Akhir pekan memang waktu yang ditunggu-tunggu. Orangtua pasti selalu ingin mengajak si kecil beraktivitas bersama, baik hanya di rumah ataupun di luar rumah. Saat browsing, saya baca beberapa artikel yang menyebutkan sebuah tempat bernama Rumah Kerinci.
Weaning with Love menjadi cita-cita saya sejak awal. Bagi saya sangat disayangkan sekali awal menyusui yang indah harus diakhiri dengan tangisan, kemarahan, penolakan dari anak karena dipaksa berhenti menyusu. Kebetulan sejak berusia 1 tahun, frekuensi Rey menyusu di siang hari memang menjadi berkurang terutama jika kami sedang tidak di rumah.
Tidur yang cukup di malam hari membuat Aimee ceria sepanjang hari. Tentu saja poin plusnya Ibu tidak perlu begadang dan bisa beristirahat juga. Anak senang, Mama pun senang.
Kami sengaja berangkat subuh, karena siangnya mau lanjut road trip ke Semarang bersama kakak sekeluarga. Q sangat senang saat tiba di stasiun subuh-subuh, mendengar suara kereta dan melihat kereta betulan yang akan ditumpanginya. Semua yang dilihat ditanyakan, "Itu apa?".
Apakah anak kita sering main di luar rumah? Apakah urban mama khawatir jika anak sedang bermain di luar? Kotor? Tidak aman? Panas? Hujan? Ternyata bermain di luar rumah itu banyak sekali manfaatnya.
Sejak punya anak, saya dan suami sepakat untuk terlibat bersama dalam mengurus dan membesarkan anak, meskipun secara kuantitas saya lebih banyak waktu bersama dan dekat dengan anak dibandingkan suami, karena ia setiap hari harus berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Tidak pernah terbayang jika tidak ada Iyay ketika kami melewati bulan-bulan pertama setelah saya melahirkan.
Farmhouse Susu Lembang ini sempat jadi tren beberapa waktu lalu. Semacam tempat singgah wajib deh kalau ke Lembang. Selain lokasinya tidak terlalu jauh, arsitektur bangunannya sungguh menggoda hasrat selfie.
Sebagai penggemar udang, salah satu menu udang favorit saya adalah udang telur asin, masaknya pun cepat dan bahan masakan yang digunakan juga tidak terlalu banyak.
Selama ini image museum adalah tempat penyimpanan benda purbakala yang tampak suram dan sepi. Jangankan anak-anak, mungkin orang dewasa pun bosan membayangkannya. Padahal minat dan kecintaan anak akan museum justru dibangun dari antusiasme orangtua dalam mengenalkannya kepada anak.
Tahun ini, Kana mulai bersekolah di Sekolah Dasar. Walaupun sekolahnya masih di lokasi yang sama, tetapi waktu masuknya berubah jadi lebih pagi. Nah... bisa ditebak dong, itu artinya ia harus bangun lebih pagi dan karenanya jadi lebih banyak "pertempuran" di pagi hari.