Siapa yang sejak #dirumahaja jadi sering melakukan aktivitas di dapur? Mencoba resep-resep baru, membuat kue, dan membuat roti. Ternyata kita menemukan kesenangan (baru) dalam memasak atau membuat kue apalagi dengan bonus pujian anggota keluarga.
Tidak terasa sudah hampir dua bulan kita merasakan karantina #dirumahaja. Salah satu hikmah yang saya rasakan selama #dirumahaja ini adalah jadi hobi memasak. Ternyata sekarang memasak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan layaknya sebuah hiburan.
Bagi saya, rumah adalah tempat segalanya dimulai. Rumah yang hangat dan menyenangkan tentu membuat kita nyaman menjalankan aktivitas setiap hari. Buku ini, bisa menjadi inspirasi bagi urban Mama sambil menikmati cerita sang pemilik.
Ukuran dapur kami kecil mungil tapi yang penting memenuhi kebutuhan keluarga. Bagi kami dapur harus menjadi tempat yang menyenangkan, bersih, dan juga enak dilihat mata.
Urban Mama ada yang hobi berkebun? Saya mulai belajar menanam sayur-sayur dari sisa bahan masakan di dapur. Ternyata sangat mudah dan menyenangkan lho!
Tradisi membuat kue kering menjelang lebaran masih saya teruskan. Sederhana saja, untuk menghadirkan suasana lebaran a la rumahan yang selalu kami rindu-rindukan selama berada jauh dari tanah air.
Setiap Ramadan dan Idul Fitri, saya selalu melayang kembali ke memori masa kecil di rumah Mamam dan Papap. Mulai dari usaha membuka mata selama sahur, gotong royong membereskan rumah saat Bibi sudah mudik, membuat parsel dan paket lebaran, membuat kue, memasak ketupat, belanja keperluan lebaran, sampai asyiknya mendekorasi rumah sehingga terlihat cantik saat menyambut tamu.
Di antara para Mama, ada semacam lelucon yang bilang kalau memilih kereta bayi -atau yang kerennya disebut stroller- ini sama rasanya seperti memilih mobil saja. Apalagi para Papa kalau sudah sibuk membandingkan tipe stroller, getolnya bisa nyaris menyamai waktu pilah-pilih mau beli mobil.
So... stroller: splurge or save?