Suami saya sudah senang sepak bola dari... zaman dahulu kala, haha! Dia mulai bermain bola sejak SD-SMP dan konsisten terus sampai sekarang. Soal nama anak kami dan kegiatan ekstrakurikulernya yang berbau bola sudah pernah baca, kan? Nah begitulah kira-kira.
Sebelum bertemu Andri, saya juga senang sekali sepak bola. Jadi lumayan lah waktu kami kenalan ngobrolnya nyambung. Lantas dari pacar menjadi istri, malam minggu diisi dengan 'menemani' Andri main bola di Senayan dan dimana-mana. Pulang kerja nonton Piala Asia dan turnamen-turnamen lainnya di Gelora Bung Karno. Dari pertandingan yang sepi penonton sampai yang melebihi kapasitas (saat itu kita dengar ada yang meninggal terinjak-injak) pun kita pernah tonton.
Salah satu impian Andri (selain anaknya masuk sekolah bola, yang mana sudah tercapai! Hore!) adalah mengajak Zee menonton langsung pertandingan sepak bola di GBK. Sesungguhnya saya sangat ragu-ragu. Seru sih memang, berteriak bersama puluhan ribu pendukung timnas lain, menyanyikan Indonesia Raya ataupun melakukan gerakan mexican wave. Tetapi bahkan saya yang senang sepak bola saja bisa senewen dan tidak enjoy karena asap rokok dimana-mana, senderan kursi yang diinjak kaki penonton belakang, bahkan penonton yang tiba-tiba duduk di bawah kaki saya! Atau tiba-tiba ada botol plastik melayang dari tribun atas, hanya Tuhan yang tahu itu isinya apa. Tidak child friendly sekali. Sewaktu Zee ternyata diketahui asthma, saya langsung pasang rambu TIDAK BOLEH menonton bola langsung sama sekali. Membayangkan asap rokok saja saya sudah pusing. Untuk sementara, Andri terpaksa melupakan impian nomor kesekiannya itu.
Tinggal di Singapura, kebetulan rumah saya dekat dengan National Stadium yang baru, kompleksnya bernama Sports Hub. Dalam kompleks tersebut ada mall, perpustakaan, museum, indoor swimming pool, playground dan lain-lain. Sempat ada pertandingan bola klub terkenal dari Italia, hanya karena menurut Andri kurang menarik lantas kami lewati saja. Namun sewaktu mendengar bahwa tim nasional Brazil dan Jepang akan berlaga di new National Stadium, saya dan Andri langsung kiasu, nggak mau kalah a la orang Singapura! Kami daftar pre-registration notice supaya tidak terlewat. Ternyata eventnya sold out dan kami masih sempat mendapatkan tiket, alhamdulillah! Hallo HONDA! Hallo NEYMAR!
Berhari-hari sebelumnya, di Sports Hub sudah dipasang peringatan 'heavy flow patrons expected, please come early' beserta rute untuk pulang melalui alternatif MRT dan transportasi umum lainnya. Berkaca pada pengalaman di GBK (datang 1-2 jam sebelumnya supaya dapat tempat duduk yang enak), saya dan suami mengatur siasat bagaimana caranya agak tidak terkena dampak bubaran 55.000 orang tersebut. Yah se’sial-sial’nya kami pulang jalan kaki, lumayan hampir sekilo. Ternyata menonton bola di National Stadium dapat jatah kursi sendiri-sendiri, layaknya menonton di bioskop. Sepak bola kick off pukul 6.45 waktu setempat, naik MRT hanya 5 menit, kami sampai sana masih sempat makan snack dan masuk ke stadion hassle free. Sangat-sangat tertib, tidak ada berebut antrian apalagi dorong-dorongan. Tas diperiksa, tidak boleh membawa makanan dan minuman (kecuali susu untuk anak-anak) dan... TONGSIS. No selfie stick please ;)
Tempat duduk kami juga enak, walaupun atap stadion ditutup tetapi ada AC-nya. Senangnya tidak terkira, haha! Di dalam stadion pun dilarang keras merokok, jadi kami tidak perlu khawatir Zee akan sesak napas. Kios makanan dan minuman banyak, berjejer dari yang halal dan non-halal. Toilet juga banyak dan bersih. Saya orang yang sangat-sangat menghindari toilet umum, tetapi sewaktu di tengah-tengah pertandingan Zee bilang mau ke toilet maka jadilah saya harus menemani Zee ke toilet. Biasanya Zee ditemani ke toilet bersama ayahnya, tetapi jadi tidak tega karena ayahnya tampak menikmati sekali pertandingannya. Alhamdulillah toiletnya kering dan bebas bebauan.
Sewaktu pulang, saya sudah membayangkan kekacauan di stasiun MRT. Ternyata memang ramai dan antri, tetapi karena tertib ya tidak ada dorong-dorongan atau serobot sana-sini. Dalam waktu kurang dari 10 menit, kami sudah di depan platform menunggu MRT datang.
Kalau ditanya enakan nonton bola di mana, jujur saja, tidak ada yang mengalahkan atmosfer Gelora Bung Karno. Lebih ‘hidup’ dan seru! Beda mungkin ya, antara stadion dengan kapasitas 80.000 (kadang lebih) orang dan 55.000 orang. Penonton di Singapura sangat tertib walau sebagian besar minum minuman beralkohol. Tetapi lempar-lempar botol? Tidak ada! Merokok? Bisa diseret security. Mexican wave? Kalau beruntung bisa satu putaran. Rekomendasi saya kalau cari pengalaman seru, mending menonton di GBK deh. Untuk yang bawa anak dan sangat benci asap rokok macam saya, silakan kalau pas waktunya bisa mencoba nonton bola di National Stadium Singapura.
Urban mama ada yang punya pengalaman mengajak anak menonton bola langsung? Mau dong dengar ceritanya :)
ga kebayang merinding serunya nonton di GBK, tapi waktu itu denger cerita adek gue yang nonton disana dan satu stadion nyanyiin Indonesia Raya bareng2 aja bikin ikutan merinding xD nonton bola di SG mah juara ya tertibnya hihi
Allia : waaa Persib ya? :D kalau masih baru biasanya masih kondusif, semoga tetep aman nyaman seterusnya! ditunggu ceritanya Altair ya! :)
Teh Ninit : aduh tapi GBK itu memang bikin merinding teh, ga ada yg ngalahin bener deh, penonton disana juga seru dan lebih ekspresif. :D Aku malah belum pernah pas kosong, pasti guedeee dan keren banget! :D
Zata : lebih kaya nonton tenis kali di Singapur hahaha, orang2nya tepok tangan doang ga ada yg sampe lompat2, berdiri dikit, eh dia reflek sori2 ke belakangnya hahahahaha… yang penting Abang Ken seneng ya, bapaknya sih ga usah ditanya :))
Ella : harus coba deh, seru! pokoknya datang awal pulang awal aja kuncinya, di GBK. Jadi ga bareng suporter yang berpotensi rusuh :D
Elok : dia langsung nanya kapan ada lagi, hihi.. :D di GBK iya, di Singapur ngga, anteeeng banget orang2nya, berasa pingin berdiri teriak2 sendiri jadinya :))
Cindy : child friendlynya banged, yang lebih kecil dari Zee pun ada, bahkan parkir stroller penuh, hahaha.. tapi you gain some you lose some lah ya, kurang seru atmosfirnya disini! :D
Chika : iya chik, abis kelar pertandingan, ada supoter yang volunter ngambilin sampah2 dari bawah kursi hahahaha.. Itu baju kado lahiran Zee dari temen di Jepang, baru muat sekarang! Bapaknya sih baru beli, zzzz.. biasaaa deh. :))
Eka : iyah, se-kurang serunya nonton bola disingapur, ttp lebih seru daripada nonton di TV. Zee ngga pernah tahan kalo nonton tv, bosen hihi.. tapi kemaren lumayan seneng :D ada bosennya sih, ajak jalan2 di belakang tribun dikit udah hepi lagi :D
seru banget ya woro! itu zee juga keliatan seneng sekali, pasti suasananya lain yaa nonton bola scr langsung sama nonton di tv doang.
asyik ya di sana tertib dan bersih, kids friendly sekali. semoga ketertiban & kebersihannya bisa ditiru di sini yaa
Spore emang jagonya ya soal tertib-tertiban ini! bikin segala yg di bangun disana jd pada awet!
Dan… seru banget ceritanya. masih ngebayangin stadion yg berAC hihihi
Zee juga nampak happy! bajunya juga lucu.. bisa mecing gitu sama papanya. pasti kerjaannya elo deh yg satu ini. *nuduh* :)
Ditunggu next article ya Wor! seneng bacanya :)
seru bangeet Zee nonton bola langsung di stadion,udah gitu child friendly ya disana.
Gue belom pernah nonton bola distadion,paling cuma di tv doang,lebih jelas liat pemainnya :p Tapi jadi penasaran sih setelah baca cerita Zee yang nonton di stadion :D