Berkemah: Mendidik Anak untuk Mandiri

Oleh Dewi Febrianti pada Kamis, 09 November 2017
Seputar Activities
Berkemah: Mendidik Anak untuk Mandiri

Mengajak anak balita untuk berkemah adalah hal menyenangkan untuk mendidik anak belajar mandiri.

Rencana ini akhirnya terealisasi karena menurut kami Gio yang waktu itu usianya 2,5 tahun sudah “cukup umur” untuk berkemah. Kami bergabung dengan Komunitas Kemah Keluarga Indonesia (K3I) dan tujuan kami adalah ke Sukamantri Camping Ground, Bogor, Jawa Barat.

Perjalanan bebatuan dan menyusuri hutan menjadi bagian dari cerita petualangan kami kali ini. Setelah hampir dua jam akhirnya kami tiba di tempat tujuan. Tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi, ternyata Gio sudah langsung “klik” dengan suasana alam tersebut. Walaupun saat itu sedang hujan rintik-rintik tapi tak menyurutkan semangatnya untuk membantu kami mendirikan tenda.

Selesai mendirikan tenda, kami makan siang, lalu beristirahat di dalam tenda. Tidak ada yang berbeda dari rutinitas kami sehari-hari seperti makan, mandi, tidur, dan bermain. Hanya saja dalam berkemah tentu keadaannya sangat berbeda. Tidak ada kasur empuk seperti layaknya di kamar tidur dalam rumah, persediaan bahan makanan pun pasti tak selengkap dirumah, karena harus membawa makanan yang bisa bertahan tanpa lemari es. Kamar mandi juga kondisinya berbeda dengan di rumah, juga terkadang harus antre dengan orang lain karena jumlahnya yang terbatas. Hal-hal seperti itulah yang ingin kami ajarkan kepada Gio. Kenyamanan di setiap tempat akan berbeda dengan di rumah. Tapi di mana pun kita berada harus bisa beradaptasi menyesuaikan kondisi di lingkungan tersebut.

Dan Alhamdulillah, untuk kemah perdana kami ini semua berjalan lancar. Our son through it very well. Bahkan anak kami terlihat senang sekali saja menjalani kegiatan ini. Ia bahkan tidur terlelap di dalam sleeping bag-nya dengan memakai sweater. Makan tetap lahap dan tidak pilih-pilih. Bahkan ia juga belajar saat harus bebersih menggunakan langsung dari mata air yang mengalir yang berada di sana. Gio sangat manis, tidak rewel, dan tidak ada drama. Bahkan ia selalu asyik berlari ke sana kemari di sekitar perkemahan tersebut. Selain belajar untuk melatih kemandiriannya, berkemah juga sekaligus belajar untuk mengenal dan mencintai alam semesta.     

  

Urban Mama, hal yang penting tak lupa saya dan suami juga memberitahu kepada Gio bahwa kita akan pergi berkemah beberapa hari sebelumnya. Kami bilang padanya bahwa nanti kita akan pergi ke daerah pegunungan yang suasananya nyaman sekali, udaranya sejuk, dan sangat bersih. Kemudian kami juga akan tidur di dalam tenda menggunakan sleeping bag, tidak ada kasur dan selimut seperti di rumah. Kebetulan Gio memang punya tenda kecil untuk tempatnya bermain, jadi dia sudah ada gambarannya. Kami juga memperlihatkan foto-foto tempat dan kegiatan yang akan kita lakukan selama berkemah. Ini penting sekali bagi saya dan suami supaya membiasakan komunikasi dengan anak dan juga agar ia tidak kaget ketika akan dibawa ke suatu tempat yang baru. Cara ini ternyata berhasil bagi Gio.

Begitulah cerita pengalaman perdana berkemah kami. And we believed there is a thousand ways to educate our children with travelling. Kira-kira Urban Mama ada yang mau mencoba berkemah dengan si kecil?

10 Komentar
Honey Josep
Honey Josep November 13, 2017 11:57 am

wah seru ya berkemah dan membawa toddler!

Gio, kamu keren!

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti November 14, 2017 7:51 am

waa makasih tante Honey! #kataGio :D

Cindy Vania
Cindy Vania November 13, 2017 7:07 am

woooo keren dan seru banget!
Baru tau ada komunitas kemah keluarga, ada di mana aja ya itu?

Pengin ajak anak-anak kemping tapi masih jiper kalo sendirian, hahaha..

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti November 13, 2017 9:21 am

mbak Cindy, emang sih kalo utk perdana enaknya bareng2 sama komunitas jd bisa banyak belajar sama yg udh pengalaman. K3I kayaknya ada dimana-mana sesuai regional deh (kalau ga salah ya). Sila di cek fb nya di komunitaskemahkeluargaindonesia tau IG nya mbak Cin. Semoga membantu ya

Imelda Sutarno
Imelda Sutarno November 9, 2017 2:06 pm

iriiiii.....
aku belum kesampaian kemping sama anak-anakku. Seru ya mama Dewi kemping sama si kecil.

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti November 9, 2017 10:16 pm

hehehee iyaa seru mam... semoga segera terwujud yaa camping sama anak2nya :)

dieta hadi
dieta hadi November 9, 2017 10:27 am

Dewi, seru kan camping bawa anak? anak-anak pasti akan menikmatinya. Lebih seru lagi kalo camping sendiri, agak berbeda deh. Kalo ikut K3I kan hampir semuanya disiapin ya, kalo camping sendiri semuanya kita siapin, cari tempat sendiri dan MCK nya pun ga ada lampunya hihi, kalo camping barengan K3I udah disiapin MCK yg ada lampunya. Kalo aku dan kelaurga suka yang sendiri, rasa campingnya lebih berasa hihi.

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti November 9, 2017 12:17 pm

nggak mbak Dita, tempat kita pilih juga sendiri mau pasang tenda dmn, begitupun MCK. Ga ada lampuu alias gelap gulitaa, aku pipis tengah malem cm modal senter HP sambil bebacaan :'D wkwkwk. Kelebihannya ya itu kalo bareng K3I punya tetangga2 hihii

Alanda Kurniawan
Alanda Kurniawan November 9, 2017 9:55 am

abis baca ini, asliii! gue jadi pengen kemping deh. kadang gue sama anak suka kemping di taman belakang rumah hahahahh asli tidur di sana, bertiga sama suami. buat latihan kemping di bogor nanti.

Dewi Febrianti
Dewi Febrianti November 9, 2017 10:17 pm

waah lucu banget bisa latihan camping dulu di belakang rumah :D Asiik mau kemping di Bogor ya semoga lancar semuanya ! :)