Menggendong Anak dan Bau Tangan

Oleh Pramesti Pramono pada Kamis, 13 Agustus 2020
Seputar Our Stories
Menggendong Anak dan Bau Tangan

Sering dengar istilah bau tangan? Atau dituduh memanjakan anak karena sering menggendong mereka ke mana-mana? Ya, saya juga pernah mengalaminya, baik dituduh maupun menuduh seperti itu sebelum saya mengetahui manfaat menggendong. Sering kali kita dapati anak yang menangis akan tenang dalam sekejap ketika digendong dan akibatnya orang lain akan menilai anak itu manja atau sudah bau tangan karena selalu ingin digendong. Benarkah stigma bau tangan ini?

Pada dasarnya bayi memang mahluk yang lemah, mereka sangat bergantung pada orangtua atau pengasuhnya untuk memenuhi kebutuhannya, entah itu makan, minum, atau perasaan aman dan tenang. Dalam dunia yang baru, luas, bising, dan dingin membuat bayi sering gelisah dan menangis, tetapi kondisi saat berada dalam gendongan mengingatkan bayi selama mereka berada dalam kandungan. Mendengar degup jantung ibu, suara ibu yang khas, kehangatan tubuh ibunya, serta ritme langkah dan pergerakan tubuh ibu adalah hal yang sangat dikenal bayi yang dengan cepat memberi mereka rasa aman dan tenang, itu sebabnya bayi mudah tertidur di dalam gendongan dan segera terbangun saat mereka diturunkan. Sebuah penelitian mengatakan bayi yang digendong selama 3 jam sehari lebih sedikit intensitas menangisnya sebanyak 43% dibandingkan bayi yang tidak digendong. Jadi dengan menggendong, orangtua memberi rasa aman dan bayi pun menjadi tenang.

Bayi yang tenang belajar banyak hal selama ia berada dalam gendongan, mereka lebih mudah diajak berinteraksi dalam kondisi ini. Berada satu level pandangan mata mengembangkan kemampuan visual mereka, mampu mengamati ekspresi penggendongnya dan memilih apa yang mau mereka lihat dan mengalihkan apa yang mereka tidak sukai, ini meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat pilihan.

Selama mengikuti berbagai kegiatan penggendongnya, bayi melihat apa yang dilihat ibu, mendengar apa yang didengar ibu, dan merasakan apa yang dirasakan ibu. Bayi yang digendong menjadi lebih kenal wajah penggendongnya, ritme jalan, dan aroma tubuh. Bayi belajar dari semua ekspresi wajah, bahasa tubuh, suara dan intonasi, pernapasan, dan emosi penggendongnya. Kedekatan ini menciptakan interaksi yang kuat dan bayi secara konstan belajar menjadi manusia. Bayi dalam gendongan terlibat secara intim dengan berbagai kegiatan penggendongnya, mereka banyak belajar bersama penggendong yang sibuk melakukan ini dan itu.

Para ibu yang memilih untuk menyusui anak mereka secara langsung cenderung lebih suka membawa si kecil ke mana pun mereka pergi sehingga mereka dapat menyusui si kecil kapan pun dan di mana pun. Berada dalam gendongan memungkinkan si kecil untuk tetap merasa aman selama mereka terbangun dan dapat merasa nyaman saat harus menyusu dan tertidur selama ibu melakukan kegiatan yang lain. Saat ibu menjadi tenang dan penuh rasa percaya diri dalam merawat dan memenuhi kebutuhan bayinya maka level stresnya berkurang dan ia menjadi lebih bahagia. Hal ini dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin yang berperan besar pada produksi ASI juga membantu mengatasi depresi pasca melahirkan.

Bagi orangtua baru, menggendong juga membawa manfaat tersendiri. Orangtua baru pada umumnya belum sepenuhnya mengerti apa kebutuhan dan keinginan bayi, sehingga tangisan bayi dapat membuat panik dan kehilangan percaya diri. Menggendong anak membuat orangtua baru dapat merespons dan memenuhi kebutuhan bayi dengan lebih efektif dan efisien, memberi rasa percaya diri dalam merawat dan membesarkan anak. Hal-hal positif ini pun semakin memperdalam ikatan antara anak dan orangtua.

Menggendong anak sudah menjadi bagian dari budaya bangsa kita, banyak suku di berbagai daerah memiliki warisan budaya yang berkaitan dengan gendongan. Yang paling umum ditemukan adalah jarik atau selendang, ada pula yang terbuat dari serat, rotan, maupun kayu. Kebudayaan menggendong adalah cara untuk merespons kebutuhan manusia. Pekerjaan rumah tangga sehari-hari dapat dilakukan sambil menggendong. Hal ini tentu akan sangat membantu mereka yang harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sekaligus menjaga dan memberi perhatian kepada si kecil. Menggendong menjadi solusi yang praktis.

Menggendong juga lebih ekonomis. Alat menggendong sederhana sangat mudah di dapat dan harganya pun terjangkau. Selembar kain jarik gendong dapat dimiliki oleh keluarga dengan ekonomi yang pas sampai mereka yang berada. Alat gendong pun termasuk ringkas. Ketika sedang tidak digunakan alat gendong dapat dilipat dan disimpan di dalam tas, tidak memerlukan tempat penyimpanan yang luas dan mudah untuk dibawa ke mana saja.

Keuntungan lain yang sangat saya sukai saat menggendong adalah mudahnya akses untuk bepergian ke mana saja. Dengan menggendong kita dapat bepergian ke mana pun tanpa perlu memikirkan tempat yang ramah kereta dorong/stroller, apalagi jumlah pedestrian di negara kita masih sangat terbatas bahkan di kota-kota besar sekali pun. Bepergian bersama anak menjadi lebih mudah, naik ke gunung, belanja ke pasar, bahkan naik angkot pun tidak menjadi masalah. Travelling dan berpetualang ke tempat-tempat baru bersama anak dan anggota keluarga yang lain menjadi lebih mudah. Selain itu kita pun dapat bermain dan berolahraga bersama anak. Masukkan anak ke dalam gendongan dan mulailah berjalan santai atau menari-nari, kegiatan olahraga ringan seperti ini mungkin untuk dilakukan sambil menggendong. Tambahan beban di pundak Urban Mama niscaya memberi nilai tambah pada jumlah kalori yang terbakar.

Jadi, apakah si kecil bau tangan? Tidak, karena anak yang merasa tenang, bahagia dan kebutuhan dasar akan kasih sayang dan kehadiran orangtuanya terpenuhi akan menjadi lebih cepat mandiri. Terlebih lagi banyak hal yang dipelajari bayi saat berada dalam gendongan, semakin cepat mereka menjadi manusia yang mandiri.

Selamat menggendong.

8 Komentar
Dinar Rospita Ayu
Dinar Rospita Ayu August 2, 2017 3:03 pm

Setuju. Baby saya usia 3 bulan suka digendong dgn posisi tegak, karena feeling saya sbg maminya dia ingin eksplor tempat dan suka banget merhatiin orang2 lalu lalang di sekitarnya. sebagai media meningkatkan bonding juga bagi ibu-ibu yang bekerja.

yuni natsir
yuni natsir July 18, 2017 11:28 am

toss sama Kidung dan mama Esty, anak-anak cepat sekali gedenya sihhh ya

Shinta Daniel
Shinta Daniel July 17, 2017 7:08 am

Mumpung ibunya masih kuat ngegendong dan anaknya masih mau digendong.... bau tangan siapa takut :)

Pramesti Pramono
Pramesti Pramono July 17, 2017 11:27 pm

Yup, gak akan lama masa menggendong ini, nikmati yuk bunda! :)

Honey Josep
Honey Josep July 15, 2017 5:40 pm

Tfs mama Pramesti!

Saya pun suka gendong-gendong! Biar deh capek sedikit tapi rasanya ga terbayar oleh apapun :)

Pramesti Pramono
Pramesti Pramono July 17, 2017 11:25 pm

Sama-sama mama Honey Joseph :)

Bener banget, walau pun makin besar ya makin berat sih tapi hari-hari menggendong anak memang gak terlupakan. Semoga mereka pun ingat nantinya yaa.

ninit yunita
ninit yunita July 14, 2017 8:28 am

duhhh jadi kangen gendong-gendong anak deh :) justru selagi bisa digendong... mariii kita lakukan gerakan gendong anak ke mana-mana :) ngga ada istilah bau tangan, justru menggendong itu menyenangkan bangettt,

great article!

Pramesti Pramono
Pramesti Pramono July 17, 2017 11:18 pm

Thanks mama Ninit Yunita.
Yuuuuk, gendong kemana-mana, gak lama waktunya sampai anak2 ini mandiri. Bayik cepet bener gedenya! ;)

 

Artikel Terbaru
Senin, 09 November 2020 (By Expert)

Mengenal Lebih Dekat Rahasia Manfaat BPJS Sebagai Asuransi Proteksi Kita

Jumat, 25 Desember 2020

6 Keuntungan Tidak Punya Pohon Natal di Rumah

Kamis, 24 Desember 2020

Rahasia kecantikan Alami dari THE FACE SHOP YEHWADAM REVITALIZING

Rabu, 23 Desember 2020

Lentera Lyshus

Selasa, 22 Desember 2020

Different Story in Every Parenting Style

Senin, 21 Desember 2020

Menurut Kamu, Bagaimana?

Jumat, 18 Desember 2020

Santa's Belt Macarons

Selasa, 15 Desember 2020

Christmas Tree Brownies