Sejak baru berkenalan, kami memang tidak tinggal di kota yang sama, ia di Bandung dan saya di Jakarta. Keluarga besar saya juga tinggal terpencar, ayah saya di Jambi, sementara Ibu dan adik-adik di Surabaya. Hubungan jarak jauh saya dan suami ternyata berlanjut sampai menikah dan hamil.
Baru-baru ini pemerintah mencanangkan program bulan vaksinasi MR (Measles Rubella) gratis, tepatnya dari bulan Agustus hingga September 2017 di seluruh pulau Jawa. Tidak ketinggalan Joel akhirnya ikut vaksinasi MR ini di dokter anak.
Sering berkunjung ke Bandung membuat saya perlu mencari tahu klinik ibu dan anak yang dapat diandalkan apabila si kecil tiba-tiba sakit dan perlu penanganan lebih lanjut.
Saat bulan lalu berkunjung ke Bandung, saya berkenalan dengan Klinik Harapan Keluarga.
Memasuki bulan kedelapan pada kehamilan kedua ini, saya mulai mencari tahu mengenai alat kontrasepsi yang aman untuk Ibu menyusui. Alasannya, tentu saja karena saya ingin menyusui bayi kedua saya secara eksklusif seperti saat Kaitlynn dulu.
Tidak terpikir dalam benak saya bahwa kejadian ini akan menimpa adik saya. Sepuluh hari sebelum HPL, adik saya mulai mengalami kontraksi. Tengah malam, kontraksinya sudah tidak tertahankan. Ditemukan bahwa detak jantung janin lemah, serta air ketuban sudah terkontaminasi mekonium. Akhirnya para bidan menyimpulkan bahwa adik saya mengalami fetal distress.
Awalnya saya merasa tidak mau menambah anak lagi. Satu saja cukup. Namun kemudian si Kakak mulai minta adik dan saya secara serius membicarakan rencana menambah anak ini dengan suami.
Saat usia kandungan saya memasuki 3 bulan, dokter kandungan memberikan saya rujukan untuk tes darah. Lalu dari hasilnya, dokter memberitahukan bahwa darah saya menunjukkan hasil HBsAg positif. Anti HBs ini muncul sebagai penanda bahwa tubuh saya saat itu sedang terserang virus Hepatitis B.
41 Minggu? Bagaimana jika kehamilan selalu lewat dari HPL? Cemas dan degdegan pastinya, tetapi harus berpikir positif dan tenang agar dapat melahirkan dengan bahagia. Berikut beberapa tips yang Urban mama dapat lakukan ketika HPL lewat.
Hampir dua bulan yang lalu teman saya, sebut saja Kinan, melahirkan anak keduanya di rumah sakit ibu dan anak (RSIA) yang sama seperti saat kelahiran anak pertamanya yaitu di Kemang Medical Care (KMC).
“Wah, selamat ya atas kehamilannya, makan yang banyak… kan yang makan sekarang dua orang.”
“Lagi hamil nggak boleh makan durian atau nanas, lho!”
Kalimat-kalimat di atas tentu saja sering didengar oleh urban mama yang sedang hamil dan tidak jarang membuat urban mama bingung serta khawatir.