Lokakarya Mendongeng Bersama Nusantara Bertutur

Oleh Angie Renata pada Senin, 30 November 2015
Seputar Tips

Beberapa waktu lalu saya mengikuti Lokakarya Mendongeng untuk Pembentukan Karakter yang diselenggarakan di Auditorium Museum Geologi, Bandung. Lokakarya ini merupakan salah satu program rutin Nusantara Bertutur, sebuah gerakan mendongeng yang digagas  oleh alumni ITB-81 pada 1 Juli 2013, bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Berangkat dari keinginan untuk menciptakan ruang dongeng yang tak hanya 'aman' untuk anak tetapi juga kental nuansa Indonesia, Nusantara Bertutur menyebarkan visinya melalui lokakarya gratis untuk umum dan guru-guru PAUD serta lewat kegiatan #MingguPagiMendongeng. Selain Lokakarya dan Minggu Mendongeng, Nusantara Bertutur menampung naskah dongeng melalui #GerakanSumbangDongeng, kemudian menerbitkannya dalam bentuk buku serta kolom di Kompas Klasika.


Lokakarya kali ini diisi nama-nama yang akrab di telinga urang Bandung. Sebut saja Ibu Atalia Ridwan Kamil, Farhan, Ibu Januarani Razak Nu’Man dari Yayasan Gerakan Bandung Cinta Keluarga, serta Kang Acep sebagai narasumber. Setelah kata sambutan, lokakarya dibuka dengan talkshow bersama pengisi acara. Masing-masing menyampaikan pendapat dan pengalaman mereka tentang dongeng. Misalnya pengalaman Bapak Oman Abdurrahman sang pengelola Museum Geologi. Beliau bercerita bahwa dongeng yang paling berkesan baginya adalah dongeng yang diceritakan oleh orangtuanya sembari menyelipkan kata-kata Sunda semisal tisoledat, tigejebruk, dan lainnya. Sementara itu, Ibu Rani Razak berpendapat bahwa pesan parenting akan jauh lebih efektif apabila disampaikan dengan dongeng. Beliau mencontohkan, daripada menyuruh anak untuk mandi, kita justru menceritakan pengalaman kita. Misalnya bahwa kita dulu pernah menyukai seseorang karena tubuhnya selalu wangi.


lhor-lokakarya-mendongeng

Setelah talkshow, Lokakarya dibuka dengan penyampaian dongeng oleh Kang Acep, pendongeng asal Yogyakarta yang kiprahnya telah mendunia. Tak hanya materi cerita yang bagus, dongeng Kang Acep menarik karena disampaikan dengan gaya dan intonasi sesuai jalan cerita. Selesai mendongeng, Kang Acep tak lupa membagi tips dan trik supaya dongeng jadi menarik dan pesannya tersampaikan dengan baik. Ini dia tips-tips dari Kang Acep:


1. Siapa pun dengan cara apa pun dapat mendongeng. Jadi nomor satu adalah niat & just go for it!


2. Trust & Raport 


Membangun hubungan dan kelekatan dengan audiens. Ingat bahwa audiens bukanlah obyek, ajak audiens berpartisipasi dalam cerita. Misalnya dengan menyelipkan lagu yang relevan dengan cerita lalu mengajak bernyanyi sama-sama. Cara lainnya bisa dengan mendekatkan diri pada anak saat bercerita, menyalami dengan cara menyentuh anak, bercerita dengan badan agak bungkuk untuk menghindari kesan galak, atau tersenyum.


3. Konsentrasi


Fokus pada misi cerita tanpa mengabaikan anak. Jika atensi anak mulai turun, raih kembali dengan cara mengeraskan suara, atau bertanya kemudian kembali ke cerita.


4. Lentur dan Bermakna


Eksplorasi gerak tubuh dan mimik wajah dengan memerhatikan maknanya. Gunakan tubuh dalam bercerita, bisa menggerakan tangan atau melenggok badan sesuai alur cerita. Lebih baik lagi kalau pendongeng belajar tari atau musik.


5. Keragaman Suara


Suara sangat membantu dalam menghidupkan karakter tokoh dan latar cerita. Latih suara/vokal dengan tips berikut:


Latihan teknik pernapasan:


  1. Duduk tegak kemudian tarik napas. Tahan di perut lalu keluarkan perlahan-lahan.

  2. Ulangi langkah di atas, tapi keluarkan napas sambil mendesis.

  3. Ulangi langkah di atas, tapi keluarkan napas sambil mendesah.

  4. Ulangi langkah di atas, tapi keluarkan napas sambil bilang “a” sepanjang-panjangnya, atau sekeras-kerasnya (boleh bervariasi). Bisa juga dilanjutkan dengan latihan seriosa.


Latihan mengucapkan satu kata dalam berbagai jenis suara, intonasi dan ekspresi. Misalnya mengucapkan kata “saya” dalam berbagai variasi.


6. Eksplorasi Potensi Diri


Cari, temukan dan gunakan potensi diri kita. Caranya dengan melakukan meditasi. Tarik napas dalam-dalam, tutup mata dan bayangkan hal yang membuat kita bangga terhadap diri sendiri. Gunakan hal tersebut untuk menemukan potensi dan kepercayaan diri saat mendongeng.


7. Membuat Cerita. Tentukan 7 hal berikut:


  • Tema. Pilih tema yang dekat dengan keseharian anak

  • Tujuan. Tentukan tujuan cerita, misalnya ingin membuat anak rajin sikat gigi

  • Nilai. Nilai yang ingin disampaikan cerita, misalnya menjaga kebersihan membuat kita sehat

  • Segmen. Siapa audiens cerita kita

  • Masalah. Apa masalah yang dihadapi tokoh kita, misalnya sakit gigi karena malas sikat gigi

  • Kerangka Cerita. Buat kerangka cerita mulai dari awal, klimaks/anti-klimaks, hingga akhir cerita.


8. Berani Mencoba


Sehebat apa pun ide tanpa ditulis tak akan jadi cerita. Semakin banyak mencoba, semakin kita tahu cara mendongeng yang menarik.


Sepertinya mudah ya! Tak hanya berbagi tips, Kang Acep juga mengajak kita mempraktekkan tips tersebut. Setiap peserta diberi waktu untuk menyusun kerangka dan menulis dongeng. Beberapa dongeng lalu dibaca dan diberi masukan oleh Kang Acep. Saya sendiri tak sempat menulis dan memilih melanjutkan di rumah. Yuk, kita mendongeng!

7 Komentar
Retno Aini
Retno Aini December 7, 2015 5:51 am

Omg Farhan, penyiar favorit jaman di hardrockFM! *ketauan umurnya deh* Bagus banget ini workshop mendongengnya... thanks ya Angie disharing poin2nya, jadi bisa ikutan belajar 'ilmu mendongeng'nya juga ni :D

WiwiT
WiwiT December 2, 2015 7:48 am

gara-gara baca ini, aku pengen punya boneka tangan dan boneka jari lagi. Boneka tangan punya kika udah diambil ponakan2 semua.. Terima kasih tipsnya ya kakak Angie :)

Angie Renata
Angie Renata December 1, 2015 7:32 pm

Terima kasih semuaa, iya alhamdulillah dapet banyak tips, ternyata mendongeng juga perlu latihan hehe. Habis ikutan lokakarya ini jadi tambah semangat mendongeng buat anip :)

musdalifa anas
musdalifa anas November 30, 2015 8:58 am

mama Angie, terima kasih artikelnya, tipsnya oke banget. Mari belajar lagi mendongeng dengan baik untuk anak :)

Eka Gobel
Eka Gobel November 30, 2015 7:40 am

Keren ya ngie acaranya! Meski keliatannya mudah, tapi memang perlu latihan yg rutin utk dpt mendongeng yg baik untuk anak. Jadi tambah dekat dengan anak dan memorinya itu loh yg ga bisa ilang sampe tua, pasti selalu ingat sama dongeng2 yg diceritain orangtua. Makasih ya angie udah berbagi :)