Untuk memeriahkan perayaan Idul Adha di rantau, saya merayakannya dengan masak hidangan a la lebaran. Kali ini pilihannya jatuh pada opor ayam. Agak-agak anti mainstream sih, tidak masak-masak hidangan kambing. Tetapi cukup untuk membuat suasana lebarannya agak terasa.
Namun karena yang makan hanya bertiga, ayam seekor bisa lama baru habis. Sementara tahu sendiri ya mama, hidangan bersantan itu harus pintar-pintar diselamatkan agar tidak basi. Namanya orang Indonesia, rindu juga makan lauk bersantan tetapi perut sudah tidak kuat kalau banyak-banyak makan santan. Kebetulan di rumah masih ada stok beras ketan. Akhirnya daging ayam opor diselamatkan menjadi camilan Semar Mendem.
Semar medem adalah camilan tradisional Jawa yang terbuat dari beras ketan isi ayam dan dibungkus dadar telur. Citarasanya asin gurih, apalagi kalau dimakan bersama areh atau kuah santan kental, seperti yang dulu selalu disajikan oleh eyang saya.
Saya baca di resep, bumbu yang dipakai untuk memasak daging ayam isi semar mendem pada dasarnya mirip bumbu opor. Ya sudah, sisa ayam opor dijadikan isi semar mendem, sementara kuah opornya dimasak lagi bersama sedikit santan kental jadi kuah areh. Karena terbuat dari beras ketan maka semar mendem ini jauh lebih mengenyangkan dan padat kalori, cocok dijadikan bekal sekolah untuk anak.
Bahan-bahan:
- 200 gram beras ketan putih, rendam 1 jam
- 200 ml santan encer
- 1/2 batang serai, memarkan
- 1/2 lembar daun pandan, ikat
- Garam secukupnya
Bahan Opor Ayam:
- 1 sdm ketumbar
- 3 butir kemiri
- 1/4 sdt jintan
- 6 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 potong paha ayam atas-bawah (total 4 potong)
- 4 lembar daun jeruk
- 1/2 batang serai
- 150 ml santan kental, encerkan dengan 100 ml air matang
- Minyak goreng untuk menumis bumbu
- Gula, garam, dan bubuk merica secukupnya
- 1 sdm tepung maizena, encerkan dengan 2 sdm air dingin
- 3 sdm santan kental
Bahan Dadar:
- 4 butir telur ayam
- 2 sdm tepung terigu
- 1 sdm santan kental
- 50 ml air matang
- 1 sdm minyak goreng
- Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Rendam beras ketan selama 1 jam, lalu buang airnya. Masak santan bersama serai, daun pandan dan garam sampai mendidih. Masukkan ketan, aduk hingga santan meresap. Dalam rice cooker atau kukusan yang sudah dipanaskan, kukus aronan beras ketan selama 30 menit ayau sampai matang. Sisihkan.
2. Sangrai ketumbar, kemiri dan jintan sampai wangi. Haluskan bersama bawang merah dan bawang putih (diulek atau diblender).
3. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, serai dan daun jeruk hingga harum. Masukkan paha ayam, masak sampai daging ayam mulai putih. Tuang santan, aduk & masak sampai ayam matang dan kuah santan berkurang. Angkat dan dinginkan, lalu suwir-suwir daging ayamnya. Sisihkan.
4. Kocok telur, garam, dan air. Masukkan terigu, kocok sampai tidak ada terigu yang menggumpal. Tambahkan minyak goreng dan santan, kocok rata.
5. Olesi wajan anti lengket dengan sedikit minyak, panaskan, buat dadar titip-tipis, sekitar 12 lembar dadar telur.
6. Untuk kuah areh: ambil seluruh kuah godokan ayam yang tersisa, aduk bersama air tepung maizena dan santan kental. Masak api kecil hingga air berkurang dan kuah mengental. Beri garam gula dan merica secukupnya.
7. Ambil selembar dadar, beri nasi ketan dan cacahan cacahan daging ayam secukupnya. Lipat sisi kanan-kirinya lalu gulung.
8. Sajikan semar mendem bersama siraman kuah areh dan taburan bawang goreng.
Selamat mencoba, Urban mama!
Semar mendem ini favorit bangeeet!
Udah lama gak buat camilan ini, jadi pengen bikin jugak deh.
Cuma rada males bikin lembaran tipis telornya, ahahaha
Wah aiii..suka banget deh sama semar mendem ini. Bikin ngiler ajaa.
Ya ampun, kepikiran aja sih sisa opor jadi isi semar mendem! Ide bagus nih... mau nyoba ah... mayan juga buat bekal sekolah ya. Soalnya prinsip bekal albert tuh tinggal comot masuk mulut.
@teh Ninit sama2 teh Ninit... :D
@Enji sama2 Enji :D
@Zata ahahaa antigagal kok Zata, tinggal gulung-gulung... Tapi cepat ludesnya :P