Pada usia sekitar 5-6 tahun, anak-anak biasanya memiliki kemampuan dasar belajar untuk dapat membaca dan menulis. Bukan berarti pasti sudah bisa membaca dan menulis secara teknis, tetapi persiapan menuju baca-tulis teknis biasanya sudah dimiliki. Seperti persepsinya terhadap bentuk-bentuk, konsep posisi kanan dan kiri, kesiapan motorik (motorik kasar dan motorik halus), serta tentu saja minat dan motivasinya untuk dapat membaca menulis sendiri.
Minat serta motivasi anak-anak untuk mulai membaca dan menulis tentunya perlu dibangun dengan cara yang menarik dan tentunya menyenangkan. Bukan hanya meminta anak menuliskan kembali huruf dan suku kata berulang-ulang tanpa makna, tetapi membuatnya menjadi kegiatan menarik untuk dilakukan berulang-ulang.
Di pintu kelas, saya membuat kotak surat menggunakan bahan kardus bekas. Kotak surat tersebut berfungsi untuk mengirimkan surat-surat yang dibuat oleh anak-anak untuk guru atau teman-teman sekelasnya. Mereka boleh kapan saja menyimpan surat yang ditulis (atau digambarnya). Surat-surat tersebut akan rutin dibacakan bersama-sama jika kotak surat sudah penuh.
Awalnya, saya mengajak anak-anak untuk membuat surat secara rutin untuk teman-temannya di kelas. Namun, muncul komentar dari anak-anak, “Kenapa Bu Guru nggak pernah nulis surat buat anak-anak?” Akhirnya saya menulis surat bergiliran untuk semua anak untuk mereka baca dan bawa pulang. Saya pun makin banyak menerima surat balasan dari anak-anak. Saya menyebutnya ‘surat cinta’ meski awalnya masih ada yang berbentuk surat kaleng karena tanpa dituliskan nama pengirim.
Dengan adanya kotak surat di pintu kelas, minat dan motivasi anak-anak semakin berkembang. Meski belum semua anak termotivasi, tetapi makin hari makin penuh isi kotak surat. Mereka selalu menunggu saat-saat guru mengumumkan surat yang datang dan ditujukan untuk siapa.
Cara ini bisa dipakai sebagai metode menarik untuk memotivasi anak-anak (yang sudah memiliki kesiapan prabaca dan pramenulis) agar mencoba membaca serta menulis surat. Selain di sekolah, di rumah pun tentu saja dapat melakukan kegiatan yang sama. Selamat mencoba, Urban Mama. Menulis surat bisa menjadi keasyikan sendiri dibandingkan dengan mengetik pesan atau email.
Ya ampun, so touched...
Bagus banget idenya mba, beneran deh ini selain memotivasi anak untuk menulis dan membaca surat tapi juga untuk membuat anak beropini lalu mengapresiasikan orang lain yang sudah berjasa untuk dia.
Wahh seru yaaa bikin surat begitu, bisa jadi ide nih buat dirumah juga. Tfs ya mbak.
sama2,selamat mencoba di rumah :)
Aww so sweet banget surat dari anak-anak kelasnya..
Sepertinya bisa dicoba di rumah nih, sekalian melatih supaya tulisan #kid2 biar agak bagus sedikit :))
Thanks for sharing mba Rizka.
iyaaaa betul. lumayan latihan motorik halus supaya tulisannya lebih rapi hehe... selamat mencoba yaaa :)