Pembuatan Paspor Bayi dengan Jalur Prioritas

Selama ini saya sering membaca artikel tentang pembuatan paspor bayi dan balita,dan hampir semua menyarankan agar melakukan pendaftaran secara online. Awalnya saya ingin mendaftarkan pembuatan paspor Freya dan papinya, serta perpanjangan paspor saya secara online. Namun saat akan membayar melalui ATM, ternyata error. Rekening terdebit tetapi uangnya kembali masuk lagi ke rekening. Setelah mencoba berulang kali, saya akhirnya datang langsung ke Kantor Imigrasi (Kanim) I Jakarta Timur. Di sana, staf Kanim menyarankan agar saya melakukan pendaftaran secara manual saja. 

Pada hari itu saya hanya mengambil formulir dan surat pernyataan saja, untuk diisi di rumah sambil menyiapkan berkas apa saja yang dibutuhkan. Saat mengambil formulir, saya sempat melihat ada tulisan jalur prioritas khusus untuk lansia, ibu hamil dan balita. 

Seminggu kemudian saya memutuskan untuk datang langsung ke Kanim Jakarta Timur di daerah Cipinang. Saat itu saya datang sekitar pukul 08.30. Padahal kata teman saya biasanya antrean sudah ramai sejak sekitar pukul enam pagi. 

Saat petugas melihat saya datang sambil menggendong Freya, ia bertanya apakah formulir dan berkas kami sudah siap semua. Lalu kami dipersilakan ke antrean prioritas yang ternyata tutup pukul 09.00.

Setelah merapikan berkas, lalu berkas kami diperiksa dan diminta untuk mengantre. Saat duduk, saya melihat di bagian prioritas ini cukup sepi jika dibandingkan dengan yang datang langsung atau yang mendaftar secara online. Setelah itu kami diminta untuk menuju loket pemeriksaan dokumen. Sekitar lima menit kemudian nama kami dipanggil. Lalu kami mendapatkan nomor antrean dan dipersilakan ke lantai 2, tempat pengambilan foto dan wawancara. 

Lantai 2 cukup luas, saya cukup kagum dengan kemajuan imigrasi saat ini dibandingkan pertama kali saya membuat paspor sekitar 15 tahun yang lalu. Bahkan ketika saya memperpanjang paspor pada tahun 2011 silam pun belum secanggih ini. Di lantai ini disediakan fasilitas playground untuk anak, musholla dan nursery room.

Baru saja Freya mencoba ayunan, terdengar nomor urut kami sudah dipanggil. Padahal saat itu ruang tunggu sudah cukup ramai. 

Langsung saya bergegas menuju loket. Setelah data diperiksa, kami langsung diminta untuk foto dan sekaligus diwawancara. Dikarenakan pada hari itu sistem untuk pembayarannya sedang ada gangguan, para petugas menginformasikan bahwa nanti pada hari Senin kode pembayaran akan langsung di sms ke ponsel kami dan langsung bisa melakukan pembayaran di bank BNI terdekat. Semua proses pembuatan paspor di hari itu hanya menghabiskan waktu selama 1 jam saja! 

Paspor akan selesai 3 hari setelah pembayaran. Tiga hari kemudian, saya dan Freya kembali ke Kantor Imigrasi. Kali ini kami pun dibuat terkesan oleh ramahnya layanan imigrasi terutama untuk ibu yang membawa anak seperti saya. Ketika nama saya dipanggil untuk penyerahan paspor, saya sedang menggendong Freya di depan (menggunakan baby carrier) dan kesulitan mengambil ktp di dalam ransel. Petugas yang melihat saya langsung keluar dari bilik loketnya dan meminta saya untuk menandatangani berkas di meja antrean saja, karena takut anak saya terbentur pinggiran loket yg cukup tinggi.

Setelah menandatangani berkas tanda terima, paspor kami pun langsung diberikan. Sungguh saya merasa sangat dimanjakan oleh pelayanan keimigrasian dari Kanim I Jakarta Timur, excellent! Semoga kedepannya pelayanan kantor imigrasi dan layanan publik lainnya terus menjaga dan memperbaiki kualitas layanannya.