Perlukah Booster ASI?

Oleh Fatimah Berliana Monika pada Senin, 29 September 2014
Seputar

Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran urban Mama dan Papa akan pentingnya menyusui dan memberikan ASI pada sang buah hati, meningkat pula informasi dan iklan mengenai berbagai produk yang di –claim dapat meningkatkan ASI. Sayangnya sering kali hal ini (mengonsumsi Booster ASI yang istilah medisnya disebut laktogog/galaktogog) tidak dibarengi dengan pemahaman dan usaha untuk mendalami & melaksanakan manajemen laktasi yang optimal. Jadi sering kali mengkonsumsi Booster ASI menjadi shortcut/jalan pintas dan efek samping dari booster ASI yang dikonsumsi tidak dicari tahu dahulu sebelum Mama mengkonsumsinya.

Obat-obatan yang dapat menyebabkan sekresi/pengeluaran ASI disebut laktogog/galaktogog. Istilah laktogog sendiri sering digunakan untuk makanan, minuman, jamu-jamuan yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI walaupun belum terbukti secara farmakologis efeknya dalam peningkatan produksi ASI.

Mengapa Mama menyusui memerlukan Booster ASI?
Berikut ini adalah alasan-alasan Mama menyusui memerlukan laktogog:


    1. ASI Mama sedikit. Padahal betulkah ASI Mama sedikit? Apa yang menjadi patokan sehingga Mama menilai ASI Mama sedikit? Sudahkah Mama memeriksa kecukupan ASI bayi? Yuk baca-baca lagi tulisan mengenai Apakah ASI Saya Cukup.
    2. Hasil ASI perah menurun dengan tajam.

Mencari penyebab Produksi ASI Mama sedikit/menurun
Bila memang terbukti dan sudah dilakukan evaluasi dengan ahli laktasi dan dinyatakan bahwa Produksi ASI Mama sedikit/menurun dengan tajam, cari penyebabnya.

Beberapa hal yang menjadi penyebab diantaranya :


    1. Payudara tidak sering dikosongkan (melalui disusui/diperah) dengan baik, membiarkan payudara penuh dalam jangka waktu lama, termasuk Mama sering terlewat waktu memerah.
    2. Bayi menerima asupan lain selain ASI, dalam hal ini bayi menerima suplementasi PASI (Pengganti ASI) seperti susu formula, air putih, dan cairan lainnya.
    3. Bayi menerima asupan melalui botol dot, atau diberi empeng (pacifier) sehingga bayi malas menghisap payudara Mama, kesulitan melekat (latching on) hingga mengalami bingung puting/nursing strike (mogok menyusu)
    4. Mama menggunakan nipple shield yang dapat berguna untuk beberapa masalah menyusui lain, tapi efek sampingnya, stimulasi pada payudara Mama berkurang dan dapat menghambat transfer ASI dari payudara.
    5. Menyusui yang dijadwal.
    6. Bayi kecil (newborn) yang dibiarkan tidur terus (sementara proses belajar menyusui belum stabil sehingga menyusui sesuai keinginan bayi/nursing on demand belum tercapai), atau sedang sakit seperti kuning/jaundice.
    7. Mengatur lama waktu/durasi bayi menyusui (memperpendek durasi bayi menyusui).
    8. Masalah anatomi bayi yang berhubungan dengan proses menyusui seperti tongue tie, kelainan syaraf/otot oral bayi, dll.
    9. Masalah kesehatan Mama seperti kelainan anatomi payudara yaitu hypoplasia, pernah mengalami trauma pada payudara, operasi payudara, masalah hormon (PCOS), hipotiroid, anemia, mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menghambat produksi ASI termasuk metoda kehamilan hormonal yang mengandung estrogen, merokok, pendarahan hebat pasca melahirkan, retained placenta, dll.

Meningkatkan produksi ASI Mama
Hal pertama yang utama adalah memahami proses supply dan demand (manajemen laktasi). Jadi bila Mama tidak ada masalah kesehatan, bayi tidak ada masalah kesehatan/kelainan anatomi yang dapat menghambat proses menyusui, dan sudah menghindari faktor-faktor lain yang sudah disebutkan sebelumnya, Mama dapat melakukan hal-hal berikut:


    1. Pastikan bayi menyusu dengan efisien, kunci utama adalah posisi & pelekatan yang baik. Sila Mama mempelajari kembali tulisan saya mengenai Posisi & Pelekatan ini.
    2. Pasca bayi menyusu, lanjutkan memerah. Berdasarkan beberapa sumber, bayi tidak akan mengosongkan payudara hingga 100%, hanya sekitar 70-80% saja, oleh karena itu Mama dapat melanjutkan memerah dengan tangan agar pengosongan payudara maksimal.
    3. Menyusui atau memerah dengan sering (frequent nursing/pumping). Bila bayi pun mengalami pertumbuhan berat badan yang kurang baik (slow growth), menyusui setiap 1,5 – 2 jam sekali saat pagi – siang hari dan paling tidak tiap 3 jam sekali pada malam hari, dengan frekuensi menyusu 8 – 12 kali dalam 24 jam.
    4. Ambillah waktu untuk khusus menyusui dan memerah paling tidak selama 2-3 hari. Ambil cuti bekerja bila memungkinkan, bila Mama tidak bekerja maka pastikan ada yang membantu Mama di rumah. Mama juga dapat mencoba Power pumping secara intensif saat ini.
    5. Lakukan tekanan payudara saat menyusui agar bayi terus tertarik menghisap dan tidak cepat bosan/tertidur.
    6. Mintalah bantuan Konselor Menyusui dan Konsultan Laktasi untuk masalah-masalah menyusui yang berat seperti kelainan anatomi payudara Mama & oral bayi atau masalah kesehatan Mama & bayi yang sudah disebutkan sebelumnya.
    7. Istirahat, me time dan percaya diri bahwa produksi ASI Mama mencukupi kebutuhan bayi Mama. Penting juga untuk mendapatkan dukungan dari orang terdekat dan kelompok pendukung ASI secara berkelanjutan.

Jadi bisa dipahami bahwa tidak perlu hal yang instan dalam meningkatkan produksi ASI Mama. Pengkonsumsian ASI Booster tidak akan efektif bila langkah-langkah di atas tidak dilakukan.

Dalam proses Relaktasi dan Induksi Laktasi (disebut juga Menyusui Bayi Adopsi/Adoptive breastfeeding), pengkonsumsian laktogog saja tidak akan efektif, karena yang utama adalah stimulasi pada puting (payudara). Penggunaan laktogog benar-benar harus dipertimbangkan manfaat dan risikonya (efek sampingnya) dan penggunaannya harus di dalam pengawasan dokter & / Konsultan Laktasi (LC/IBCLC). Pemberian Laktogog dipertimbangkan hanya bila produksi ASI tidak keluar setelah 2 minggu Mama menjalani program Relaktasi / Induksi Laktasi yang sudah dijalankan maksimal.

Beberapa obat yang digunakan terutama dalam Induksi Laktasi adalah:


    1. Obat-obatan hormonal yang dapat mensimulasi kehamilan.
    2. Obat-obatan yang menurut WHO dapat meningkatkan hormon prolaktin: Chlorpromazine dan metoclopramide.

    Obat-obatan lain yang disebutkan di beberapa publikasi ilmiah lain:
    3. Sulpiride.
    4. Thyroid-releasing hormone.
    5. Nasal spray oksitosin.

Penggunaan domperidone seperti halnya metoclopramide yang berfungsi sebagai obat anti mual dan muntah juga sering digunakan oleh para Mama menyusui untuk meningkatkan produksi ASInya. Domperidone dapat meningkatkan serum prolaktin karena efek anti dopamine nya. Food and Drug Administration (FDA) sendiri memberi peringatan kepada para Mama menyusui yang mengkonsumsi domperidone untuk meningkatkan produksi ASInya karena alasan keamanan bagi kesehatan Mama. Di Negara Perancis terjadi kasus kematian tiba-tiba di mana hipotesisnya, 25 dari 120 kematian tiba-tiba tersebut dihubungkan dengan pengkonsumsian domperidone. Efek samping yang ringan karena pengkonsumsian domperidone seperti sakit kepala, kram perut, mulut kering. Pemakaian jangka panjang berdasarkan penelitian, binatang pengerat yang diberi domperidone dalam jangka panjang risiko menderita tumor payudara meningkat.

Makanan-minuman yang dipercaya sebagai Booster ASI
Makanan – minuman lain yang dipercaya meningkatkan produksi ASI seperti teh herbal, beberapa jenis sereal, bawang putih, minuman beralkohol, fenugreek yang umumnya tersedia di Amerika Serikat, dll belum diteliti secara lebih lanjut. Jika Mama yakin akan makanan minuman tersebut dapat meningkatkan produksi ASI, maka secara psikologis Mama percaya bahwa produksi ASI nya akan meningkat, jadi belum tentu makanan minuman tersebut yang menyebabkan peningkatan ASI Mama.

1. Daun katuk
Sudah ada beberapa penelitian mengenai khasiat daun katuk ini. Daun katuk memiliki nama latin Sauropus androgynus leaf. Ada peneliti Indonesia yang meneliti khasiat daun katuk ini pada tikus. Hasil penelitian tersebut diterbitkan pada International Conference on Food Engineering & Biotechnology tahun 2011 di Singapura. Hasilnya bahwa pemberian ekstrak daun katuk pada tikus yang sedang menyusui meningkatkan kadar hormon prolaktin & oksitosin. Semoga di masa mendatang makin banyak penelitian mengenai hal ini dalam skala yang lebih besar. Walaupun secara penelitian ada kecenderungan bahwa daun katuk memang bermanfaat bagi para Mama menyusui tapi tidak bisa diambil kesimpulan bahwa Mama menyusui hanya mengutamakan konsumsi daun katuk ini.

2. Daun bangun-bangun/Torbangun
Daun Torbangun nama latinnya Coleus amboinicus leaves.Penelitian mengenai Torbangun leaves yang berfungsi sebagai booster ASI /laktogog /galaktogog sudah ada, tapi belum cukup kuat bukti bahwa daun Torbangun ini secara signifikan meningkatkan produksi ASI dengan memacu terlepasnya hormon prolaktin Mama.Karena penelitian mengenai efficacy/kemanjuran daun torbangun ini masih sedikit/terbatas, maka efek sampingnya pada Mama dan bayi juga masih sedikit yang diketahui.

3. Oatmeal
Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa mengkonsumsi oatmeal dapat meningkatkan produksi ASI Mama, yang ada hingga saat ini hanya testimoni para Mama yang merasakan peningkatan hasil perah setelah mengkonsumsi oatmeal untuk sarapan. Penjelasan ilmiah yang mungkin terkait adalah oatmeal merupakan sumber zat besi yang baik. Seperti diketahui bahwa Mama yang menderita anemia dapat berakibat menurunnya produksi ASI sehingga bila Mama mengkonsumsi makanan kaya zat besi dapat membantu menyembuhkan anemia Mama sehingga produksi ASI Mama juga meningkat.

4. Fenugreek
Fenugreek nama latinnya Trigonella foenum-graecum L., merupakan salah satu herbal yang paling terkenal khususnya di Amerika Serikat sebagai Booster ASI. Beberapa penelitian sudah dilakukan masih terdapat konflik, dalam arti suatu penelitian di mana Mama yang mengkonsumsi minimum 3.500 mg per hari meningkat produksi ASInya sementara penelitian lain masih mempertanyakan kemanjuran fenugreek sebagai booster ASI.
Yang pasti, mengkonsumsi fenugreek memiliki efek samping, walau dr Thomas Hale mengkategorikan fenugreek dalam Lactation Risk Category sebagai L3 / Moderately Safe. Beberapa efek samping fenugreek yang telah diketahui diantaranya : Dapat menyebabkan nyeri perut , mual pada bayi dan Mama, diare, menghalangi penyerapan obat-vitamin-mineral, berpotensi menyebabkan reaksi alergi, reaksi pada kulit.

Semoga bermanfaat, Happy breastfeeding! :)

Fatimah Berliana Monika
Fatimah Berliana Monika

Konselor Laktasi & La Leche League (LLL) Leader of Rochester South NY, US. Lulusan S1 Fakultas Teknik Sipil&Perencanaan ITB & S2 Magister Manajemen Universitas Indonesia.

Kategori Terkait


Tag Terkait

17 Komentar
Laras Chintya February 1, 2016 12:54 pm

Bayi saya 2m sedang mengalami susah bab.. stelah saya byk baca memang wajar terjadi, penyebabnya asi adl asupan yg terserap sempurna oleh tubuh bayi, sehingga mungkin produksi asi saya sedikit/kurang yaa sehingga tidak ada yg tersisa sbg ampas/feses?? Saya mulai berfikir utk mengkonsumsi sgala booster asi, tp setelah saya baca artikel kak monik, alhamdulillah saya kembali tersadar akan pentingnya mindset "asi banyak".. busui itu perlu skali berpositif thingking loh yaa... smoga asi saya kembali tercukupi sehingga bayi tdk ada masalah bab lg

Fajrin Dina July 24, 2015 8:34 am

jadi nggak perlu2 banget ya? padahal lagi cari2 asi booster

dwiyl January 28, 2015 1:16 pm

bunda fatimah,

katanya makan jantung pisang jg bisa meningkatkan produksi asi, apa benar bgitu n apakah ada penelitian terkait hal ini. saya pernah mengalaminya bund...waktu anak pertama dlu. biasa pompa ASI di kantr sekali pompa paling bnyk hnya dpt 120Ml dari dua PD. trus aku makan jantung pisang dimasak sayur botok, eh pas pompa di kntr PD terasa kencang skl en satu PD bisa 150Ml smpe botolnya ndk muat akhirx sebagian aku buang :(. apa pengaruh sayur jantung pisang itu yaah bund? cuman ASIx ndk kental bund, kyk encer dan warnax tdk putih susu tapi agak bening kyk air cucian beras. sampe skrg msh bertanya2 apa benar krn itu yaah?

Felician January 27, 2015 11:26 pm

Aku smpt ngalamin masa2 asi hilang mendadak gara2 sakit flu. Abis itu produksi asi ga balik2 lg. Ketawannya krn aku selalu mompa. ga pernah nyusuin langsung. Jadi ketawan sehari pst dpt asi nya brp ML. Nah gara2 kejadian itu aku coba konsumsi motilium seusai dengan anjuran dokter. Bener loh bs balik lagi. Jd aku bersyukur bgt ada booster spt ini

Fatimah Berliana Monika
Fatimah Berliana Monika December 10, 2014 6:29 pm

Dear Mama Fifi,

Yuk beli buku saya, Buku Pintar ASI & Menyusui, saya bahas mengenai Bingung Puting, soal memerah dll.
Silahkan kontak saya di : 0811166524 / email : [email protected]

-Monik