Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orang Tua) 12 sesi IV setelah memenangkan kuis via twitter @theurbanmama. Senang sekali bisa ikut PESAT 12 ini, apalagi kebetulan di sesi ini topiknya sangat menarik, yaitu: Layanan Kesehatan Terbaik Untuk Konsumen, Rational Use Of Medicine (RUM) dengan pembicara dr. Purnamawati, SpAK, MMPaed ; Common Problems 2 (Diare, Konstipasi, Muntaber, Gastroentritis) dengan pembicara dari Smart Parents yaitu Dini Widiastuti Rustandi dan topik terakhir adalah Mikroba dan Antibiotika dengan pembicara Amin Subandrio, MD,PhD.
Di artikel ini saya akan berbagi mengenai masalah yang seringkali menjadi pembicaraan dikalangan orang tua, yaitu Layanan Kesehatan Terbaik Untuk Konsumen, Rational Use Of Medicine (RUM) dengan pembicara dr. Purnamawati, SpAK, MMPaed.
Topik 1: Layanan Kesehatan Terbaik Untuk Konsumen, Rational Use Of Medicine (RUM)
Dr. Purnamawati menjelaskan berbagai macam mengenai pelayan kesehatan terbaik untuk konsumen ini, antara lain visi dari RUM, alasan mengapa kita menggunakan RUM tata laksana RUD yang benar dan tidak benar, dan apa yang perlu kita tanyakan ketika kita berkunjung ke dokter.
Berikut poin-poin yang saya rangkum dari materi ini.
Rational Use of Medicine (RUM) adalah penggunaan atau penanganan suatu diagnosa secara tepat, efektif dan efisien. Jika menggunakan obat, maka harus sesuai dengan diagnosa dan dalam dosis yang tepat.
Syarat RUM adalah pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan klinis mereka.
Visi dari RUM adalah:
Dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan individual untuk,
- Jangka waktu yang sesuai.
- Informasi yang akurat.
- Dalam biaya yang terendah bagi pasien maupun komunitas mereka.
Mengapa kita harus RUM?
- Terapi/Penanganan yang lebih baik.
- Mengurangi efek samping.
- Menghemat uang (Pasien, Rumah Sakit, Negara).
- Sesuai dengan etika dan persamaan hak.
Dengan RUM, kita memastikan terapi menggunakan obat-obatan yang optimal dan efektif, sehingga kita tidak akan over-treatment, under-treatment atau mis-treatment.
RUD | IRUD |
Tepat sesuai klinis (diagnosis) | Polifarmasi |
Tepat dosis (individual) | Antibiotic overdose |
Tepat jangka waktu | Non generik |
Tepat informasi (obyektif, plus dan minusnya) | Injeksi |
Tepat harga (Lowest Cost) | Suplemen : “Obat” tidak perlu |
Steroid overuse |
RUD (Rational Use of Drugs) adalah pola pemberian obat yang tepat yaitu pemilihan obat yang sesuai dengan diagnosis penyakitnya, tepat konsumsinya, tepat dosisnya, tepat jangka watu pemberiannya, dan aman, dengan harga semurah mungkin serta dengan pemberian informasi yang obyektif. Singkatnya, pola pemakaian obat yang aman dan efektif, efisien dengan good outcome.
IRUD (Irrational Use Of Drugs) = tatalaksana tidak tepat (pemberian resep yang tidak sesuai dengan diagnosa, konsumen yang tidak rasional dan promosi yang terlalu gencar).
Secara sederhana, bantulah terwujudnya pola pengobatan rasional dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
- Hitung jumlah semua obat yang diberikan termasuk jumlah yang ada di dalam puyer. (emakin banyak jumlah obat, semakin kita harus “concern”).
- Miliki copy resep untuk arsip seandainya dikemudian hari dibutuhkan sebagai riwayat pengobatan anak atau apabila anak mengalami reaksi alergi/ efek samping obat.
- Setiap obat (setiap baris obat di resep), tanyakan 5 (lima) hal berikut: Apa kandungan aktifnya (generiknya)? ; Apa indikasi pemberiannya? Bagaimana mekanisme kerjanya? ; Apa resiko efek sampingnya? ; Apakah ada alternatif selain obat ini? ; Bagaimana cara pemberiannya?
- Berkonsultasilah dengan ahli farmasi perihal kemungkinan interaksi obat.
- Beritahu DSA apabila anak tengah mengkonsumsi obat lain, tengah menderita penyakit lain, atau tengah mengkonsumsi produk herbal, suplemen atau “obat” tradisional. Kesemuanya bisa saja berinteraksi dengan obat yang akan diberikan DSA.
Setelah mendapat kan diagnosa secara klinis, ketika mendapatkan resep, kita harus memperhatikan : Efektif -> Aman -> Terjangkau (affordable) -> Minim resiko -> Minim cost -> Resep adalah kewenangan dan hak pasien (patient autonomy).
Dalam menerapkan RUM, bukan berarti kita anti terhadap obat-obatan, tetapi kita berusaha agar menggunakan obat-obatan dengan lebih bijak. Dan dengan RUM, bukan berarti kita juga anti dokter. Ada beberapa indikasi yang harus diperhatikan. Kita harus segera ke dokter jika :
- Demam >72 jam.
- Batuk > 1 minggu.
- Diare/BAB – berdarah.
- Berat turun (tanpa sebab yang jelas).
- Sakit kepala yang sudah berlarut-larut/”menahun”.
- Pucat, lesu, mudah lelah.
- Kuning.
- Infeksi kulit tidak sembuh.
Dan kita juga harus memperhatikan indikasi rawat inap, yaitu:
- Syok. Pingsan, kejang.
- Pendarahan.
- Dehidrasi berat.
- Kesadaran menurun.
- Harus puasa; Pra-pasca tindakan anastesi.
- Hiperprieksia.
- Sesak napas, asma berat.
- Obat – infus.
- Muntah terus menerus.
- DB – hemokonsentrasi.
- Status epileptikus.
Dr. Wati juga menekankan, sebagai seorang Smart Patient ketika kita ke dokter, kita harus mengajukan 3 pertanyaan penting, yaitu:
- Masalah/Penyebab -> Diagnosis
- Apa yang harus dilakukan? Mengapa à Rencana tatalaksana (Treatment Plan)
- Kapan harus cemas? -> Tahu kapan harus ke dokter dan kapan harus rawat inap.
Dan dr. Wati juga menyarankan, ketika kita mendapatkan obat, hitung semua obat, simpan salinan resep, konsultasikan dengan ahli farmasi mengenai interaksi obat, cari info sebanyak-banyaknya mengenai obat tersebut sebelum menebusnya dan yang paling penting adalah kita harus meminta informasi dari obat tersebut (brosur, kotak obat, baca exp date, HET).
Pesan tertulis dalam buku panduan kesehatan anak Royal Children’s Hospital Melbourne :
With the enormous explosion of our knowledge about and use of pharmaceuticals, we need more than ever to get the right medicine to our sick children and ensure they receive the best and safest pharmaceutical care possible.
Konsumen yang rasional membantu terciptanya kondisi layanan kesehatan yang rasional. Jadi urban Mamas dan Papas, apakah Anda siap untuk menjadi konsumen yang rasional?
---
Mama Papa, ikuti #TUMquiz di twitter hari ini ya untuk mendapatkan 2 seat gratis menghadiri acara Pesat12 yang akan diadakan pada hari Sabtu, 18 Juni 2011.
Meskipun ga bisa ikutan pesat, join milissehat di yahoogroups aja moms asuhan bunda wati juga, bakal dpt bnyk info kesehatan dr situ
ibu2 mau ada PESAT di Bekasi loh..insyaAllah setelah lebaran...follow ajah twitter @PESAT2bks
@mira: aku juga ikut sesi 4 Pesat Jakarta...
Thank you buat "kuliah singkat"nya. Biar gw nambah pinter dikit as a mom :P
wah... Trims bgt rangkuman PESAT nya... Brguna bgt... Jd mkn tau ttg RUM...
emang PESAT bagus banget, bikin aq melek banget soal kesehatan anak. Sayangnya suami blm bisa ikut PESAT ini, bukan krn ga mau tapi krn jadwalnya yg ga pas krn sering dinas. Untungnya suami masih mau disuruh baca2 materi PESAT, biar bisa jd partner kompak setiap kali anak sakit.
@rika cahya: sebenernya bisa ko dibuat semacam mini PESAT, tapi memang panitianya ya harus dari daerah2 tsb, waktu itu baca di milis sehat, banyak yg berinisiatif seperti itu. Kalo emang berminat bisa kumpulin bbrp org untuk jadi panitia, trus menghubungi YOP untuk detailnya.