Apa gunanya setiap hari mencatat pemasukan dan pengeluaran rumah tangga?
Bagi saya, karena ingin tahu alokasi uang habisnya untuk apa saja dan spot mana saja yang bisa dihemat. Selain itu agar saya juga bisa mengira-ngira dapat belanja menabung dalam bentuk apa saja. Strategi mencatat pengeluaran ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik mereka yang masih single income (dari suami jika yang sudah menikah atau yang masih lajang) atau double income (suami-istri bekerja).
Sebagai seorang mama dan pengatur keuangan rumah tangga, berikut ini beberapa strategi praktis yang saya lakukan:
1. Mencatat pengeluaran setiap hari
Untuk membantu pencatatan pemasukan dan pengeluaran rutin, ada banyak aplikasi pencatat keuangan yang bisa diunduh dari ponsel. Urban mama dapat memilih aplikasi yang tampilannya menarik, sederhana dan user-friendly. Buat saya, pengeluaran yang kecil pun biasanya saya catat menggunakan aplikasi pencatat keuangan ini. Dan setiap akhir bulan, saya kirim ke e-mail dalam bentuk excel.
2. Menabung di awal gajian
Kalau kata para financial planner, saat yang tepat untuk menabung itu adalah di awal saat menerima gaji. Saya setuju! Ini sekaligus membuat kita bisa mengontrol kebutuhan (apalagi keinginan) untuk bertahan hidup sehari-hari dari sisa uang gaji yang 30% sudah ditabung. Ini minimal tabungan lho ya, kalau kita merasa masih perlu untuk menaikan persentase menabung, ya silahkan saja.
3. Investasi yuk !
Untuk alokasi investasi ini, saya memilih reksadana. Sekarang sudah banyak produk reksadana yang ditawarkan, baik dalam bentuk saham, pasar uang, campuran, pendapatan tetap, bahkan syariah. Beberapa ada juga yang memilih asuransi jiwa yang ada unitlink-nya. Bebas pilih, sesuai dengan kebutuhan masing-masing saja.
Atau cara konvensional bisa juga mencoba investasi logam mulia. Saya kebetulan ikut grup khusus ibu-ibu untuk arisan logam mulia, lumayan jadi saya harus disiplin menyetor tiap. Untuk investasi ini, saya biasanya menggunakan dana di luar tabungan yang 30%. Asumsi saya, toh bawa uang Rp 250.000,- ke mall juga biasanya sekali habis, jadi lebih baik dijadikan sesuatu yang bermanfaat, seperti untuk investasi.
4. Kurangi pemakaian kartu kredit
Kartu kredit hanya saya pakai untuk keperluan tertentu, seperti pemesanan tiket, hotel atau makan yang ada promonya. Kalaupun misalnya hari ini kartu kreditnya dipakai, biasanya sudah saya usahakan bayar sebelum limit waktu pembayaran. Hanya untuk numpang lewat aja, bukan sebagai media transaksi utama.
5. Apresiasi untuk diri sendiri
Boleh dong sudah capek kerja terus mama mengapresiasi diri sendiri dengan nonton, karaoke, makan-makan, atau dengan membeli buku bacaan atau juga beli sesuatu yang diinginkan. Bentuk apresiasi ini berbeda-beda pilihannya bagi setiap orang. Tetapi ingat, sesuaikan dengan kondisi keuangan. Dan lagi-lagi, untuk yang satu ini upayakan di akhir bulan saja dengan dana yang tersisa, sebagai bentuk kompensasi mama sudah berhasil melewati masa-masa menggunakan dan mengatur pemasukan bulanan.
6. Jangan lupakan zakat dan sedekah
Dalam keyakinan yang saya anut (dan setelah berkonsultasi juga dengan yang lebih paham agama), ada aturan bagi yang berpenghasilan untuk wajib menyisihkan 2.5% dari total penghasilan tiap bulannya untuk amal, guna membersihkan harta. Saya menyerahkan alokasi pemberian zakat ini ke institusi yang bertanggung jawab seperti Bazma di perusahaan saya. Untuk sedekah, saya pribadi menjalankan program 'one day one gift', jadi seperti sedekah setiap hari dengan kisaran uang tertentu. Tiap awal bulan saya sudah masukan sejumlah uang di dalam amplop (tukar dengan uang pecahan baru), kalau di jalan atau di kantor ketemu ya tinggal dikasih saja.
7. Analisa hasil catatan keuangan
Setiap akhir bulan setelah menerima e-mail dari aplikasi Monefy, saya mulai membaca data. Kira-kira spot mana yang 'keterlaluan' pengeluarannya dan kemungkinan bisa dihemat. Setelah tahu, saya biasanya membuat file excel lain untuk merangkum pemasukan dan pengeluaran, serta sisa uang gaji bulan itu. Kalau ada uang sisa, biasanya disimpan lagi di rekening dana darurat. Selain itu, saya juga punya beberapa rekening bank dengan tujuan berbeda-beda, seperti untuk alur masuk dan keluarnya gaji, untuk dana darurat, untuk rekening bersama, dan kebutuhan lainnya seperti rekening cicilan. Untuk rekening yang dipakai menabung, carilah jenis tabungan yang biaya administrasinya kecil. Dan jangan remehkan uang-uang pecahan kecil. Selalu ingat untuk menyimpan sisa uang receh di mini pocket atau celengan, suatu saat bisa berguna lho.
Biasanya dari hasil analisa pengeluaran uang bulanan, yang bisa dihemat antara lain adalah penggunaan listrik. Saya sudah menerapkan penghematan listrik dengan mencabut semua sumber listrik pada saat tidur malam. Misal dispenser air, pemanas air, televisi, serta lampu. Urban mama juga bisa menggunakan cable extension dengan stop kontak, jadi tidak perlu repot mencabut semua sumber listrik. Selain itu, anggaran makan tiap hari juga bisa diatur, biasanya saya bawa bekal sarapan dari rumah, siang makan di kantor, dan malam makan masakan rumah.
Sedangkan untuk bahan bakar kendaraan, saya memilih bahan bakar yang lebih hemat dengan angka RON yang lebih tinggi meskipun harga lebih sedikit mahal. Dan jangan lupa juga, manfaatkan musim-musim diskon untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Atau bagi yang berminat untuk usaha kecil-kecilan, ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan.
Strategi-strategi ini terdengar mudah namun kadang-kadang banyak godaannya. Apalagi sekarang di era online shop begitu memudahkan kita memperoleh barang yang diinginkan, namun sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Namun harapannya, dengan langkah-langkah ini bisa membuat mama lebih bijaksana dengan pengeluaran, atau mungkin saja jadi lebih bersemangat mencari tambahan pemasukan. Yang ujung-ujungnya adalah kenyamanan finansial, tentu saja.
Urban mama ada yang punya strategi unik atau langkah teruji dalam mengatur keuangan rumah tangga? Yuk berbagi ide dan ceritanya di sini.
Terima kasih tips nya, sangat berguna bgt untuk aku
Terimakasih sudah diingatkan lagi. Selalu berusaha mencatat pengeluaran di awal bulan, tapi selalu gagal setelah hari ke 6!
Thanks utk tipsnya yaa Rachmi. jadi pengingat bgt nih buat kita2 para mama biar rajin catat pengeluaran per hari supaya pos2nya bisa dievaluasi & dikontrol :D
kalau saya salah satu tips mengurangi belanja online adalah... nomor CCV di kartu debit visa-ku ditutup selotip putih (bukan bening) & ditulisin 'HEMAT!!' :P mayan laa cukup bikin mikir2 tiap mau belanja online.
bude... catetin, bude.... malesnya itu loh nyatet tiap hari x"D
*emang aja pemalesan xp
wow keren mbak mie programnya, one day one gift ^^