Beberapa hari yang lalu, saya dan beberapa teman mengadakan playdate di rumah. Mereka datang dengan anak-anaknya yang kurang lebih seumur dengan Sabil, anak bungsu saya. Saat sedang seru bermain sambil mengemil, salah seorang anak teman minta dibuatkan susu dan saat hendak membuat air panas, ternyata gas habis. Saya pun langsung mengeluarkan tabung cadangan, tetapi saya tidak bisa memasangnya. Biasanya yang selalu memasangkan adalah suami saya atau justru si mbak dan kebetulan sekali saat itu suami saya sedang bekerja dan si mbak sedang libur. Jadi, dengan yakin, saya meminta teman-teman saya untuk membantu memasangkan tabung gas. Masa' sih, dari lima orang teman perempuan tidak ada yang bisa pasang gas? Ternyata sama saja, tak seorang pun dari mereka yang bisa memasang gas.
Akhirnya saya menelepon toko gas langganan dan meminta tolong salah satu pekerja mereka untuk datang dan memasangkan gas di rumah saya. Setelah menunggu cukup lama karena si mas dari toko langganan sedang mengantar gas ke tempat lain, akhirnya gas bisa terpasang dan saya bisa kembali memasak air panas.
Peristiwa di atas cukup memukul ego saya. Di satu sisi saya malu karena selama ini terlalu manja dan mengandalkan orang lain untuk kebutuhan yang penting seperti itu. Saya pun tak ingin kejadian tersebut terulang lagi. Bagaimana kalau kejadiannya saat malam hari dan suami sedang ke luar? Masa harus membangunkan si mbak atau bahkan menelepon toko langganan yang pasti sudah tutup? Akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu dan mempelajari lebih dalam tentang tabung LPG dan bagaimana cara memasangnya secara aman.
Saya lalu memutuskan untuk mengganti tabung gas di rumah dengan Bright Gas 5,5 kg. Alasannya agar lebih aman karena dilengkapi dengan katup pengaman ganda dan juga tidak terlalu berat sehingga saya kuat mengangkatnya, jadi saya bisa mencoba mengganti gas sendiri. Saat pesanan Bright Gas saya datang, saya pun langsung mempraktikkan cara pemasangan yang disarankan. Yuk, urban mama, simak dan pelajari caranya ya agar kita semua sama-sama bisa memasang tabung LPG secara benar dan aman.
Tata cara pemasangan tabung LPG dan peralatannya:
- Gunakan peralatan LPG (tabung, kompor, regulator & selang) yang sesuai standar SNI dan pastikan membeli tabung isi ulang yang memiliki segel resmi.
- Ruangan dapur harus memiliki sirkulasi udara yang baik, dan upayakan ventilasi berada di bagian bawah.
- Pastikan ya urban mama, saat akan melakukan pemasangan kompor LPG tidak ada kompor lain yang sedang menyala.
- Posisi tabung sebaiknya tidak sejajar dengan kompor atau tabung lebih rendah daripada kompor. Pastikan pula selang yang terpasang regulator ke kompor tidak tertekuk, tergencet, atau terlilit.
- Untuk menghindari terjadinya kebocoran gas, pastikan pemasangan klem, baik pada sambungan selang ke kompor dan sambungan selang ke regulator benar-benar erat dan kuat agar tidak lepas.
- Pastikan pada saat akan memasang regulator pada tabung tidak terjadi indikasi kebocoran gas, yakni dengan memeriksa adanya suara desis pelan dan tercium bau LPG.
- Pada saat pemasangan regulator, lepaskan segel plastik dan periksa cincin karet yang terdapat dalam valve tabung. Kemudian regulator dipasang, putar knopnya searah jarum jam. Pastikan kembali bahwa tidak ada indikasi kebocoran.
- Jangan mencolok-colok valve tabung apabila LPG tidak keluar, sebaiknya segera tukarkan ke pangkalan/toko LPG terdekat.
Di bawah ini juga ada petunjuk dalam bentuk gambar agar lebih mudah dipahami:
Lalu kalau sudah bisa memasang tabung gas, bagaimana? Pasti yang paling sering dikhawatirkan oleh urban mama adalah gas yang bocor, bukan? Untuk menghindarinya, Jangan lupa selalu merawat tabung LPG dan peralatannya agar keamanan terjaga.
Tabung gas harus diletakkan dalam keadaan berdiri di lantai yang rata, sehingga tidak mudah terjatuh atau terguling. Tabung tidak boleh diletakkan di dekat sumber pemanasan yang lain, dan harus disimpan di tempat yang kering sehingga tidak menimbulkan korosi (karat) pada badan tabung.
Secara berkala lakukanlah perawatan seperti membersihkan kompor dengan air sabun. Gunakan selang dari bahan karet yang elastis, yang tidak meninggalkan bekas apabila ditekuk, dan cara perawatannya dapat dilap dengan air hangat. Selang yang terkena noda cipratan masakan akan rawan digigiti tikus sehingga berpotensi bocor. Jika ada urban mama yang mengalami masalah dengan tabung gasnya atau kalau ada pertanyaan mengenai hal ini, bisa menghubungi Contact Pertamina di 1 500 000 atau email ke [email protected].
Nah, setelah tahu cara pemasangan serta menjaga keamanannya, saya pun makin pede meski pun di rumah sedang tidak ada suami. Oh ya, pada tanggal 18-29 April 2016 di 20 lokasi seluruh Indonesia ada promosi Bright Gas. Setiap pembelian tabung perdana ataupun refill Bright Gas (12 kg atau 5,5 kg) urban mama akan mendapatkan gratis regulator. Info lokasi dapat dilihat di sini ya mama.
Ternyata banyak juga ya yang ga berani pasang gas sendiri. Aku biasa selalu minta mas2 penjual gasnya setelah dipasang & dinyalain biasanya kau msh minta mas2 penjual gasnya untuk nyium ada bau gas atau ga hehe
sama-samaaa Aiii...
Zata samaaaaa... gw pun masih suka gak pede ganti tabung gas sendiri, padahal harusnya bisa sendiri kan ya. Kalo 5.5kg msih bisa laa gw angkut sendiri. Tinggal latihan masangnya aja nih, biar pede n gak tergantung sama mas2 penjual gasnya, hihi. Thanks ya Zata buat tipsnya!
kelas privat? ahaha, gampang kok, ikutin aja step by step sesuai gambarrr ;p
btw, warnanya itu narik ibu2 kayak kita banget ya, hehehe...
Zata keren! Aku belom bisa nih masang tabung LPG sendiri *tutup muka*
itu tabung cakep yak! Pinky, jadi semangat buat belajar masang dan menjaga keamananannya :)