Things happened for a reason, itu adalah salah satu kutipan yang paling saya sukai dari dulu hingga sekarang. Kalimat itu juga hampir mirip maknanya dengan kutipan dalam Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa “Allah tidak akan menciptakan sesuatu yang sia-sia”. Kalimat-kalimat tersebutlah yang membantu saya melewati vonis kanker payudara pada tahun 2013 lalu.
Aiko yang lahir dengan BBLR membuat saya harus lebih giat memberikan ASI agari ia bisa mengejar berat badan bayi seusianya. Namun 2 minggu setelah Aiko lahir, saya merasa ada yang salah dengan proses menyusui Aiko. Puting payudara saya lecet dan terasa sakit saat menyusui, sementara Aiko terlihat tidak nyaman saat menyusu.
Awalnya, saya sudah bangga dan lega kalau proses menyusui Dre amat indah, menyenangkan dan nyaris tanpa tantangan yang menyulitkan. Saya termasuk yang beruntung karena tidak pernah mengalami puting lecet berkepanjangan, ataupun payudara bengkak sampai mastitis, sejak menyusui Dre pada hari pertama. Sampai kira-kira seminggu yang lalu…
Bagi saya menyusui adalah anugerah. Bisa menyusui anak pertama saya hingga dua tahun lebih adalah pengalaman yang luar biasa, mengingat tantangan yang ada saat itu.
Menjelang hari ibu, saya ingin berbagi sedikit kisah lima Breastfeeding Mama di tengah berbagai kesulitan dan kondisi luar biasa yang mereka hadapi tetap berjuang memberikan ASI untuk sang buah hati.
Kali ini saya akan membahas tentang manfaat menyusui sebagai pengurang rasa sakit untuk bayi. Apakah ada yang pernah mendengar berita seorang bayi di Cina yang disusui saat sedang dioperasi?
Rasa senang bercampur khawatir saat dokter spesialis kandungan menyatakan bahwa bayi kami kembar. Selama hamil, banyak orang berkata, "Siap-siap pilih sufor karena ASImu tidak akan cukup." Saya hanya menjawab dengan senyum. Berbekal pengalaman mendampingi kakak saya di minggu-minggu awal setelah melahirkan, yang saya tahu hanya prinsip produksi ASI supply by demand sehingga akan selalu cukup. Ternyata kenyataan berkata lain.
Waktu si kecil sudah berusia di atas satu tahun, tantangan yang paling sering ditemui dan membuat ibu akhirnya menyerah (hingga berhenti menyusui) adalah saat gigi-gigi si kecil makin banyak tumbuh.
Tahun pertama bersama anak PRS merupakan tahun terberat saya, tetapi PRS journey kami masih panjang. Sudah menjadi kewajiban saya untuk bisa memperjuangkan pemberian ASI dan semua yang terbaik untuk Kirana.
Setelah tiga bulan menyusui dan sadar bahwa perjalanan kami masih panjang, saya berusaha “berdamai” dengan keadaan. Satu hal yang perlu ditanamkan, sugesti positif kepada diri sendiri itu sangatlah penting, ditambah dengan dukungan suami dan ayah saya yang luar biasa.