[caption id="" align="aligncenter" width="260" caption="Gambar diambil dari www.vaginismus.hubpages.com"][/caption]
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan pengalaman, bukan bermaksud sebagai saran ahli dan/atau medis.
Vaginismus, apa itu?
Vaginismus is vaginal tightness causing discomfort, burning, pain, penetration problems, or complete inability to have intercourse (www.vaginismus.com).
Bisa diartikan, bahwa vaginismus adalah "kelainan" otot-otot vagina yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan kadang rasa sakit yang luar biasa saat berhubungan intim (intercourse).
Ada seksolog yang membedakan vaginismus menjadi dua: primer dan sekunder. Primer: sama sekali belum pernah berhubungan seksual. Sekunder: pernah melakukan intercourse secara normal, namun mengalami gangguan (terasa sakit) untuk sementara waktu. Biasanya yang sekunder ini karena penyakit tertentu.
Karena tidak mampu berhubungan seksual ini, biasanya wanita akan stres, depresi, komunikasi dengan suami memburuk, dan juga berbahaya bagi keharmonisan rumah tangga. Komunikasi yang buruk ini dapat melebar dengan konflik-konflik lain yang "mewarnai" kehidupan rumah tangga baru, seperti finansial, perilaku pasangan setelah menikah, mertua, tetangga, dll. Wanita biasanya ingin curhat, tapi malu dengan permasalahan ini, sehingga memilih diam, atau curhat online (seperti saya di thread ini). Suami yang biasanya ingin sekali bermesraan dengan istrinya setelah menikah pun dapat frustasi karena tidak dapat izin untuk intercourse, dan ini dapat membuatnya pun "pusing" karena tidak dapat menyalurkan hasrat biologisnya. Yah, kalau dua-duanya stres, marah-marah terus... hmmm semua jadi serba salah... bahkan ada yang sampai bercerai karena masalah ini.
Siapa saja penyandang vaginismus ini?
Semua wanita bisa terkena vaginismus. Meskipun banyak penyandang yang pernah merasa "trauma" dari perilaku seksual yang diterima di masa lampau, atau memandang negatif tentang hubungan seksual, tetapi orang yang berpikiran terbuka (open minded person), seperti saya pun, tidak luput dari serangan vaginismus ini.
Wanita yang menyandang vaginismus bukan berarti tidak dapat menikmati hubungan seksual dengan suami. Mereka dapat menikmati, bahkan mencapai orgasme dengan bentuk rangsangan lain. Kesulitan mereka hanya pada saat intercourse saja.
Hamil dan Melahirkan
Wanita penyandang vaginismus bisa hamil dan juga melahirkan, sama seperti wanita yang lainnya. Kok bisa?
- Tanpa intercourse sempurna (penis masuk seluruhnya dan ejakulasi di dalam), sebenernya saat bersentuhan (petting) atau mencoba intercourse meskipun baru sedikit bagian penis yang masuk, sudah ada sperma yang keluar bersama dengan cairan semen yang keluar saat pria merasa terangsang dan ereksi. Sperma ini pun dapat membuahi sel telur di rahim dan menyebabkan kehamilan (Catatan: Ini yang terjadi pada saya dan salah satu urban Mama yang lain, yang sudah hamil meskipun belum intercourse sempurna)
- Otot vaginismus memang kencang luar biasa saat intercourse (ada benda "asing" yang berusaha masuk ke vagina). Melahirkan merupakan proses yang sebaliknya. Yakni proses alami mengeluarkan "sesuatu yang alami" dari dalam rahim ke luar vagina. Pada proses ini otot vagina akan bekerja "otomatis" dan dapat "melar" sebanyak yang diperlukan untuk jalan keluar si buah hati". (Catatan: Ini juga terjadi pada saya, yang tetap bisa melahirkan secara normal.)
Penyembuhan Vaginismus
Saat ini sudah mulai banyak ahli dan klinik seksologi, dan juga website yang membahas mengenai penyembuhan-penyembuhan kelainan seks. Kalau Anda punya budget untuk itu, silakan. Tapi menurut pengalaman saya, untuk datang atau telepon ke sana saja membutuhkan persiapan mental yang luar biasa. Baru disapa lewat telepon: Keluhannya apa, Bu? "Klek" saya langsung tutup telepon. Nah, untuk menyembuhkan vaginismus saya, ini beberapa hal yang saya lakukan:
1. Cari informasi sebanyak-banyaknya
Ya, cari info soal vaginismus, soal vagina, soal hubungan seksual, dan apa pun yang Anda khawatirkan. Lawan kekhawatiran dengan senjata pengetahuan. Ini website yang menjadi acuan saya dan juga saya bagi bersama suami dan sahabat tempat curhat saya:
http://www.vaginismus-awareness-network.org/
Website ini punya panduan lengkap untuk memahami dan menyembuhkan sendiri vaginismus. Versi bahasa Indonesianya? Sejauh ini saya belum menemukan yang sekomplit website tersebut. Paling banyak cuma artikel-artikel pendek saja, tanpa ada pengalaman empirisnya.
2. Latihan Dillating
Dillating adalah latihan melenturkan otot-otot vagina yang dilakukan secara bertahap, dengan alat bantu dillator, atau menggunakan jari tangan sendiri. Sudah bisa kegel? Lakukan saja gerakan kegel sesering mungkin, bahkan saat intercourse. Sangat membantu untuk fleksibilitas otot vagina, lho.
3. Sharing
Ya. Sharing penting banget untuk "menyembuhkan" luka batin dan membangun kepercayaan diri. Yang pertama, sharing dengan suami. Jelaskan kondisi vaginismus Anda. Kalau perlu baca bersama artikel ini dan website yang saya referensikan di atas. Suami yang sudah memahami kondisi Anda, dapat lebih "legowo" dan malah membantu proses penyembuhan lewat teknik dillating. Sharing kedua, adalah sharing bersama sahabat, atau orang yang sudah pernah terkena vaginismus. Nah kalau mau sharing bareng saya dan member TUM yang lain, bisa di forum vaginismus.
Semoga bermanfaat. Semoga semua wanita Indonesia dapat menikmati hubungan intim yang indah bersama suami masing-masing.
Hallo semua, salam kenal.
Saya sudah satu tahun menikah tapi belum bisa IC. Ketika saya telat datang bulan kemaren saya masih biasa, walau ada harapan sedikit bakalan hamil. Qadratullah, saya benaran hamil. Sekarang sudah 7minggu. Masih tidak menyangka, Rabb menitipkan dengan cara yang tidak biasa.
Saya juga cari² artikel tentang persalinan normal untuk vaginismus, alhamdulillah ketemu di sini. Semoga saya juga bisa normal seperti Mba.
Owh ya, ada tips-nya bisa lahiran normal gitu gk mba?
saya juga nih.. udah hampir 1 thn merit belum bisa ic. Tapi sekarang saya lg hamil 7 minggu. Sedih banget dan stress mikirin gimana kalo ke obgyn harus usg transvaginal, trs kalo lahiran normal gmn. Kalo lahiran normal berarti vaginismus auto sembuh donk?
Mba mau tanya cara nya bisa hamil gimana? Kan ga bisa ic? Mohon pencerahannya.
Saya juga merasakan hal yang sama
saya mengalami vaginismus tapi setelah melahirkan normal, udah 6 bulan semenjak melahirkan saya masih belom berani IC sama suami, pada saat dijahit setelah melahirkan saya ada disuntik lokal sebanyak 3 kali, dan efek setelah di suntik itu berangsur-angsur mwmbaik tapi masalahnya pada saat mau IC vagina saya menutup dan setelah agak dipaksa (dan gak masuk) bekas jahitan saya terasa sakit sekali, mohon pencerahannya mommies2 sekalian
Assalamualaikum saya sudah janji kalau saya sembuh vaginisme saya mau share di sini, karena lewat forum ini saya sembuh.
Saya menikah 8 Januari 2019, sampai dua minggu setelah menikah saya belum juga bisa berhubungan. Saya sedih, takut bikin suami kecewa.
Lalu dr forum ini saya punya dukungan moral dan info latihan dilatasi.
Awalnya saya bilang suami, tapi tdk dibolehkan oleh suami untuk latihan dilatasi, katanya, nanti perawan saya pecah dengan jari. Tapi saya diam2 latihan dilatasi sendiri, di kamar mandi setiap mandi. Awalnya pake jari kelingking dan jujur itu rasanya sakiiiit banget..
boleh share cara dilatasi mandiri kak?
hai kaka,,,
boleh bagi tips dan trik nya untuk latihan dilatasi mandiri dengan jari? nuhun kaka...