Kali pertama saya mendengar istilah clodi adalah saat usia kehamilan 6 bulan. Menemukan istilah ini pun secara tidak sengaja ketika googling daftar perlengkapan baby newborn. Pada saat itu saya hanya terbengong-bengong mengetahui harga clodi yang aduhai. Satu clodi impor asal Amerika harganya bisa mencapai Rp 250.000,00. Harga yang menurut saya sangat tidak masuk akal hanya untuk satu buah popok. Dan karena alasan itulah saya tidak terlalu ambil pusing soal perkara clodi ini, cukuplah hanya dengan popok kain bertali plus popok sekali pakai alias pospak.
Waktu berlalu, hari kelahiran pun tiba. Saya melahirkan seorang putri cantik di salah satu rumah sakit swasta di Bandung. Naya, adalah nama panggilan kami untuknya. Selama tiga hari menginap di sana, Naya hanya dipakaikan popok kain bertali. Itu pula lah yang saya pakaikan kepada Naya setelah kembali ke rumah. Ternyata, jika hanya bermodalkan popok kain bertali biasa untuk bayi baru lahir, setidaknya kita harus menyiapkan minimal dua lusin. Jumlah itu pun menurut saya masih terlalu pas-pasan. Mengingat dalam sehari bayi bisa BAK dan BAB lebih dari 12 kali. Ditambah pula cuaca yang tidak mendukung proses pengeringan cepat.
Demi mengejar target cuci-kering-pakai para popok kain bertali itu jadilah acara mencuci dalam sehari bisa lebih dari tiga kali. Masalahnya bukan hanya dari frekuensi mencuci tetapi juga jumlah cucian yang selalu bertambah banyak setiap saat. Sebabnya tidak lain karena setiap kali bayi BAK, yang basah bukan hanya popoknya saja, tetapi juga kain bedongnya, alas ompolnya, bahkan seringkali hingga membasahi baju (bagian punggung biasanya ikut basah karena anak saya perempuan) yang dipakai si bayi. Untunglah saat itu kami memiliki asisten rumah tangga (ART) yang mengerjakan semua urusan cuci mencuci itu.
Memasuki usia dua bulan, popok-popok kain bertali segera dipensiunkan karena ukurannya yang sudah tidak cukup lagi untuk anak saya. Kami beralih memakaikan celana pop dan celana dalam bayi ukuran all size. Tak tanggung-tanggung, kami membeli dua lusin sekaligus. Namun, jumlah sebanyak itu masih kurang. Musim hujan yang tak kunjung berhenti dan ART yang tidak kembali sehabis mudik lebaran, menyebabkan acara mencuci hanya bisa dilakukan satu kali dalam sehari. Secara bertahap kami membeli lagi celana pop hingga kini jumlahnya mencapai tiga lusin. Alhamdulillah mencukupi.
Ternyata kegiatan mencuci celana-celana pop anak itu sangat melelahkan. Terlebih sebagai working mama yang menghabiskan waktu lebih dari 10 jam di luar rumah. Untungnya suami dan ibu saya cukup pengertian, terkadang (atau lebih sering? :D) mereka yang mencucikan pakaian kotor Naya. Tapi kok rasanya tak tega ya, karena suami dan ibu saya sama-sama bekerja. Pasti mereka juga merasakan lelah yang sama dengan saya rasakan setiap pulang kantor. Lalu bagaimana solusinya agar tenaga kami tidak habis hanya untuk urusan mencuci saja?
Pernah terpikir untuk memakaikan popok sekali pakai (pospak) kepada anak saya demi mengurangi beban cucian. Tapi hal tersebut tentu saja tidak disetujui suami, ibu, dan bahkan ayah saya. Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya membuat mereka (dan saya) tidak mengijinkan pospak berlama-lama bersentuhan dengan kulit Naya. Tapi sesekali memakaikan pospak pada Naya sih tak apa. Misalnya saat bepergian, itu pun biasanya maksimal tiga jam sekali saya mengganti pospaknya dengan yang baru.
Lalu bagaimana? Di tengah kebingungan tersebut, tiba-tiba saya teringat kembali pada clodi. Segera saya mencari tahu lebih detil mengenai benda ini. Sejatinya, clodi merupakan akronim dari cloth diapers, atau jika dibahasa-Indonesiakan berarti popok kain.
Nah, yang dimaksud clodi dalam tulisan ini adalah jenis popok kain All in One (AIO), All in Two (AI2), dan popok berkantung (pocket diaper). Entah kenapa tiba-tiba saja sebagian besar ibu yang telah menggunakan popok-popok kain modern ini hanya menyebutnya clodi. Untuk memudahkan bahasan selanjutnya saya akan menyebutnya clodi juga.
Hampir semua produsen clodi mengklaim produknya 100% terbuat dari kain yang aman untuk kulit bayi. Meski terbuat dari kain, konon clodi ini anti bocor dan memiliki efek tetap kering (stay dry) yang sama dengan pospak sehingga tetap memberikan rasa nyaman untuk bayi meski dipipisi beberapa kali. Para produsen juga mengklaim produknya mudah dibersihkan dan dengan perawatan yang tepat clodi produksi mereka bisa digunakan hingga bertahun-tahun.
Harga yang ditawarkan untuk setiap clodi bervariasi tergantung negara asal si produsen. Hingga tahun lalu, merek yang beredar kebanyakan berasal dari negara-negara di benua Amerika. Menyusul kemudian produk dari China. Berbagai produk impor tersebut memiliki range harga Rp 150.000 - Rp 300.000 per item. Harga yang terlalu mahal untuk saya. Untungnya, di akhir tahun 2009 mulai bermunculan produk clodi buatan anak bangsa dengan harga yang lebih terjangkau (di bawah Rp 100.000,00 per item) dan kualitas yang menurut saya cukup memuaskan. Hingga akhir 2010, tercatat puluhan merek clodi lokal mulai beredar di pasaran.
Dengan bekal berbagai informasi telah saya dapatkan mengenai clodi, dimulailah perburuan clodi untuk Naya. Pertama-tama tentu saja dimulai dengan clodi lokal yang murah meriah. Meskipun banyak produsen lokal yang telah membuat clodi, namun sejauh yang saya tahu sebagian besar clodi lokal hanya bisa dibeli melalui dunia maya. Clodi-clodi yang saya miliki juga saya dapatkan dengan cara berbelanja di dunia maya. Tapi, khusus di Bandung saya pernah melihat produk BeNice Kids di Lavie Baby House (Jln Imam Bonjol) meskipun belum pernah membeli secara langsung di sana.
BeNice Kids adalah clodi pertama yang saya beli. Produsennya sendiri berasal dari Bandung. Merek ini memiliki beberapa tipe clodi, dua diantaranya adalah celana sistem lampin dan celana sistim lampin lipat. Selanjutnya, saya membeli merek Ziya, dan Pempem!. Keduanya produk lokal dengan tipe one size pocket diaper. Selama satu bulan ini kinerjanya cukup memuaskan (baca: tidak bocor –red) dan menjadi andalan untuk bepergian.
Sejauh ini baru tiga merek itu yang saya coba pakaikan pada Naya. Melihat kinerjanya, suami pun jadi ikut menyukai clodi. Ia sudah mengizinkan saya untuk menambah stok clodi. Lain halnya dengan ibu saya yang keukeuh tidak mau memakaikan clodi pada Naya. Menurut beliau, clodi membuat Naya ngangkang. Benarkah? Menurut saya sih tidak.
thanks bunda, udah ngeshare pengalamannya. ini masih hamil anak pertama, dan tertarik pakai clodi
Aq semangat pke clodi saat putri ke 2 lahir (1,5bln) krn bnyk itung2 biaya jg biar hemat sbnrny jd mutusin pke clodi utk nasya. Skrg msi cari clodi yg cocok utk.nasya dari merk sheizy,clubebe,pempem,sobi,sampe babyland bamboo (blm dtg pket nya :] ) semua ada klbh n minus nya. Emang si diawal butuh biaya yg luar biasa utk beli clodi tp kembali niatkan dlm hati yg terbaik utk buati jng pelit deh. Lagian bs di lungsurkan utk adik nya (niat banget mo hamil anak ke 3 ya !!!). Tp sejauh ini blm da masalah utk nasya pke clodi kecuali intensitas cuci popok kain nya all day (baru pny clodi 5clodi pocket & 2 clodi diapers,10 liner, insert 15). Ya si ayah jg rada geleng2 si ko mami belanja online trs . Soso far ayah bisa mengerti stlh dijabarkan panjang lebar. Utk para mommy ayo semangat go green yuks kurangi sampah dibumi.
go green mom.. setuju, clody bisa dipakai untuk anakku yang no 2 ni sekarang, dulu waktu anak pertama harganya 250ribuan, cuma beli 2 pada waktu itu,awal beli juga karna anakku ruam popok pakai diapers merek apapun, sampai suatu saat tau clody, begitu 4 tahun kemudian adiknya lahir bisa pakai punya kakaknya.. dan nambah clody lokal deh.. trus skrang jualan clody juga deh.. hehehehhe... ayo moms kurangi sampah dengan pakai clody
halo moms...wah sepertinya clodi solusi yg tepat buat ibu2 yg males nyuci kyk daku hehe...apa ada yg punya pengalaman memakaikan si kecil clodi sejak newborn?bisa sharing dunk, tQ :)
pengen deh pakein ronald clodi,, slama 4 bulan ini dr sjak ronald lahir,, slalu pake pospak,, soalnya agak repot kalo mesti pake popok kain,,
pipisnya ronald banyak n sering,, dalam waktu 10 menit aja,, ronald dah bisa 2-3 kali pipis..
kami tinggal di batam,, dsini yg namanya toko perlengkapan baby agk susah,, n aku malah blm pernah dgr dsni ad yg jual clodi..xixixi
mkanya aku msh krg ngerti clodi tu kyk apa..hehehehe
tp aku pengen tau,, pengen beli,, n pengen pakein ronald clodi..
soalnya kulit ronald sensitif,, skrg pake pospak suka ruam.. kasian.. :(
di batam ada di kios clodi > [email protected]