Have Fun at Taman Lalu Lintas With Enzo & Dante

Oleh Eka Gobel pada Jumat, 30 Juli 2010
Seputar Activities

main image

Liburan lalu, saya mengajak Enzo dan Dante berjalan-jalan ke Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution Bandung.


Taman bermain ini terletak di Jalan Belitung No. 1 Bandung. Di dalam taman ini terdapat berbagai fasilitas; rambu-rambu lalu lintas, taman bunga dan pepohonan, gedung serba guna, panggung terbuka, mushola, dan fasilitas pendidikan (taman kanak-kanak dan taman bacaan).


rambu2 lalu lintas

Berbagai sarana bermain untuk anak yang terdapat di dalam taman ini antara lain adalah  penyewaan sepeda, kereta api, kereta motor, kolam renang, trampolin, mandi bola, dan komidi putar. Rata-rata harga tiket untuk setiap wahana adalah Rp. 4.000. Selain itu ada berbagai mainan gratisan pula seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan berbagai patung satwa. Pihak pengelola juga menyediakan track, rambu-rambu lalu lintas, terowongan, zebra cross, traffict light dan jembatan sehingga memudahkan anak-anak untuk mengenal kondisi jalan raya sungguhan.


senangnya

Hari itu kami berangkat pagi-pagi, saya memakaikan Enzo dan Dante t-shirt lengan panjang, topi dan kaos kaki agar mereka tidak kedinginan dan terhindar dari gigitan nyamuk kebun. Sampai di sana kira-kira pukul 9.30, harga tiket masuk Taman Lalu Lintas adalah Rp. 4.000 dan karena Enzo berusia di atas 2 tahun, maka Enzo membayar penuh.


Tempatnya teduh dan menyenangkan, Enzo senang sekali berlari-lari dan bersembunyi di balik pepohonan dan patung-patung satwa.


Wahana pertama yang kami kunjungi adalah Gajah Terbang; tapi Enzo menangis saat digendong petugas wahana Gajah Terbang ini. Petugasnya adalah seorang lelaki kurus berkulit gelap yang beraroma tembakau dengan rambut harajuku style, yah penampakannya memang kurang menarik; wajar jika Enzo menangis :) Sedangkan Dante asyik sekali melambai-lambaikan tangan mungilnya kepada Kakak Enzo yang sedang menangis di atas Gajah Terbang :)


tata kaka enzo!

Karena Enzo shock dan batal naik Gajah Terbang , akhirnya kami menuju tempat penyewaan sepeda. Ternyata, semua sepeda habis disewa dan setelah menunggu agak lama akhirnya Enzo batal naik sepeda dan kembali meneruskan acara berlari-lari dan bersembunyi.


enzo ketinggalan kereta

Kami pun beranjak ke Stasiun Kereta Api, dan antreannya memang panjang sekali. Maklum saat itu memang musim liburan sekolah, dan sistem antrean di taman ini memang kurang teratur. Saya harus bersaing dengan mama-mama lain (bersama anak-anaknya tentu saja; yang berusia sekitar 4-5 tahun) yang dulu-duluan ingin duduk di kereta. Rasanya tidak tega melihat tubuh Enzo yang mungil itu terselip-selip diantara mama-mama kompetitif, jadi saya mengajak Enzo untuk berkeliling melihat wahana yang lain. So far Enzo senang-senang saja, he keeps running in that big park.


waiting for kermot

Saya membeli tiga tiket Kereta Motor untuk saya, Enzo, dan Mbak Par (pengasuh Dante). Kermot ini mampu menampung delapan anak, kami duduk di barisan depan agar dapat melihat-lihat pemandangan dengan jelas. Enzo senang sekali, sedangkan Dante berteriak-teriak kegirangan dan bertepuk-tepuk tangan.


kermot

Tujuan pendirian taman ini adalah untuk menanamkan budaya disiplin dan sopan santun berlalu lintas sejak dini untuk menunjang gerakan disiplin nasional. Sesuai dengan tujuannya, di sekeliling taman ini banyak terpampang rambu-rambu lalu lintas dan papan yang menggambarkan cara menyeberang jalan supaya aman (CAME JASA).


Came jasa ini terdiri dari lima cara, yaitu:



  1. Berdiri di pinggir jalan.

  2. Menengok ke kanan.

  3. Menengok ke kiri.

  4. Menengok ke kanan lagi.

  5. Bila sudah aman, menyeberang dengan posisi lurus.


came jasa

Setelah berkeliling dengan Kermot, Enzo duduk-duduk di ayunan sambil menonton anak-anak lain yang sedang naik Carrousel. Enzo dan Dante sangat menikmati pemandangan di taman ini; sama sepeti saya yang kecanduan bermain di taman ini waktu kanak-kanak dulu.


lari-lari

Tidak terasa sudah 1.5 jam kami bermain di taman ini dan matahari mulai tinggi. Kami keluar melalui gerbang samping dan Enzo berbisik:


'Kaka Enzo seneng Ma, naik Kermot 'ma naik Taksi'.


Oh, well.. Enzo kira naik Taksi itu termasuk ke dalam rangkaian acara naik wahana di Taman Lalu Lintas, seperti naik Kereta Api dan naik Kermot :)

22 Komentar
Shinta Daniel
Shinta Daniel October 3, 2013 2:43 pm

Eka: aku baru aja minggu lalu ke Taman Lalu Lintas ini, hihihi telat yaa.. sekarang tiketnya weekday Rp.5000, weekend Rp.6000.. anak diatas usia 2 tahun bayar, tapi kemarin Baron banyak digratisinnya siih hihihi.. yg bayar yaa ibunya aja..
Karena datangnya di weekday jadi suasananya sepi, cuma ada 2 rombongan TK dan ibu2 arisan & keluarga yg lagi piknik..
Puas banget main disini sampe 2 jam, murah meriah dan tempatnya rindang :D

Eka Gobel
Eka Gobel January 12, 2011 11:37 pm

Ambu, Sondang, Dea,
Iyaa.. Ini mah tempat main para leluhur kayaknya yaa.. Hihihi.. Dulu namanya Insulinde Park.
dulu waktu naik sepeda kayaknya tamannya guedeee banget dan ga nyampe2 ngelilingin tamannya. sepedahan di situ puas banget deh pokoknya :)

dea
dea January 12, 2011 4:24 pm

Wih, kalau kesini yg seneng bukan cuma Dillan. Mamanya dan Nininya juga senang. Mengenang masa lalu. Beneran lho, taman lalu lintas ini juga tempat bermain ibu saya waktu kecil!

Sondang
Sondang September 14, 2010 1:21 pm

haiyah, ini fave juga, nih, mamanya Enzo :)
sebelum punya anak sih boro-boro ngelirik nih tempat (padahal kan sering dilewatin, mau ke mana-mana juga sering melintasin ini). Eh sekarang, ini tempat lumayan banget bikin anak seneng,dan murah meriah bikin emak bapaknya seneng. Buat piknik juga not bad, kok, apalagi kalo ngak terlalu rame (emang pernah ya, nggak terlalu rame) :p

AmbunyaPasukanKa
AmbunyaPasukanKa August 6, 2010 3:06 pm

aduuuh, jd kangeun TLL.
terakhir kali kesana waktu TK...masyaalloh jaman kapan banget, thn 80an :p
jadi pingin bawa kurcaci-kurcaciku kesana hihihi