Setelah tertunda setahun lamanya, 3 September lalu alhamdulillah kami sekeluarga akhirnya melaksanakan aqiqah untuk Kafi. Hewan pilihan berupa dua ekor domba. Meski menjelang Idul Adha, namun harga domba tidak ikut naik layaknya hewan kurban lainnya.
Saya pribadi ingin syukuran kali ini tersalurkan ke orang-orang berhak lainnya. Pada banyak kesempatan sebelumnya, keluarga saya sering kali menyalurkan syukuran ke pihak yang sama.
Beberapa minggu lalu saya sempat melihat foto seorang bapak yang bekerja sebagai badut jalanan sedang lahap menyantap makan siangnya. Saat itu, ia menyantap makanan gratis dari program Free Food Car yang diadakan oleh Sekolah Relawan. Program ini rutin berlangsung mingguan untuk memberikan makanan gratis kepada kaum yang berhak seperti orang miskin, dhuafa, yatim, dan sebagainya. Tiap pekan, lokasi makan siang berpindah-pindah di sekitar Jabodetabek.
[caption id="attachment_120367" align="aligncenter" width="496" caption="Bapak berkostum BoBoiBoy menyantap makanan gratis dari Free Food Car (Sumber: Facebook)"][/caption]
Ide untuk menyalurkan syukuran Aqiqah lewat Free Food Car pun terlintas. Singkat cerita, saya berkoordinasi dengan teman-teman dari Sekolah Relawan. Peran mereka mulai dari memberikan rekomendasi jasa aqiqah dan catering sampai menyuguhkan makan siang untuk target penerima saat hari H. Meski tergolong mendadak, alhamdulillah, semua berjalan cepat dan maksimal.
Kami memutuskan menu 300 sate dan 100 porsi gulai untuk disajikan lewat Free Food Car. Sementara sisa daging lainnya untuk nasi kotak dengan menu nasi kebuli yang akan dibagikan ke keluarga dan kerabat. Setelah diskusi, penyembelihan langsung dilaksanakan. Keesokan paginya, sate dan gulai dikirimkan ke markas teman-teman Sekolah Relawan di Depok. Sekitar pukul 10 pagi mereka menuju Kampung Pemulung di Gang Mawar Ciputat, Tangerang Selatan, yang menjadi lokasi Free Food Car saat itu. Setibanya di sana, relawan bersiap-siap melayani warga.
Saya dan atoknya Kafi menyusul tepat tengah hari. Kami menyaksikan langsung antusiasme warga menyantap hidangan serba domba. Mulai anak-anak sampai lansia mengantre untuk memperoleh seporsi nasi dengan lauk sate dan gulai domba.
Satu jam kemudian, hidangan ludes dan hati saya pun gembira. Alhamdulillah, rencana dadakan ini akhirnya terlaksana karena bisa dibilang pihak keluarga sempat meragukan keputusan ini.
[caption id="attachment_120366" align="aligncenter" width="500" caption="Warga menyantap sate dan gulai domba"][/caption]
Saya sungguh berterima kasih kepada teman-teman Sekolah Relawan yang bersedia membantu aqiqah Kafi dari persiapan sampai eksekusi. Mereka bahkan rela datang jauh-jauh dari Bogor menemui saya di Condet untuk koordinasi soal hari pelaksanaan.
Para relawan ini juga menyambut hangat kedatangan kami di Gang Mawar. Mereka datang dari berbagai wilayah yang tentunya memakan perjalanan jauh untuk mencapai lokasi ini.
Sungguh inspiratif! Semoga semangat kerelawanan ini bisa menular ke anak-anak muda lainnya.
TOP BANGET! very inspiring ide dari sekolah relawan membuat Free Food Car untuk membantu sesama yang membutuhkan dan mama Febi memanfaatkan dengan baik di momen yang tepat.
Mama febi, ikut senang bacanya. Semoga menginspirasi
mama febi merinding bacanya... Inspirasi buat yang pengen ngelakuin hal yang sama ya... Hebat relawannya dan setuju seperti kata Teh Nit, semoga virusnya menyebar...
Amiiin. Makasih banyak mommy Rian & teh Ninit :)
waaah asli keren bangettt mama febi!!! banyak yang merasakan manfaatnya. salut dengan para relawan! semoga "virus" ini semakin tersebar yaa.