Berkenalan Dengan Warna

Oleh astri pada Selasa, 31 Agustus 2010
Seputar Tips

Sejak Zee berumur 1,5 tahun, saya mulai memperkenalkannya pada cat air. Awalnya saya hanya ingin mengajak dia bermain cat, supaya dia bisa merasakan serunya berantakan dengan cat air. Namun rupanya, perkenalan dengan cat air terlalu dini. Alhasil, pertama kali saya membawa palet berisi air berwarna, bukannya bermain dengan kuas, Zee malah menumpahkan semua isi paletnya. Akhirnya saya menunda cat air, dan beralih ke krayon.


Awalnya, Zee lebih tertarik mengeluarkan dan menyusun kembali krayonnya ke dalam kotak, daripada menggambar bentuk. Namun, saya tetap memperkenalkan serunya menggambar. Saya mulai menggambar bentuk-bentuk yang sudah dia kenal, seperti balon, bola, kupu-kupu, dan bunga. Sambil terus ngoceh sendiri, “Zee ini bunga warna merah” atau “Balon warna biru”. Lama-lama dia mulai tertarik memperhatikan saya, dan mulai menirukan ucapan-ucapan saya dan berani menggores-gores krayonnya dengan bentuk tak beraturan.


Karena saya bekerja, saya pesan kepada si mbak pengasuh, agar setiap hari Zee diajak bermain krayon. Lama-lama terlihat adanya kemajuan. Warna pertama yang dia kenal adalah hijau. Saking kenalnya, semua warna dia sebut hijau. Misalnya ketika saya menggambar bunga warna pink, saya akan Tanya “Zee bunga ini warna apa?” dia akan menjawab lantang “ijau”. Lalu saya koreksi, “No sayang, ini warna pink,” lalu dia akan meniru saya “pin.. pin”.


Zee juga sudah mulai bisa minta, gambar-gambar yang dia suka. “Munga” untuk bunga, atau “baon” untuk balon, bahkan dia bisa minta digambarkan “kicot” untuk bekicot.


Warna kedua setelah hijau, adalah cokelat. Saya juga heran, saya pikir anak balita akan mudah mengenali warna primer seperti merah atau kuning, tapi Zee malah mengenali cokelat. Meski kadang komentarnya lucu, kalau saya tanya, “Ini warna apa, Nak?" (sambil memegang krayon cokelat) dia akan menjawab, “Cokat.. nyam.. nyam.. nyam.. enaakk,”. :)


Saya melihatnya sebagai sebuah kemajuan, setidaknya dia sudah mengerti, ada di dunia ini yang bernama warna. Selain saat menggambar, saya aktif menjelaskan tentang berbagai warna hampir pada setiap kesempatan. Ketika melihat daun, saya akan bilang, “Daun hijau” atau ketika dia pakai baju biru, saya akan bilang, “Zee pakai baju biru”.


Kadang, saya juga bertanya pada dia, “Topinya warna apa, Zee?” nanti dia akan menebak-nebak dengan acak kadang hijau, kadang cokelat, kadang pink. Lama-lama dia mulai bisa membedakan warna pink, biru, kuning, merah, bahkan hitam, oranye, dan abu-abu. Sekarang, usia Zee 23 bulan, tanpa perlu ditanya, dia aktif mengenali berbagai warna di sekitar. “Baju uti biyuu” atau sesekali komentar “Bungaa meaah”. Lucu sekali!Untuk kegiatan melukis dengan cat air pun dia lebih fokus, bisa menggunakan kuas atau tangannya untuk mencoret-coret bentuk abstrak. Kalau gambar dengan krayon, dia punya gambar favorit yakni ulat panjang. Saya bisa menggambar banyak sekali ulat dengan krayon yang sekarang penampakannya sudah patah-patah.


Belajar dari pengalaman, inilah beberapa tips memperkenalkan warna pada anak:



  1. Jangan memaksakan. Menurut saya pengenalan warna akan lebih mudah jika anak sudah bisa berbicara satu atau dua kata, sehingga dia pun excited dengan serunya kenalan dengan warna sekaligus dapat kata-kata baru.

  2. Nikmati prosesnya, satu warna perlahan-lahan. Jangan berharap, anak langsung bisa mengenali semua warna sekaligus.

  3. Stimulasi terus menerus. Begitu mengerti konsep warna, sebutkan saja berbagai warna dalam percakapan sehari-hari. Perkuat warna yang sudah dia kenali, dan tunjukkan berbagai warna lainnya. Lama-lama dia akan mengerti, bahwa begitu banyak warna yang berbeda.

  4. Jadikan pengalaman ini menyenangkan baginya. Puji jika dia sudah berhasil mengenali warna baru, kadang saya sengaja menunjukkan ada mbah-mbahnya jika Zee sudah bisa mengenali warna baru, supaya dia merasa dihargai.

Kategori Terkait


Tag Terkait

18 Komentar
Santi
Santi January 20, 2012 11:44 am

sama niy, mili juga warna pertama yg dia kenal warna hijau, dan semuanya dibilang warna hijau ...heheheh ...

dhira rahman
dhira rahman September 13, 2010 9:11 am

hihihi.. zee lucu sekaliii!
aku pakai cara kaya thalia juga :)

Oh iyaa, mau nambahin, di ELC ada jual mainan button yang bulatannya besar-besar (aman gak bakal tertelan) untuk belajar warna. it really works ;)

nuning purwaningsih
nuning purwaningsih September 6, 2010 5:04 pm

agak kaget nih, baru tahu ada proses ky gini. kirain usia 1,5thn dah kenal warna itu wajar:) kebetulan aya dah sering kubacain cerita sjk usia 3 bln. begitu 7 bln dah kubelikan krayon anti toxic, jd dah sering kuajakin mewarnai sambil diajakin cerita ini kupu2 warna merah dsbnya. begitu dah bs jalan, aya dah tau hampir semua warna. jadi begitu usia 1,5 thn, aya dah kenal semua warna. tp emang tiap anak beda2 ya mana yg cpt duluan. soalnya kayanya aya msh cadel ngomongnya. dan br bs ngobrol rame bgt sjk usia 2 thn 2 bln. pdhl kalo anak lain dah ngomongnya banyak bgt usia segitu:)

Arvita
Arvita September 4, 2010 9:50 am

q

lovely_eve
lovely_eve August 31, 2010 1:31 pm

wah tfs... skr eve 8 mos dah mulai gw kenalin bentuk dan warna. Tp caranya kaya thalia, jd bilangnya kotak kuning or segitiga merah