Di tengah-tengah kegembiraan menyambut lebaran dan mempersiapkan perjalanan mudik, pasti ada Urban Mama dan Papa yang tidak pulang ke kampung halaman di hari raya tahun ini. Meskipun begitu, bukan berarti libur hari raya jadi membosankan dan berlalu begitu saja.
Tahun ini, kebetulan saya tidak mudik. Untuk mengobati kerinduan masakan khas lebaran di kampung, saya mencoba membuat sop konro dengan menggunakan resep keluarga.
Menjelang hari raya Idulfitri, sudah menjadi tradisi bagi banyak penduduk muslim di Indonesia untuk berkunjung ke rumah sanak saudara maupun tetangga. Karena itulah, menyiapkan dekorasi yang tepat menyambut lebaran menjadi penting agar suasana rumah menjadi nyaman dan menarik.
Saya beberapa kali 'mati kutu' ketika duo kembar mulai bertanya tentang hal-hal yang sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali. Bahkan banyak pertanyaan yang sangat sensitif untuk dijawab, seperti pertanyaan-pertanyaan tentang agama. Saya bahagia sekali ketika seorang teman membawa oleh-oleh “BUKU PINTAR ISLAM: FOR KIDS” terbitan QIBLA.
Beberapa waktu lalu kami sempat mencoba minuman es serai di salah satu restoran. Rasanya segar dan enak. Akhirnya kami mencoba menebak-nebak kira-kira bahannya apa saja.
Menjelang akhir tahun ajaran dan liburan sekolah, saya mulai mencari-cari kegiatan untuk mengisi liburan. Saya pun mulai berpikir untuk mencari atau membuat kuartet yang bisa menambah pengetahuannya. Jadi, bisa bermain sambil belajar.
Garangao Festival adalah perayaan anak-anak di negara kawasan Arab ketika sudah mencapai tengah bulan Ramadan. Keluarga kami sendiri baru tinggal di negara Qatar selama 6 bulan, jadi kami baru mendengar nama festival ini.
Anak dengan rasa percaya diri yang tinggi cenderung lebih berhasil dalam melakukan sesuatu yang dia cita-citakan. Rasa percaya diri inilah yang perlu dibangun sejak dini, secara bertahap. Contoh sederhana dalam keseharian kita misalnya mengajari anak-anak untuk makan sendiri, disiplin sarapan, dan makan dengan menu bergizi seimbang.
Minat serta motivasi anak-anak untuk mulai membaca dan menulis tentunya perlu dibangun dengan cara yang menarik dan tentunya menyenangkan. Bukan hanya meminta anak menuliskan kembali huruf dan suku kata berulang-ulang tanpa makna, tetapi membuatnya menjadi kegiatan menarik untuk dilakukan berulang-ulang.
Pada bulan Ramadhan nan mulia ini, kita sebaiknya pandai-pandai mengajak anak untuk mengisi waktu dengan aktivitas yang menarik dan membuatnya lupa pada rasa haus dan lapar. Maklum, untuk anak-anak terutama yang masih kecil dan baru belajar berpuasa, haus dan lapar masih sering mereka keluhkan.