Bagi keluarga kami tanggal 14 Februari adalah Congenital Heart Defect (CHD) awareness day atau di Indonesia dikenal dengan istilah Penyakit Jantung Bawaan (PJB).
"Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya anak yang kurang beruntung mendapat kesempatan untuk belajar dari guru yang baik dan metode yang benar." --Profesor Yohanes Surya, Phd
Untuk meningkatkan semangat saat memerah asi di kantor, saya sengaja membuat catatan setiap hari, sejak cuti melahirkan berakhir sampai tanggal 10 Januari 2014 lalu.
Pengalaman saya, menjaga anak yang mengalami GE itu benar-benar membuat berdebar-debar. Kami mesti menjaga asupan cairannya. GE tidak ada obatnya, yang mesti diwaspadai adalah ancaman dehidrasi.
Suami dan anak saya suka sekali makan kentang: baik dipanggang, direbus, ataupun digoreng. Kebetulan belum lama ini saya mencoba resep potatoes au gratin dan ternyata langsung menjadi favorit keluarga kami.
Sebagai ibu, tentunya saya ingin selalu melindungi anak. Kalau perlu dikurung di dalam rumah, dijaga dengan ketat, dan dijauhi dari mara bahaya dan ancaman apa pun.
Akhirnya saya mendapatkan ide untuk mengajak Lian membuat kue. Kebetulan di rumah ada pisang dan saya ingin mencoba resep yang baru saya dapatkan dari teman.
Saat pertama kali ke dokter kandungan, ada dua hasil yang saya peroleh, pertama saya dinyatakan hamil dan ternyata ada dua buah miom dengan diameter 4 cm dan 2 cm.