Bertemu Sungai di Gunung Puntang

Akhir pekan yang sempurna menurut saya adalah ketika kami bertiga lengkap berkumpul dalam keadaan sehat dan santai. Sehat tentulah jadi kata kunci yang pertama, karena pengalaman akhir pekan beberapa waktu lalu saat Pagi (14 bulan) sakit rasanya muram sekali. Semangat bertemu hari libur tiba-tiba saja hilang menguap entah kemana, membayangkannya saja saya berharap semoga tidak terulang lagi. Akhir pekan yang santai juga jadi idaman kami karena percuma kalau semua sehat tetapi saya atau suami harus berurusan dengan deadline pekerjaan.

Saat akhir pekan kali ini, sejak Jumat saya excited karena Pagi sehat ceria, saya dan suami juga sedang tidak berurusan dengan pekerjaan yang dikejar waktu. Sempurna! saya sudah membayangkan akan mengunjungi pasar kaget dekat alun-alun kota, melihat keramaian dan mengenalkan Pagi pada banyak hal yang menyenangkan. Namun sampai sabtu sore kami masih belum memutuskan akan pergi ke mana untuk esok hari. Setelah dipikir-pikir kalau sekadar ke pasar kaget, kami bisa melakukannya kapan saja. Begitupun kalau memilih pergi ke taman kota. Yang jelas, kami tidak rela kalau harus menghabiskan hari Minggu di rumah saja.

Sebenarnya kami lebih suka memulai acara jalan-jalan sepagi mungkin karena udara masih bersahabat, kemacetan belum dimulai serta di tempat tujuan masih ada banyak jenis sarapan yang bisa dipilih. Jadi minggu pagi itu saya tetap berkemas, meski belum memutuskan akan pergi kemana. Setelah Pagi selesai mandi, tiba-tiba suami punya ide untuk pergi ke Gunung Puntang. Kebetulan di sana ada seorang teman yang bisa dikunjungi di pusat penangkaran owa jawa. Di sana juga ada sungai yang mengalir jernih untuk Pagi bermain-main air. Saya pun langsung setuju.

Kami menempuh perjalanan kurang lebih dua jam dari Bandung. Untungnya Pagi tertidur pulas selama perjalanan, kalau tidak... bakal cranky berat. Berberapa jam di dalam mobil dengan gerak terbatas pasti akan membuat Pagi sangat bosan. Gunung Puntang ini sejalan dengan Kabupaten Pengalengan. Tidak macet kok, hanya saja memang jauh. Tetapi perjalanan menuju ke sana terbayar begitu sampai gerbang depan kawasan wisata Gunung Puntang, adem sejuk sekali. Harga tiket masuknya cukup murah, Rp7.500,-  per orang dan Rp5.000,- untuk satu kendaraan. Setelah melewati gerbang masuk, jalan menuju sungainya memang tidak terlalu ekstrem tetapi berhubung kami mengendarai jeep dengan suspensi seadanya, rasanya jadi seperti offroad.

Beberapa tips untuk urban mama-papa yang mau mengajak si kecil ke sini: bawalah jaket untuk si kecil, juga alas duduk seperti tikar atau terpal. Siapkan juga bekal makanan (kemarin kami sepenuhnya bergantung pada rumah makan yang ditemui di pinggir jalan), handuk serta baju ganti untuk mama-papa serta si kecil kalau hendak bermain di sungai. 

Kemarin karena pikniknya spontan tanpa banyak persiapan, banyak barang yang diperlukan malah tertinggal. Soal foto juga seadanya sekali karena sibuk oleh panggilan perut lapar dan bayi gembil yang seru tunjuk-tunjuk tidak sabar ingin masuk air. Walaupun di sana tidak terlalu lama, kami senang sekali mengunjungi kawasan wisata Gunung Puntang. Apalagi acara piknik diakhiri dengan sedikit drama saat Pagi jejeritan tidak mau keluar dari sungai. Padahal airnya cukup dingin. Kawasan wisata Gunung Puntang ini saya rekomendasikan sebagai tempat alternatif liburan alam yang jauh dari keramaian kota. Lain kali kami niatkan untuk ke Gunung Puntang lagi, sekalian camping dan tentunya dengan persiapan yang lebih lengkap lagi.