Kami bertekad untuk mengenalkan anak kami pada kegiatan di alam bebas sejak dini. Sewaktu Ledi masih di perut saja, kami sudah berdiskusi umur berapa amannya kami bisa mengajak Ledi arung jeram, gunung pertama yang akan kami daki dengan Ledi, dll.
Belum lama ini kami berkunjung ke Dusun Bambu. Kami selalu senang dengan tempat wisata baru yang punya konsep yang bagus, ramah lingkungan, dan family oriented.
Pada dasarnya urban mama bisa memakai bahan apa saja yang sudah ada di rumah. Misalnya jika tidak ada nori, untuk membuat rambut bisa menggunakan abon, serutan wortel, atau irisan tipis telur dadar sebagai bahan pengganti.
Kalau biasanya banyak orang datang ke pantai Kuta, Bali di sore hari sambil menikmati sunset, saya dan suami justru lebih senang menikmatinya di pagi hari.
Saat liburan ke Bali akhir tahun 2013, saya merencanakan kegiatan yang memberikan pengalaman baru untuk kedua anak saya. Kami ingin melakukan aktivitas di air antara lain snorkeling dan sea-walk alias berjalan di dalam laut.
Sabil suka sekali menonton Go, Diego, Go! dari di televisi. Saat melihat buku-buku seri Diego, Sabil langsung tertarik untuk membuka plastiknya dan membacanya.
Sebelum berangkat, kami sudah berpesan kepada anak-anak bahwa di tempat kemping nanti tidak ada listrik dan jaringan internet. Mereka sepertinya tidak terlalu khawatir.
Salah satu kado Natal yang menjadi favorit Albert adalah komik Superbible. Sejak bisa membaca sendiri, Albert mulai suka membaca bagian-bagian buku yang tulisannya tidak terlalu banyak.
Kami sempat mengunjungi tempat rekreasi baru di Singapura, River Safari (masih satu lokasi dengan Zoo & Night Safari) yang dibuka awal Desember 2013 dan antusiasme warga Singapura/wisatawan sangat besar.