Di antara para Mama, ada semacam lelucon yang bilang kalau memilih kereta bayi -atau yang kerennya disebut stroller- ini sama rasanya seperti memilih mobil saja. Apalagi para Papa kalau sudah sibuk membandingkan tipe stroller, getolnya bisa nyaris menyamai waktu pilah-pilih mau beli mobil.
So... stroller: splurge or save?
image: bugaboo.com
Setiap stroller punya 'kepribadian'nya masing-masing. Pastikan Urban Mama memilih stroller yang sesuai dengan kebutuhan mama dan si kecil. Biasanya, para mama akhirnya memiliki lebih dari satu stroller untuk kebutuhan yang berbeda, seperti punya stroller untuk bayi baru lahir dan stroller lipat yang lebih ringkas untuk dibawa travelling, atau menyediakan stroller yang berbeda untuk si adik dan si kakak.
Lingkungan tempat tinggal juga menentukan tipe stroller untuk si kecil. Jika Urban Mama-Papa tingga di daerah perkotaan, maka pilihlah stroller yang ringan seperti city stroller, mudah manuevernya dengan satu tangan pun, serta mudah dilipat dan dibawa-bawa, apalagi jika sering naik turun mobil atau kendaran umum. Sebaliknya jika Urban Mama banyak melewati jalanan yang berbatu, mama Mama membutuhkan stroller yang lebih 'berat' seperti jogging stroller, agar stabil dibawa di atas jalanan yang tidak rata (with lots of storage for packing up a picnic). Jika Urban Mama memiliki mobilitas yang tinggi dan sering berkendaraan sendiri ke sana-sini, Urban mama membutuhkan stroller yang chasis/rangkanya bisa dipasangi car seat. Ini akan memudahkan Urban Mama saat harus memindahkan si kecil dari stroller ke dalam mobil, dan sebaliknya, tanpa perlu membangunkan si kecil. Another reason to splurge? Kalau Urban Mama berencana untuk menambah anak dalam waktu dekat, stroller yang dibeli saat kelahiran si kakak dapat dipakai lagi oleh si adik.
Bagi Urban Mama dan Papa yang saat ini sedang memilih stroller untuk si kecil, ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan untuk membantu Urban Mama dan Papa memantapkan pilihan pada stroller idaman yang cocok di hati:
- Tentukan budget yang Urban Mama dan Papa siap keluarkan untuk membeli stroller. Everything always comes back to budget, budget, and budget. Atau jika budget untuk membeli stroller dirasa tak perlu bagi Urban Mama dan Papa, bagaimana dengan budget untuk menyewa stroller, jika sewaktu-waktu si kecil diperlukan untuk menggunakan stroller?
- Cek kondisi rumah dan tempat-tempat yang Mama akan sering kunjungi bersama si bayi. Apakah stroller akan sering dipakai untuk jalan-jalan di daerah sekitar rumah, atau untuk bepergian dengan banyak berjalan kaki dan naik-turun kendaraan umum? Atau apakah strollernya hanya dibutuhkan untuk membawa si kecil saat Mama dan Papa berolahraga, atau hanya untuk dipakai saat jalan-jalan ke mall saja?
- Periksa tipe dan berat stroller, serta segala kelengkapannya. Apakah strollernya mudah dirakit, semua bagiannya dapat mantap dipasang namun mudah dilepas lagi? Apakah strollenya juga mudah dilipat dan dibawa kemana-mana?
- Saat stroller dalam kondisi dilipat, apakah muat masuk dalam bagasi mobil? Apakah stroller makan tempat saat disimpan di rumah?
- Apakah keranjang di bagian bawah stroller memiliki ruang penyimpanan yang cukup? Coba stroller saat di toko/show room dengan meletakkan beban secukupnya di keranjang stroller.
- Periksa dimensi (panjang, tinggi, dan lebar) stroller, apakah muat saat melewati pintu rumah, pintu toko, pintu lift elevator, dan rak-rak belanja di supermarket?
- Cek aksesoris yang dibutuhkan untuk stroller, seperti jika ban stroller rusak atau keranjangnya jebol, apakah mudah dibeli/didapatkan di Indonesia? Cek juga garansi stroller, terutama garansi toko.
- Apakah ukuran bassinet atau tempat duduk stroller cukup untuk anak? (Plenty of room to grow for kids). Jika Urban Mama memiliki bayi kembar, pertimbangkan pula untuk membeli twin strollers karena bayi membutuhkan sirkulasi udara yang cukup sehingga sebaiknya tidak meletakkan kedua bayi kembar dalam satu bassinet, sekecil apapun tubuhnya saat itu. Baby bassinet harus cukup untuk bayi baru lahir, tidak sesak agar aerasi udara cukup.
- Safety first: Apakah rem strollernya 'pakem' dan bekerja bagus? Apakah tali-temali safety harnessnya mudah dipasang dan dibuka, namun aman terpasang saat tangan-tangan si kecil iseng hendak melepas talinya? Apakah engsel-engsel stroller jauh dari jangkauan jari-jemari si kecil? Apakah anak aman dan nyaman saat dalam stroller?
- Cek berat stroller dan maksimal beban yang diperbolehkan, dengan menghitung berat anak beserta berat beban dalam keranjang stroller sekaligus.
- Apakah bagian-bagian dan aksesoris stroller mudah dilepas-pasang, mudah dibersihkan, serta mudah dicuci? Kalau harus dicuci, apakah bisa masuk mesin cuci baju, atau harus dibawa ke binatu?
- Apakah bahan stroller aman untuk anak, anti-air (waterproof) dan tahan-angin (windproof)?
- Apakah handle (pegangan) stroller dapat diatur (adjustable)? Apakah strollernya hanya menghadap ke satu arah atau dapat dibuat menghadap ke dua arah?
- Check and re-check all the safety devices
Jadi Urban Mama dan Papa, ada banyak hal yang jauh lebih penting untuk dipertimbangkan saat memilih stroller, ketimbang merk stroller idaman atau warna stroller yang dikehendaki.
Nah Urban mama dan Papa, siap untuk berburu stroller?
Haha benar banget beli stroller berasa mau beli mobil ya, cek sana sini, baca review orang-orang. Dulu naksir banget bugaboo tapi akhirnya memili stokke. Bulky tapi oke banget.
milih stroller = kayak mau beli mobil? been there done that! haahah, asli yah artikel ini bikin nostalgia waktu akhirnya memutuskan beli bugaboo bee idaman! udah minta hadiah melahirkan sama suami ya stroller ini.
Terus terang kalau lihat selebriti di media sosial pakai stroller yang tampak kece jadi tergoda juga untuk punya. Tapi ndak kuat sama harganya. Kalau ngikutin emosi, pengen yang sekece mereka tapi ya itu balik lagi lah ke kebutuhan kita masing-masing. Thanks artikelnya ya mbak Aini. Bagus banget.
Jadi inget dulu, mikirnya panjaaang banget waktu mau beli stroller. Bagi mama papa yang sedang berburu stroller, good luck! :) panduan dari Aini ini bagus sekali.