Maraknya usaha kecil dan rumah tangga yang dijalankan oleh wanita terutama yang sudah berkeluarga menarik perhatian The Urban Mama. Pada tanggal 13 September 2014 lalu, The Urban Mama Luncheon (TUM Luncheon) yang diadakan di Bandung mengangkat tema ini serta bicara lebih spesifik mengenai bagaimana cara membangun brand yang kuat bagi usaha kecil mau pun rumah tangga.
Acara mengobrol soal HaKI bersama Prayudi Setiadharma ini diadakan sambil menikmati makan siang di Selera's Restaurant Selaras' Guest House dan camilan dari Velvet Spatula yang enak sekali…
Urban mama yang datang sangat antusias mendengarkan presentasi dari Mas Yudhi ini. Acara diawali dengan mengenalkan apa itu Hak Kekayaan Intelektual, mulai dari merek, paten, sampai indikasi geografis.
Merek adalah suatu “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
Pemakaian merek berfungsi sebagai:
- Tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya;
- Sebagian alat promosi, sehingga mempromosikan hasil produksinya cukup dengan menyebut mereknya;
- Sebagai jaminan atas mutu barangnya;
- Menunjukkan asal barang/jasa dihasilkan.
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Bagi pemilik usaha kecil atau rumah tangga seperti kita tidak ada salahnya mendaftarkan merek apalagi jika sudah mulai berproduksi dan mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat. Namun, memilih merek dan logo pun harus hati-hati, hindari untuk terlalu mirip dengan merek terkenal, misalnya seperti terjadi pada kasus Pecel Lele Lela. Nama dan jenis barang boleh beda, namun logonya terlihat mirip dengn Starbucks sehingga akhirnya mereka harus mengganti dengan logo baru.
Saat tanya jawab, hampir semua peserta bertanya mengenai HKI, terutama mengenai merek. Mas Yudhi mengingatkan agar dalam memilih merek kita mengingat dua hal, yaitu merek harus aman dan kuat, aman artinya tidak melanggar merek milik orang lain, kuat artinya tidak mudah ditiru, dibajak, atau didompleng oleh orang lain.
Sesi yang penuh ilmu tersebut terpaksa harus berakhir karena waktu sudah menunjukan pukul 13.30 siang. Setelah sesi foto yang heboh, luncheon pun harus berakhir. Sampai ketemu di luncheon the urban mama berikutnya ya…
keren ini acaranya, sayang g bisa ikut
Ga nyesel bgt hadir TUM luncheon edisi haki ini :))
seru, gue yg ga punya usaha jd pgn bikin usaha hihi.
aaahhh..seru banget Luncheon-nya kemaren.. sayang banget ga bisa ikutan.. tapi ditunggu next Luncheon di Bandung lagi-nya ya TUM.. :D
sayang banget berhalangan hadir, selalu senang bisa ikutan Luncheon TUM, bisa dapat ilmu dan silaturahmi dengan mama2 yg hadir. Sampai ketemu di Luncheon selanjutnyaaa :)
selalu seru dan keren yaa #TUMLuncheon ini! suka banget dgn konsem luncheon TUM, mulai dari tema, narsum, tempat dan makanan oke semua :*
sampai ketemu di luncheon2 selanjutnya! can't wait!