggal, karena ia pun terlalu kecil untuk belajar ski. Jadi ya saya pikir, mungkin bisa bergantian dengan suami menjaga Neishia, sementara Naia ikut sekolah ski. Pilihan kami, setelah melihat beberapa tempat ski yang tidak jauh dari Singapura, jatuh ke Pyeongchang-gun di Korea Selatan. Terletak kira-kira 4 jam dari Seoul dengan bis. Kota ini juga sedang dipersiapkan untuk Winter Olympics di tahun 2018, jadi memang rapi sekali kotanya, kecil dan sepi tapi lengkap sekali amenities-nya.
Kami sengaja memilih ski resort Alpensia, yang sebenarnya lebih kecil dibanding ski resort lain di kota yang sama, Pyongchong. Maksudnya supaya Naia lebih PD untuk berlatih ski dan turun dari slope sendiri.
Kami menginap sekitar 3 hari di resort tersebut, karena hari pertama itu untuk membiasakan diri dengan cuaca yang dingin. Karena tidak mengerti bahasanya, jadi Naia tidak bisa ikut kelas bersama anak-anak lain, yang kebanyakan memang anak-anak Korea. Jadi Naia kami ikutkan les ski privat. Gurunya, seorang laki-laki muda orang Korea yang dengan sabar dan bahasa Inggris terbata-bata mengajar Naia untuk turun dan membentuk huruf A (untuk belajar berhenti) dengan ski-nya. Sementara saya menjaga Neishia bermain di bunny slopes, dan suami sudah naik ke atas untuk bermain ski sendirian.
Sebenarnya saya sudah tidak sabar untuk snowboarding, tapi setelah saya perhatikan, salju sudah mengeras menjadi es, sehingga kalau saya turun dengan snowboard, lumayan seram karena sakit kalau jatuh! Tapi saya juga tidak pernah belajar ski. Jadi akhirnya saat bergantian dengan suami menjaga Neishia, saya mencoba turun menggunakan perlengkapan ski dari slope yang kecil. Wah ternyata ski tidak terlalu susah ya! Pantas Naia juga cepat sekali belajarnya. Saya mulai melihat Naia berseluncur sendirian setelah naik ke atas slope dengan ski lift bersama gurunya. Sudah mulai lancar rupanya!
Keesokan harinya, kami sengaja memulai aktivitas ski setelah makan siang. Pagi-pagi saya sengaja membekali anak-anak dengan makanan hingga kenyang, supaya badannya hangat dan berenergi. Walaupun temperatur sudah tidak sedingin hari sebelumnya di 0-2 Celcius (hari sebelumnya -16 Celcius), hari ini tidak ada matahari dan angin lumayan kencang. Saya hanya sempat mengajak Neishia sebentar saja keluar, dan saat terkena angin, ia malah tertidur. Jadi saya justru tidak ikut bermain di salju lagi.
Sementara Naia yang sudah tidak ikut les privat lagi, mengajak Papa-nya untuk naik ski lift dan turun dari slopes berdua. Ternyata Naia sudah lumayan pintar dan ia senang sekali bisa naik dan turun dengan lancar sampai tidak mau berhenti.
Happy to see how happy she was!
Bagi yang belum pernah dan tidak suka dengan dingin, mungkin menganggap olahraga ski ini mahal karena akhirnya perlu berbagai macam perlengkapan supaya bisa nyaman berada di cuaca seperti ini. Dan karena terbiasa tinggal di daerah tropis, temperatur yang lebih dingin dari kulkas, kayaknya sudah membuat tulang terasa ngilu ya?
Tapi kebetulan sekali, saya dan suami memang senang olahraga musim dingin ini, dan kami senang berada di musim dingin. Perlengkapan kami adalah bawaan dari waktu kami masih tinggal di negara 4 musim, lengkap! Masih terjaga apik walaupun kami gunakan hanya setahun atau dua tahun sekali saja. Bahkan sepatu untuk snowboarding pun saya punya. Jadi kami hanya perlu menyewa ski atau snowboard, dan mempersiapkan baju2 musim dingin untuk anak-anak. Tujuan kami memperkenalkan olahraga ini ke Naia adalah karena kami suka sekali olahraga ini, dan berharap tetap bisa menjalankan olahraga ini bersama anak-anak.
That's why I am so happy that Naia really likes it! She even asked, "Mama, can we stay here and ski forever?" LOL
seneng banget deh liat gaya kerennya Naia dan Nei.., coooll!
Serunyaaa!! jadi pengen ikutan liburan juga :))
Naia pinter, gue save video yg mama shinta post di path, dan Lana suka banget nonton videonya.
seru banget sih shiiin!
naia pinter yaaa main ski-nya. berani! seneng deh liatnya... dan ituuu neishia, gemeees! bulet banget :D
waaa, serunyaaa! naia jago ih, udah bisa skiing! jadi pengen ikutan liburan pake snow juga... aina pengen banget ketemu snow (apa lagi kalo bukan gara2 film Frozen).