Buah pisang cepat sekali matang dan kulitnya berubah kecokelatan, yang mana kalau sudah terlalu matang, teksturnya tidak lagi enak untuk diblender jadi smoothie. Kalau pisang mulai berbercak, saya tunggu saja barang 1-2 hari lalu diolah jadi banana bread untuk sarapan atau camilan teman minum kopi dan teh sore-sore.
Setiap membeli roti tawar bagian paling pinggirnya sering terbuang karena tidak ada yang mau memakannya. Ternyata bagian ini bisa diolah menjadi makanan lain seperti muffin tin cheeseburger.
Biasanya kue nastar dibentuk bulat-bulat berisi selai nanas harum, dan dihiasi dengan potongan kecil kismis, serutan keju atau cengkeh. Kali ini saya akan berbagi cara membuat nastar dengan bentuk menyerupai baby bear memeluk bola yang terbuat dari nastar.
Salah satu makanan favorit saya waktu kecil adalah cireng. Saat anak-anak mencobanya, mereka ketagihan. Jadi, saya mencoba membuat cireng sendiri di rumah.
Saat masih kecil, saya senang sekali membantu Mama membuat kue lebaran di rumah. Namun setelah menjadi ibu, rasanya hampir setiap tahun saya hanya membeli kue lebaran untuk disajikan kepada tamu, bukan membuat sendiri. Alasannya, karena repot dan saya tidak punya oven.
Saat anak mulai malas makan, saat itulah Urban mama harus ekstra kreatif menciptakan menu baru yang menarik agar anak kembali lahap makan. Salah satunya adalah menyulap spaghetti meatballs menjadi hidangan 'baru'.
Kalau di restoran aslinya, saat jam-jam ramai mau duduk manis menikmati frozen hot chocolate ini harus mengantre dulu sampai satu jam. Ternyata minuman ini mudah sekali dibuat asal ada blender. Akan lebih seru lagi kalau membuatnya bersama-sama si kecil. Selamat mencoba!
May the Fourth adalah tanggal yang ditunggu-tunggu oleh para fans Star Wars, film seri epic opera antariksa karya George Lucas. Dalam kesempatan ini saya akan berbagi cara mudah menghias cupcake menyerupai Princess Leia, salah tokoh utama Star Wars yang pertama kalinya diperankan oleh Carrie Fisher.
Masa MPASI adalah masa mengenalkan makanan setelah bayi berusia 6 bulan. Selain senang memasuki masa MPASI ini, saya juga merasa sedikit khawatir, kira-kira apakah makanan yang saya berikan sudah tepat dan apakah Aiko akan senang saat makan atau tidak. Saya secara khusus membekali diri dengan mengikuti pelatihan persiapan MPASI di klinik laktasi agar bisa memberikan MPASI pada Aiko sesuai dengan anjuran WHO.