Tip Tetap Fit dan Fashionable dari Juri Fit for Fashion

1. Kemauan keras

Meski pun sebagai seorang ibu kita sangat sibuk dengan segala urusan mulai dari urusan anak-anak, urusan rumah tangga, sampai pekerjaan, namun tidak ada alasan untuk pasrah dan berkata bahwa kita tidak punya waktu untuk berolahraga. Tidak ada alasan untuk memilih donat dan makanan tak sehat lainnya untuk dimakan. Saat ingin makan sepotong donat, pikirkan kembali, inikah yang benar-benar kita inginkan? jika kemauan kita untuk menurunkan berat badan dan hidup sehat lebih kuat, harusnya tidak terlalu sulit untuk tidak memakan donat tersebut.

Berolahraga untuk menurunkan berat badan tidak bisa disambi. Misalnya kita berpikir, "Ah nanti saja olahraganya saat nonton tv. Saya akan nonton serial favorit sambil plank." Tidak bisa dan tidak akan berhasil. Kita harus benar-benar menyediakan waktu khusus untuk berolahraga. Mungkin kita bisa menitipkan anak pada suami saat ia sudah pulang kerja, atau titip anak-anak pada nenek kakeknya juga mbaknya barang satu dua jam agar kita bisa berolahraga dengan serius.

3. Perbanyak protein, sayur, dan buah

Misalnya jika kita makan siang berupa nasi, ayam, bakwan, dan sayur, Mitch menyarankan untuk mengurangi karbohidrat, misalnya dengan menyisihkan setengah porsi nasi (atau bahkan lebih banyak lagi jika kuat), 'membuang' bakwan dan menambah sayuran serta buah ke dalam menu tersebut. Lakukan hal yang sama untuk makan malam.

Karena sebagai ibu waktu kita terbatas, sebaiknya pilih latihan yang efektif misalnya High Intensity Interval Training (HIIT) yang akan meningkatkan metabolisme serta pembakaran lemak tubuh bahkan setelah selesai berolahraga. Latihan ini juga melatih memori otot atau muscle memory.

[caption id="attachment_112014" align="aligncenter" width="372" caption="berfoto usai latihan"][/caption]

Saya sempat mencoba sendiri latihan HIIT bersama Mitch. Hanya dalam waktu tidak lebih dari 30 menit, saya harus melakukan banyak gerakan yang benar-menar membuat seluruh tubuh saya bergerak, sekali lagi seluruh tubuh, bukan hanya bagian-bagian tertentu, mulai dari squat jump, TRX, push ups, planks, kettle bell, dan seterusnya. Wow, keringat bercucuran, badan sakit-sakit, tapi rasanya ingin mengulang lagi keesokan harinya.

Berikut beberapa masukan dari Louise Roe yang penting untuk diingat oleh para mama.

1. Pakai baju pas badan

Menurut Louise, pakaian yang pas badan tetap lebih baik daripada yang longgar. Jika niatnya ingin menutupi tubuh yang kelebihan berat badan, pakaian longgar bukan solusinya. Tetap pakai baju yang pas badan (bukan ketat ya) untuk memberi kesan lebih langsing.

Ia memberi contoh Kim Kardashian yang sering memakai baju pas badan saat hamil dan kelihatan sangat cantik dan menarik.

[caption id="attachment_111801" align="aligncenter" width="333" caption="sumber cosmopolitan.com"][/caption]

[caption id="attachment_111802" align="aligncenter" width="333" caption="sumber glamourmagazine.co.uk"][/caption]

Todd menyampaikan beberapa tips sederhana yang mudah diaplikasikan oleh kebanyakan mama tentunya. Inilah ringkasannya.

1. Cahaya

Sebaiknya cahaya yang dipakai adalah cahaya yang datang dari arah depan. Ini adalah cahaya yang aman untuk kita gunakan saat mengambil foto, kecuali jika kita professional dan hendak menggunakan lighting yang serius.

 2. Postur

Ingatlah untuk selalu tampil dengan postur tubuh yang baik saat difoto. Kalau menurut saya pribadi, postur yang baik adalah yang tegak, meski pun dalam keadaan sedang duduk, perut ditahan, dan senyum.

 3. Warna

Jangan segan untuk bermain dengan warna. Memakai pakaian berwarna cerah saat difoto pasti akan menghasilkan foto yang bagus dan menarik.

 4. Kamera

Karena pertanyaan saya saat itu spesifik untuk saya, yang mama blogger, dan senang mengambil gambar keseharian saya, anak-anak dan lainnya, maka yang disarankan Todd adalah ponsel dengan kamera yang bagus, yang memudahkan saya untuk mengambil foto tanpa ribet. Maklum, namanya mama-mama kan kalau jalan-jalan repot, bawaannya banyak, momennya juga jarang bisa diulang.

***