Empat Bayi Naga dari Bandung

Tanggal 8 Desember lalu menandai genapnya usia 1 tahun bayi naga keempat kami. Kami? Ya, kami: Sondang, Ranni, Mitha dan Wiwit. Kami hamil pada saat yang berdekatan. Sehingga menjalani kehamilan dan melahirkan juga berdekatan. Bisa dikatakan ini adalah birth club ala TUM tapi versi offline.

Sebelum mulai cerita tentang empat bayi naga ini, saya ingin bercerita dulu tentang awal perkenalan kami. Pada Oktober 2011, saya dan keluarga pindah mengikuti suami yang mendapatkan pekerjaan baru di Bandung. Saya senang sekaligus takut karena sama sekali tidak mengenal kota Bandung. Beberapa bulan sebelum kepindahan kami, saya memberanikan diri untuk mengirimkan pm via TUM ke mamod Eka, yang sebelumnya berdomisili di Bandung. Melalui Eka saya dikenalkan ke Wiwit, dan kemudian menjadi anggota BBG Wiwit dengan beberapa mama TUM Bandung lainnya.

Alhamdulillah terbantu sekali, mulai dari mendapatkan rumah yang kami tinggali sekarang, sampai mengenal pelosok bandung. Yang terpenting adalah mendapatkan teman-teman baru, yang bertemu dengan mereka serasa pulang ke rumah sendiri.

Kembali ke kisah bayi naga. Berawal dari niat untuk hamil bersama, tiba-tiba pada Januari 2012 Ranni memasang hasil test pack positif di group yang langsung disambut gembira oleh semuanya. Tak lama setelah itu, meluncurlah pengakuan Sondang bahwa ia juga sudah positif juga, bahkan sejak acara TUM 2nd Anniversary di Villa Datuk Manglayang. Pada bulan Februari giliran saya yang memasang foto test pack yang positif dan disusul Wiwit pada bulan Maret.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya naga-naga kecil kami pun lahir, dimulai dengan Gamaliel Esmachiah Tamba, putra ketiga Sondang pada 8 September 2012. Lalu Ambarwati Yuna Irawan, putri kedua Ranni, pada 17 September 2012. Selang dua bulan kemudian Katrinka Alegra Garnaswara, putri ketiga saya pada 11 November 2012, dan ditutup dengan lahirnya Kevin Ernest Mahardika Mangunsong, putra kedua Wiwit pada 8 Desember 2013.

Memiliki support group ketika hamil (sampai sekarang malah) sungguh sangat membantu. Di sini kami saling menguatkan, saling memberi semangat, saling mengingatkan. Saling menenangkan atas kekuatiran akan sibling rivalry, maupun perbedaan pola asuh dengan para orangtua kami. Kami pun sama-sama berusaha meluangkan waktu untuk 'us time' demi menjaga kewarasan, seperti membeli bubble tea bersama, kumpul-kumpul kalau ada teman TUM dari Jakarta seperti Chika, Meta, Crey, dan Mia, atau bahkan lunch date demi bebersih isi kulkas Ranni.

Semua itu tidak mungkin bisa saya dapatkan kalau saya tidak bergabung dengan The Urban Mama. Words can't express how grateful I am for the new family I found here. Happy 4th birthday The Urban Mama. Semoga terus menginspirasi, semoga selalu bisa menjadi bagian kebahagiaan mama-mama di luar sana. Peluk hangat dari kami, dan empat bayi naga.