Ilmu adalah benih yang ditanam dalam sabar, dijaga dalam kegembiraan, dan dituai dalam rasa syukur, sebagai bekal dan amalan
- Novayanti Herdina
Buku Asyiknya Belajar di 5 Benua memberikan pengetahuan tentang kerifan pendidikan di 18 negara dari 5 benua. Disusun oleh 20 mama perantau dengan pengalamannya masing-masing tentang lika-liku pendidikan di negara-negara yang pernah mereka tempati. Buku ini membuka pikiran kita dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia; tentunya disesuaikan dengan kultur Indonesia yang berlandaskan Pancasila.Membaca buku ini membuat kita seolah-olah ikut merasakan pengalaman tinggal di negara-negara tersebut. Dari mulai negara dengan cuaca yang ekstrim dingin, hingga negara dengan cuaca yang sangat panas. Dari negara yang sistem pendidikannya sangat ketat hingga negara yang sistem pendidikannya sangat santai.
Pengalaman para mama perantau dalam buku ini sangat menginspirasi kita sebagai orangtua dan pendidik untuk lebih peka, peduli, dan aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak; sehingga mendukung anak-anak untuk memiliki pendidikan yang berkualitas tinggi dan berprestasi. Dari pengalaman para mama perantau di buku ini, ada beberapa cara belajar yang sebagian sudah dan dapat kita terapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia:
- Belajar yang menyenangkan yang di Indonesia dikenal dengan istilah Paikem (Pembelajaran aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan), sehingga kegiatan belajar bukanlah beban bagi anak-anak, melainkan tamasya intelektual dan spiritual.
- Active Learning dengan cara mengajak anak-anak berdiskusi, bertanya dan mengajukan pendapat, juga melakukan praktik kerja di luar sekolah.
- Sistem reward sebagai salah satu alat pendidikan yang berbentuk nonfisik yang memicu anak untuk meningkatkan prestasinya.
- Pengalaman praktik bagi anak selain teori di dalam kelas, sehingga perpindahan pengetahuan, nilai-nilai dan kemampuan anak seimbang.
- Persatuan Orang Tua Siswa yang aktif dan terlibat langsung di sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
- Penerapan kurikulum yang tidak memiliki banyak mata pelajaran, bahkan pada sebagian negara, anak-anak di tingkat TK lebih fokus bermain dan belum diajarkan membaca dan menulis.
- Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam seperti field trip, bazar. Konser musik, upacara penyambutan murid baru, perayaan hari-hari besar, olahraga dan lain-lain.
- Pengelolaan sekolah yang ramah anak dan ramah keluarga.
Pendidikan anak-anak didorong oleh rasa cinta orangtua kepada anak-anak. Pendidik sejati adalah kita, para orangtua, sejak anak masih di dalam rahim kemudian dilanjutkan dalam tahun-tahun awal kehidupan anak. Kendali pendidikan berada di tangan orangtua sebagai teladan anak, terutama dalam membangun karakter: motivasi, etos kerja, disiplin, toleran, jujur, sopan, rajin dan lainnya. Dengan didikan orangtua itulah, anak-anak dapat merendahkan dirinya dengan kasih sayang kepada orangtua, sehingga dari lisan dan kerendahan hatinya, lahirlah doa anak-anak yang saleh untuk orangtuanya sebagai pendidik utama dan pertama.
Bangsa-bangsa yang pandai selalu dapat mengambil kearifan dari manapun sumbernya. Kebaikan yang kita ambil dari buku ini merupakan tanda kesiapan dan keterbukaan kita untuk beradaptasi di era global dan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menata pendidikan di Indonesia.
Info buku
Penulis: Efa Refnita, Dian Akbas, Novayanti Herdina, dll
ISBN: 978-602-5845-16-1
Penerbit: Visi Mandiri, Kelompok Penerbit Ziyad Visi Media, Surakarta
Jumlah halaman: 311
Harga: Rp. 110.000 (Agustus 2018)
Baguuuss. Indeed. Smoga someday bs ngerasain pendidikan di LN hehe
Aku penasaran banget sama buku ini mamah.. makasih udah di review di TUM, jadi ada bayangan tentang isinya. Tinggal hunting aja nih :))
Aku resellee buku ini lho Ma, barangkali masuh minat dan belum menemukan XD
wah haru beli nih buat Mika, jadi penasaran dan pengen beliin buat Mika. TFS mama eka
udah baca dan baguuus!
Mamah eka, terima kasih review bukunya. Jadi penasaran pengen baca.