Slow Cooker: Riwayatmu Setelah MPASI

Oleh Retno Aini pada Senin, 11 Maret 2019
Seputar Tips
Slow Cooker: Riwayatmu Setelah MPASI

Ini salah satu problem klasik para mama saat anaknya 'hijrah' dari MPASI ke table food: 'peralatan perang' MPASI mau dikemanakan? Salah satunya adalah alat super bernama slow cooker. Bagaimana tidak super ya si slow cooker ini: memasak bubur tim, kaldu ceker dan sup bisa sambil ditinggal tidur? Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Sebenarnya bisa saja peralatan MPASI tersebut disimpan untuk nanti adiknya mulai MPASI, dijual kembali atau dihibahkan. Namun sayang juga kalau sudah beli mahal-mahal tetapi alat tersebut hanya dipakai satu-dua masa saja.

Usai dikaryakan membuat MPASI, kalau dipikir-pikir sayang juga si slow cooker menganggur begitu saja. Mana ukurannya bukan yang imut-imut karena dapat dari kado pernikahan, bukan dibeli khusus untuk masak MPASI. Teringat cerita salah satu teman seperjuangan di forum TUM tentang slow cookernya yang dikaryakan kembali, akhirnya saya cari-cari resep makanan yang bisa dimasak pakai slow cooker. Ternyata ada banyak! Sekarang slow cooker malah menjadi salah satu alat andalan saat menyiapkan makanan sehari-hari. Dari hidangan sup, semur, soto, sampai masak rendang, gudeg, atau ayam pop pun jadi lebih suka menggunakan slow cooker.

Slow cooker ini jadi andalan saya dalam mengolah daging, bahkan sekarang lebih suka mengolah daging pakai slow cooker dibanding pressure cooker. Pressure cooker memang lebih cepat mengempukkan daging, tetapi harus ekstra berhati-hati karena cara kerjanya yang menggunakan uap panas bertekanan tinggi. Uap panas bertekanan tinggi cocok untuk mengolah kacang-kacangan, daging bertulang (potongan iga, buntut, ikan utuh presto serta ayam tulang lunak) atau memasak stok lauk sekaligus agak banyak, tetapi kadang citarasanya tidak se-juicy daging yang dimasak pelan seperti diungkep. Memasak dengan pressure cooker pun tidak bisa ditinggal, harus selalu diawasi. Kalau pressure cooker mematangkan makanan dengan uap panas bertekanan tinggi, slow cooker adalah sebaliknya: menggunakan panas sedang yang stabil (tidak sampai di atas 100 derajat Celcius) yang menyebar selama hidangan dimasak dan mentransfer panas lewat cairan masakan sehingga hidangan matang merata dan citarasanya tidak hilang. Kalau mama perhatikan slow cooker dibagi menjadi dua alat: pot terluar untuk pemanas dan pot porselen bagian dalam slow cooker, pot porselen tersebut dirancang khusus untuk memerangkap panas yang akan mematangkan masakan.

Karena tidak menggunakan panas tinggi, slow cooker ini relatif lebih aman dan bisa ditinggal saat menyala mengolah makanan. Terasa sekali kalau sehari-harinya multitasking: sembari beres-beres rumah, bebersih, mengerjakan hal lain, atau saat tidur malam pun slow cooker bisa tetap ON memasak makanan. Kadang saat slow cooker bekerja saya tinggal belanja ke toko dekat rumah atau jemput Alma ke sekolah. Sampai di rumah, sudah ada makanan hangat tersaji. Cara kerja slow cooker cocok untuk mengungkep daging dan ayam, terutama daging murah yang banyak urat dan tetelan, hasilnya akan lebih empuk. Ini karena dalam waktu tertentu, panas sedang yang stabil akan mengempukkan jaringan ikat (urat) menjadi agak bening (gelatinized) namun tidak membuat jaringan otot (dagingnya) menjadi keras. Jadi dagingnya 'dirusak' (baca: dimasak) perlahan-lahan sehingga saat matang masih terasa juicy. Untuk memasak daging dan ayam biasanya saya menggunakan setelan 'high' selama 3-4 jam (waktu memasak rendang pernah sampai 5 jam), sementara untuk sup ikan dan sayur menggunakan setelan 'high' selama 1 jam lalu 'low' selama 1 jam berikutnya atau sampai hidangan matang. Adapun slow cooker cocok untuk membuat hidangan berkuah, mengungkep (stewing) serta mengolah pasta seperti membuat mac and cheese. Slow cooker bisa juga untuk membuat minuman hangat seperti bandrek dan wedang ronde. Satu lagi yang saya sukai dari slow cooker adalah saat akan disajikan tinggal angkat saja pot porselen berisi hidangannya dan letakkan di meja makan. Hemat cucian panci, hehe.

Beberapa tips yang harus diperhatikan saat memasak dengan slow cooker adalah perhatikan batas jumlah cairan untuk sekali masak agar tidak tumpah meluap saat alatnya menyala. Untuk daging, selalu cuci bersih di bawah kucuran air terlebih dahulu sebelum dimasak dalam slow cooker. Kalau akan mengolah sayur, masukkan sayurnya belakangan setelah daging terlihat mulai matang, agar sayurannya tidak hancur terlalu matang. Usahakan juga slow cooker selalu ditutup rapat dengan tutupnya agar panas terjaga stabil sehingga masakannya matang merata.

Salah satu hidangan yang suka dimasak dengan slow cooker adalah ayam pop. Kalau di toko dapat ayam halal, prioritas utama adalah dimasak ayam pop. Ini makanan Indonesia kesukaan Alma, kalau makan bisa sampai tambah berkali-kali. Tidak hanya Alma, mama-papanya pun juga doyan. Ayam pop slow cooker ini jadi penyambung rasa kangen kami akan makanan Indonesia. Apalagi kalau dimakan bersama lalap timun sambal petai... serasa betulan makan di rumah makan Padang.

Bahan:

 

    • 6-8 potong ayam, pisahkan kulitnya

 

    • 15 siung bawang putih

 

    • 3 siung bawang merah

 

    • seruas jahe

 

    • 5 butir kemiri

 

    • 350 ml air kelapa muda

 

    • 350 ml santan encer

 

    • 300 ml air matang atau secukupnya sampai ayam terrendam

 

    • 1 lembar daun jeruk

 

    • 1 lembar daun salam

 

    • 1/2 batang sereh, geprek

 

    • 1 lembar daun pandan, simpulkan

 

    • 1 sdm cuka (atau 2 sdm air perasan jeruk nipis)

 

    • garam

 

    • bubuk lada putih

 

    • 2 sdm minyak kelapa atau minyak goreng

 



Bagaimana urban mama, mudah sekali kan? Ada yang punya resep andalan lain yang bisa dimasak dengan slow cooker?

17 Komentar
Fajrin Dina July 26, 2015 12:03 am

Menarik, makasih tips nya

chindy megasari
chindy megasari February 2, 2015 10:23 am

emang sc ini mantep banget, apalagi pas bulan puasa abis tarawih cemplung-cemplung pas saur siap semua :)

hanana fajar
hanana fajar January 30, 2015 3:20 pm

huaaa ini juga nihhh baru liat manfaat SC ternyata bisa ya bikin ayam pop...*lap iler.. tfs mba aini:)

Eka Gobel
Eka Gobel January 30, 2015 12:36 am

tfs ai, waah asyik banget yaa masak-masak pake slow cooker! bener banget, kalo pake pressure cooker memang harus lebih hati-hati dan harus diawasi. pake slow cooker bisa sambil santai-santai ya ai. duh itu ayam popnya menggoda sekali siih..

bunda_rizma
bunda_rizma January 28, 2015 2:19 pm

@mama aini wah tfs yah... langsung di capture resepnya. kasian sc banyakan nganggurnya :D
@mama mustika keren jg kepake bgt malah ya skrg.