DIY Bamboo Teepee

Oleh ing pada Jumat, 13 Juli 2012
Seputar Do-It-Yourself

Ini sepertinya proyek DIY paling berat yang pernah kami buat. Namanya Teepee, atau Tepee. Atau Tipi. Teepee ini adalah tenda tradisional suku Indian. Aslinya terbuat dari kulit dan tiangnya bambu atau kayu. Lebih lengkapnya bisa dibaca di Wikipedia. Karena lumayan susah, proyek ini juga banyak cacatnya. Sebenarnya tidak terlalu susah juga sih, hanya tricky dan agak kompleks, karena bukan hanya 'mendirikan tenda', tapi juga menyablon. Saya dan Nyanya belajar banyak dari proyek ini.

Konsepnya sederhana, hanya 4-5 tiang yang diikat ujungnya, lalu dibuat saling menopang satu sama lain, dan ditutupi pakai kain/terpal. Beres. Yang bikin jadi susah itu, kami ingin kainnya itu bermotif chevron. Susah memang kalau saya dan Nyanya lagi suka sesuatu, pasti memaksakan diri untuk bikin, tidak bisa ditawar. Di bawah ini step-by-step proses pengerjaannya.

1. Tiang

Tadinya mau pakai kayu bulat. Harusnya bisa dipesan di tukang bubut, atau tukang kusen. Tapi akhirnya diputuskan pakai bambu saja, jauh lebih murah. Sebatang bambu itu harganya Rp7.500,-, bisa dapat 2 tiang yang tingginya 170 cm. Kalo pakai 5 tiang artinya beli 3 batang, sisa 1 tiang untuk cadangan. Karena kita beli bambu mentah, jadi harus dicuci dan disikat dulu, biar bener-bener bersih dan aman buat si Indian kecil dari suku Muka Bulat.

2. Kain penutup

Untuk penutup tendanya, pakai kain belacu. Agak susah untuk mendeskripsikannya dalam bentuk tulisan. Tadinya saya menghitung, kalau jarak antar tiang itu 1 m, dan ada 5 tiang, artinya kita butuh 5 m kain belacu. Ternyata, tidak perlu seperti itu. Kainnya cukup diselimuti saja. Saya tidak menghitung lagi akhirnya butuh berapa meter, yang jelas tidak sampai 5 m. Setelah praktik, akhirnya saya menemukan bentuk pola kainnya yang benar seharusnya seperti apa. Mungkin lain kali saya akan membuat pola lengkap dengan ukurannya agar lebih mudah diikuti.


3. Menyablon motif Chevron

Ini sebenernya gampang. Tapi mengingat luas kain yang harus disablon itu adalah 5 x 2 m, kami harus memikirkan cara yang paling cepat dan gampang. Apalagi di rumah kami agak susah membentangkan kain selebar itu. Akhirnya cara yang paling masuk akal, bikin mal chevron dari karton yang panjangnya kira-kira 60 cm, sebanyak 14 lembar. Lalu mal ini dipasang berurutan membentuk motif chevron di kain belacu. Jangan lupa sebelom disusun, mal kartonnya disemprot dulu dengan spray mount (lem semprot yang banyak dijual di toko-toko art supplies), agar kartonnya menempel di kain, tapi gampang dilepas. Setelah beberapa mal tertempel di kain, kain mulai dicat menggunakan rol yang biasa dipakai buat mengecat tembok.

Untuk catnya, saya menggunakan cat sablon kain, agar benar-benar menempel ke kain, jadi kainnya bisa dicuci tanpa khawatir catnya luntur/rontok. Juga supaya kainnya jadi tidak terlalu kaku. Tapi ternyata kalau menggunakan cat sablon lalu diaplikasikan menggunakan rol, tricky banget. Kalau terlalu encer, catnya jadi bleber ke mana-mana, tidak rapi. Tapi kalau terlalu kental, jadi susah menempel di kain, dan boros cat. Harusnya pake cat semprot, karena akan jauh lebih rapi dan cepat. Memang cat semprot akan membuat kain jadi agak kaku, tapi kalau dicuci berkali-kali bisa jadi lemas juga. Kelebihan cat sablon, kita bisa mengoplos warna sendiri, sesuai yang kita inginkan. Tinggal membeli base putih yang banyak, lalu membeli bibit pewarna sablon yang kira-kira cocok, dan dicampur saja sampai mendapatkan warna yang kita inginkan. Kalau cat semprot, saya dan Nyanya udah safari keliling toko material se-Bandung raya, tetep susah menemukan warna yang kita mau.



Teknik mengecatnya, saya hanya membuat malnya sekitar 14 lembar, jadi maraton, setelah beberapa area dicat, langsung kertasnya dicabut lalu disambung lagi ke area berikutnya, begitu terus sambung-menyambung sampai ke ujung kain. Jadi tidak perlu bikin mal sepenuh 5 x 2 m. Kelemahan teknik ini, kalau kartonnya dicabut dalam keadaan basah, jadi mudah sobek. Mestinya karton dilapisi lakban dulu bagian atasnya, agar tidak basah dan mudah sobek.

Kesalahan kedua, dan paling fatal, kain belacu itu tipis dan rajutannya jarang-jarang, jadi saya pakaikan alas koran di bawahnya, agar tidak tembus ke lantai. Tapi saya tidak memperhitungkan bahwa cat sablon itu cepat kering, jadi korannya menempel di bagian bawah/belakang kain. Bahkan setelah direndam, dicuci, dan disikat pun tetep masih ada sisa-sisa koran yang menempel. Jadi keliatan kotor sekali belakangnya. Lain kali alasnya pake plastik saja, beli plastik meteran biar murah.

Kesalahan selanjutnya, harusnya saya bikin pola kainnya dulu, baru disablon. Sebenernya tidak salah juga sih. Hanya teori awal saya lebih rumit aja cara pemasangannya, jadinya saya ganti pakai cara yang lebih simpel, tapi risikonya motif chevron jadi tidak lurus mengelilingi tenda, tapi malah melingkar ke bawah. Belakangan saya baru terpikirkan, harusnya bikin pola yang fix dulu, baru disablon.





4. Pemasangan

Caranya sangat mudah. Tiang diikat sekitar 20 cm dari ujung, lalu dimiringkan membentuk kerucut yang saling menyangga satu sama lain. Kemudian kainnya diselimuti ke tiang, dan di salah satu sisi pertemuan ujung-ujung kain, dijadikan sebagai pintunya. Harusnya ujung-ujungnya ini dipasang lubang pakai mata kucing berderet ke bawah, jadi pintunya bisa ditutup pake tali dengan sistem tali sepatu.

Walaupun banyak kesalahan dan hasilnya berantakan, kami sangat senang, karena banyak pelajarannya juga. Dan yang paling penting, tendanya berdiri dengan sempurna.

Lain kali mau bikin yang lebih keren pokoknya.






ing

Kategori Terkait


Tag Terkait

18 Komentar
Ika kurniasari January 24, 2015 4:34 pm

Ini dia yg aku cari2 ada juga artikelnya :D Mom kalo bisa bikin tutorial mainan anak yg dr kayu dong hehehe.. Pengen bikinin buat anak2ku soalnya kalo yg di IKEA mahal2 hehehe..

thalia kamarga
thalia kamarga July 25, 2012 12:03 am

hmm, jadi gini toh kalo punya bapak tukang sablon... gampang banget ya kesannya nyablon chevron... hu hu hu. kalo kita yang bikin pasti udah belepet sana sini, hihihi. asik ih melon punya rumah sendiri.

nike prima July 20, 2012 1:46 pm

keren banget banget!!!
suka sekali motif chevron..jadi pengen bikin :D

Honey Josep
Honey Josep July 17, 2012 3:00 pm

keren banget!

Darren kalau main tenda- tendaan di tenda yg buat camping :D

Melon pasti betah ya di teepee :)

shinta lestari
shinta lestari July 17, 2012 10:38 am

ah keren banget lah pasangan ing & nyanya ini... buat elo mah DIY, buat gue mah, pesen aja deh ke babybirds.. hahahaha!!

*cium melon dulu ah*